Jam 24.00 Raisyah persiapan pulang mbak Dewi sudah menunggu dan Raisyah segera membonceng. Kosan Amarta masih ramai dan mbak Dewi minta Jenny menemaninya. Basyiah membukakan pintu samping dan memeluk adiknya, mbak Dewi dan Jenny pamit. Basyiah sudah menyiapkan air termos untuk mandi Raisyah. Basyiah amat sayang pada adiknya dan perhatian sekali. Raisyah belajar satu jam setiap pulang kerja itu akan menjadi kewajibannya yang baru. Basyiah membuatkan teh hangat, Raisyah ingat kalau dia diberi chef Andang siomay untuk dibawa pulang beserta saosnya.
Basyiah : “Enak dan gurih…hmm aku tambah lagi ya…”. Basyiah menambah satu lagi, Raisya menceritakan hari pertama kerja sambil makan dan belajar setelah cukup baru tidur.
Basyiah : ” Chef Andang itu laki apa perempuan Ras..?” sambil memiringkan badan menghadap Raisyah, Basyiah mengajak ngobrol tapi Raisyah sudah tepar. Basyiah memandang dan mencium kening adiknya, “Met bobok adikku yang cantik”.
Pagi-pagi bu Lanjar sudah jalan-jalan bersama cucunya Doni. Jumarno Orang tua Doni dinas di Luar Kota di Comal Jawa Tengah sebagai pelaksana proyek sedangkan menantunya Inekke ingin ikut suaminya karena kalau pulang selalu bentrok akhirnya Bu Lanjar memperbolehkan Inekke tapi dengan syarat Doni tak boleh dibawa karena usianya masih balita apalagi air susu Inekke tak bisa keluar dan Pak Mahmut sebagai konsultan tehnik yang selalu luar kota sejak berumah tangga dengan Bu Lanjar. Jumarno putra terakhir dari lima bersaudara dan Inekke adalah pasangan muda yang belum bisa mandiri, Inekke selalu cemburu dan suka mutungan kalau di sanggah kemauannya serta mau menang sendiri.Bu Lanjar yang pensiunan guru SD mengalah menjaga cucunya dari pada selalu dengar bentrok tiap Jumarno anaknya pulang, apalagi sampai dicemburui sama Raisyah yang memiliki body aduhai juga montok, Inekke bisa klenger menahan emosi.
Raisyah menggendong Doni karena gemes, Bu Lanjar melihat dan memperhatikan Raisyah ternyata amat rupawan lagian sopan, sayang kerjanya malam kadang Doni menangis kalau minta gendong Raisyah dan Raisyah menyempatkan menggendong Doni walau sebentar lalu berangkat sekolah dan Doni melihat Raisyah sambil melambaikan tangan sampai hilang di belokan kampung. Pelajaran Olah Raga Senam Kesegaran Jasmani Raisyah terpilih sebagai wakil sekolahan untuk senam lantai, gerakan yang dilombakan ada 7 gerakan: Sikap Lilin, Berguling ke depan (Forward Roll), Berguling ke Belakang ( Backward Roll), Berdiri dengan Tangan ( Handstand), Kayang ( Bridge), Loncat Harimau (Tiger sprong) dan lompat kangkang. Raisyah seminggu ini latihan di sekolah selama tiga jam, itulah yang menyebabkan pembetukan tubuh Raisyah menjadi ideal dan menaikkan tinggi badan juga .
Sekolah SMA Ronggolawe memberikan pakaian senam untuk latihan dan lomba serta trining berjaket sehingga terjaga panas tubuh Raisyah, Pagi ini Raisyah akan memakai pakaian senam pemberian kepala sekolah pak Sastro Wardoyo wernanya pink bergaris biru yang dipilihkan Bu Dian dan Bu Endang Purwaning Hastuti. Bu Dian mengawasi latihan Raisyah bergantian dengan Bu Endang. Wow… tubuh Raisyah begitu indah Bu Dian menyanjung Raisyah dan berharap bisa memenangkan lomba dari tampilan yang cermat dan lincah juga jiwa Raisyah yang profesional penuh percaya diri. Pak Sugeng Pamuji guru Olah Raga SMA RONGGOLAWE percaya Raisyah akan menang jika konsisten latihannya.
Pak Sugeng : “Edan … bener – bener edan…Raisyah lompatannya mulus semulus tubuhnya”. Pak Sugeng memvideokan latihan hari ini dan dikirim ke Pak Sastro Wardoyo.
Pak Sastro Wardoyo : “Semoga bisa menang dan mengangkat citra sekolah, pak Sugeng itu penilaian sesuai latihan ya..?”.
Pak Sugeng : “Inggih pak…sudah dilakukan semua…besok istirahat sehari jelang lomba menstabilkan tubuh, ngaten pak matur thanks you untuk suportnya”. Pak Sastro Wardoyo senang dengan kinerja pak Sugeng . Sampai rumah Raisyah sudah ditunggu Doni yang tertawa menunjukkan giginya, Raisyah membersihkan badan , Basyiah menyuruh adiknya makan dulu agar tetap sehat. Doni merangkak menuju kamar Basyiah dan mendekati Raisyah yang sedang istirahat Doni mencium Raisyah karena diam saja Doni ikutan tidur bersama mereka.
Jam 15.00 Raisyah bangun dan melakukan sholat selanjutnya persiapan kerja, Raisyah sudah memakai seragam cafe Andalusia berwarna ungu muda dan ungu tua untuk celananya dan memakai sepatu ket warna putih. Raisyah melihat Doni dan menciumnya pelan , lalu mencium kakaknya Basyiah dan pamit pada Bu Lanjar.
Bu Lanjar : “Doni masih tidur Ras…?”
Raisyah : “Inggih Bu…..”.
Bu Lanjar : ” Ati-ati ya di jalan”. Raisyah mencium tangan Bu Lanjar seperti mencium tangan ibunya membuat hati Bu Lanjar teringat anak ke-4nya kakaknya Jumarno yang sekarang tinggal di Yogyakarta sebagai guru Sekolah Dasar juga dan mendapatkan suami di sana. Bu Lanjar memeluk Raisyah dan menciumnya, Raisyah heran kenapa ya….Bu Lanjar kok tadi nangis…? tapi Raisyah segera keluar lewat pintu samping dan menemui Jenny yang menjemputnya karena mbak Dewi masih di kampus.
Jenny : “Kita ke Kosan dulu ya Ras, siapa tahu mbak Dewi sudah pulang, nah….benerkan sudah pulang”. Jenny langsung memasukkan motornya ke halaman.
Dewi : “Aiiih…seragam baru nih ye…pas banget…sepatu ket warna putih dan berbunga ungu..wow…”.
Raisyah : “Makasih mbak untuk seragam dan sepatunya, Raisya senang sekali “.
Dewi : “Kok sama saya….ya sama Bos Steven, dia yang mengurus ke karyaan….ayok berangkat”. Mbak Dewi segera meluncur ke Cafe Andalusia yang sudah dibuka pak Mamat sebagai keamanan cafe, Raisyah langsung menuju ruangan koki untuk memasukkan tasnya di loker, tiba-tiba ada yang masuk dan Raisyah tak mengenalinya sejenak wanita itu terpana lalu mengenalkan diri kalau wanita itu bernama Nadia dan dia sudah tahu kalau mendapat teman baru dari Linda dan Tiara bagian pelayanan. Raisyah senang karena sudah ada temrnnya dan mengurangi capek. Chef Andang : “Hallo cantik….bagaimana siomaynya..? enakkan….nanti aku buatin lagi kalau kamu suka…waaaah seragamnya sudah dipakai pantes cantik banget…”. canda chef Andang.
Raisyah : “Biasa aja kali chef..makasih siomaynya enak….jadi pingin bikin sendiri”.
Chef Andang : “Kapan-kapan kita masak bersama oke…”.
Raisyah : “Oke….makasih “. Raisyah melanjutkan mengepel.
Basyiah membukakan pintu samping sambil membawakan bungkusan , dan segera mandi. Bau makanan yang dibawa Raisyah membuat perut melintir, Bu Lanjar bangun hendak ke kamar mandi, melihat Raisyah keluar dari kamar mandi Bu Lanjar menyapanya,
Bu Lanjar : “Baru pulang Ras…”.
Raisyah : “Inggih Buk….”. Basyiah menunggu Raisyah membuka bungkusan itu, karena perutnya sudah kelaparan. Dan Raisyah membukanya hhmmmm nilmatnya guman Basyiah.
Basyiah : “Apa itu Ras….?”
Raisyah : “Ini roti panggang dan Siomay daging ayam yang kasih chef Andang”.
Basyiah : “Oh ya chef Andang itu laki apa perempuan..?”.
Raisyah : “Chef Andang itu laki-laki kalau Chef Prita itu cewek mbakyu”. Tak sadar mereka diperhatikan Bu Lanjar sambil menggendong Doni, buru-buru Raisyah menawarkan Siomay dan roti panggang, bu Lanjar memindah makanan di meja makan.
Bu Lanjar : “Mengapa makan di kamar, di meja makan gini kan lebih nikmat, gak usah sungkan-sungkan biasa sajalah”. Doni dipotongkan secuil siomay dan memakannya sambil tertawa melihat muka Bu Lanjar. Mas Jumarno keluar kamar diikuti Inekke dan Basyiah menawarkan makanannya.
Jumarno : “Waaaah malam-malam pesta…hhmmm siomaynya lezat”. Inekke mengambil siomay yang sudah dipotong-potong ibu lalu menggendong Doni.
Inekke : “Iya lezat banget siomaynya, siapa ini yang beli buk..?”.
Bu Lanjar : “Dari cafenya Raisyah, kan dia kerja di cafe dan ini oleh-olehnya….”. Raisyah tersenyum dan menganggukkan kepala pada Inneke dan mas Jumarno.
Inekke : “Hati-hati lo Raisyah kerja di cafe itu rawan, pulangmya malam-malam…, banyak orang curiga perempuan gak bener…cari kerjaan yang lain kalau mau aman”, semua terdiam
Jumarno : “Gak semuanya bener…yang penting itu halal dan membuat bahagia dirimu Raisya…makasih ya oleh-olehnya”. Jumarno pamit dan mengajak Inekke bersama Doni kembali tidur.
Raisyah belajar karena akan ulangan biologi, Basyiah masih dongkol dengan ucapan Inekke, mulutnya manyun menirukan ucapan Inekke, Jam 02.00 Raisyah tidur dan bangunnya kesiangan kalau tak dibangukan Basyiah kakaknya masih ketiduran dia, cepat-cepat Ia mandi dan memakai seragam. Basyiah sudah menyiapkan minuman hangat dan roti panggang sisa semalem. Sambil makan roti Raisyah menyisir rambutnya dan segera berangkat sekolah. Telponnya bergetar dan dilihatnya ternyata dari mbak Dewi.
Mbak Dewi : “Katanya cari kossan jadi gak…?”
Raisya : “Iya mbak…tapi kan belum ada uang..?”.
Mbak Dewi : “Alaa gampang aku bayarin dulu..oke…?”
Raisyah : ” Oke..baik mbak…Raisyah sekolah dulu dan makasih ya..”.
Seminggu sudah Raisyah bekerja di Cafe Andalusia dan Raisyah mau pamit pindah kos pada hari Minggu sama Bu Lanjar, di situ ada Inekke dan melihat Raisyah karena Doni ingin ikut Raisyah.
Inekke : “Eeeh ada si anak cafe….Bu itu ada perempuan malam mau merayu ibu”. Inekke segera pergi meninggalkan mereka.
Bu Lanjar : “Raisyah, ada apa cantik….maafkan Inekke ya…mulutnya memang ember..”.
Raisyah : “Ibu Raisyah mau ngekos…., besok Minggu Raisyah pindah….maafkan Raisyah jika ada salah dan mohon restunya”.
Bu Lanjar : “Raisyah kamu anak baik semoga kamu sukses, sekali lagi maafkan Inekke ya.. dan bermainlah kalau kamu kangen sama Doni atau Ibu ya…?” Bu Lanjar memeluk Raisyah dan menangis , Raisyahpun ikut menangis sambil memekuk Bu Lanjar.