Semua resep cafe Andalusia sudah dibuat Andang dan di unggah di youtube cafe-cafe Raisyah tak kalah akal ia membuat makanan dedek Rika dan di masukkan youtube, Basyiah sambil tiduran menyaksikan adiknya memasak bubur ati ayam bersama bayam di tim,
Zuzanna : ” Wow subcribernya meningkat kak…” sambil memeluk Raisyah, Andang yang melihatnya tersenyum-senyum saja sambil membaca laporan chef Prita.
Raisyah : ” Sukurlah…nambah dong dokunya ” sambil WA Basyiah yang menyatakan kangen, yaahh….Basyiah rindu bersama-sama lagi seperti dulu, ” Sabar ya Yuu…jangan sedih ini sekarang anginnya lagi kenceng dan dingin lagi seminggu lagi kita bakal pulang nunggu mas Andang urus keuangan dari kantor papi …sudah jangan nangis lagi nanti malah sakit perutnya nahan tangisanmu ”
Basyiah : ” Ya terima kasih telepon kamu akan aku sampaikan simbok “. Hape dimatikan Basyiah lalu ia menelepon simbok kalau seminggu lagi Raisyah akan kembali ke Indonesia, simbok menuju rumah Basyiah dan membawakan buah tomat yang dipanen sendiri dari kebun .
Simbok : ” Kalau kamu yang nyuruh pulang dia segera pulang tapi kalau simbok nunggu inilah ….itulah….”
Basyiah : ” Ya enggaklah…Raisyah itu jujur orangnya dan tak mau bohong….apalagi dia sudah berkeluarga tantu mengutamakan keluarganya ”
Simbok : ” Simbok percaya…semua cerita itu benar dan Raisyah amat sayang keluarga baik yang di Wonosobo maupun Polandia, sudah sekarang saatnya tidur …kata dokter tak boleh melewatkan tidur siang..ayok tidur..”. Basyiah menurut saja dan diapun terlelap.
Andang menerima seluruh uang tunai dari kontraktor papinya dan Ia berpesan kalau akan ke Poland lagi mau menghubungi kantornya karena banyak departement-departement yang akan memesannya , ” Tapi Andaslusia harus tetap jalan dan di Semarang dia kerja tinggal menghitung pendapatan saja dari ketiga outlet di Semarang. Dan selama ditinggal mereka sangat memerlukan bamtuan, setahun dua kali Andang akan kemari memupuk persahabatan saja bagaimana pi…? ” Papi Aleksander yang masih berfikir terkaget dan menjawab, ” Baik itu sampaikan sama mami dan Zuzanna agar dia tambah semangat “. Andang sudah memesan ticket pesawat lalu menelepon simbok dan Basyiah kalau hari Rabu akan pulang, Raisyah hatinya riang karena segera bertemu kakaknya.
Widia : ” Sudah kau siapkan semua barang-barangmu…?”
Raisyah : ” Sudah mami ini milik dedek yang akan ditinggal di sini…dan ini milik Raisyah serta kak Andang ” Mami meneteskan air mata dan memeluk Raisyah lama sekali.
Widia : ” Mami pasti merindukan kalian semua…” Zuzanna ikutan menangis sambil memeluk dedek Rika.
Zuzanna : ” Dedek pipi tomatku yang lucu kak Raisyah akan ke Semarang kalau kangen bersama mami…tak usah kawatir kamu kalau kangen kakak akan datang “.
Raisyah : ” Kok kakak sih…tante gitu dong…?! ”
Zuzanna : ” Biar..biar dedek kesini lagi dan akan aku ajarin bahasa Poland..” Zuzanna menggigit pipi dedek karena gemes.
Papi sama Andang membicarakan sesuatu yang agak lama untuk ke depan , Andang cukup tegang mendengarkan pembicaraan papi yang berharap Andang membangun bisnis di Polandia dan sudah banyak rekanan bisnis siap bekerja sama
Andang : ” Biar Andang bicarakan dulu dengan Raisyah kalau sudah di Indonesia, agar dia bisa berfikir dengan tenang , kalau Andang dimana saja bisa menjalankan usaha disini juga banyak mitra tapi di Semarang juga banyak…”
Papi Akeksander : ” Papi percaya mitramu banyak tapi fikirkanlah sekali lagi agar kamu tak menyesal ”
Andang : “Iya pi…Andang tidur dulu pi,besok sudah perjalanan jauh ”
Papi Aleksander : ” Yah,tidurlah….ini malam terakhir tidurmu disini, selamat beristirahat….night..”
Pagi-pagi semua berangkat menuju Warsawa untuk mengantar dedek Rika pulang.
Mami Widia : ” Segera kabari kalau sudah sampai Jakarta, oya jam berapa penerbangannya? ”
Andang. : ” Nanti jam 10 pagi…mami lupa ya…?”
Widia. : ” Memastikan saja,papi kan sudah kasih tahu…”
Andang. : “Andang kira lupa…”
Mami menciumi bokong dedek Rika yang berdiri melihat pepohonan disamping kanan kirinya sambil bercanda dengan Zuzanna dan Caxia yang duduk dibelakang, Akhinya sampai juga di Bandara Udara Warsawa Frederic Chopin, Andang segera melakukan check in semua bawaan oleh-oleh sudah masuk bakasi, dedek Rika memandangi semua yang mengantarnya sementara Zuzanna mengabadikan bersama Caxia lewat youtubenya angin yang semribit membuat Raisyah mendekap pelukannya, dedek yang mengenakan baju hangatnya minta turun mendekati mami Widia padahal sebentar lagi boarding pass.
Dedek Rika menangis meninggalkan neneknya tapi apa daya semua penumpang harus siap dalam penerbangan. Papi Aleksander memeluk mami Widia dan memegangi pundaknya serta merta membawa pergi meninggalkan Bandara Frederic Chopin , Zuzanna dan Caxia selesai mengirimkan ke youtubenya dan segera menyusul papi dan maminya. Air mata Zuzanna mengalir teringat dedek Rika dan keluarga yang menemani satu setengah bulan di rumahnya
Pesawat sudah siap penumpang dengan tujuan Jakarta Indonesia dimohon melalui pintu empat demikian pemberitahuan yang terdengar, Andang dan Raisyah memberikan kabar kepada mami dan papinya kalau pesawat segera tinggal landas, dedek duduk sendiri di tengah diapit mami dan papinya dan pesawatpun take off.
Raisyah memberikan sneck dari pesawat untuk dedek Rika serta membagikan makan siang , selesai makan Andang tidur dedekpun ikut tidur, Raisyah masih telponan dengan Basyiah selanjutnya hape dimatikan dan iapun tidurlah. Raisyah mengganti pempers dedek karena sudah penuh dan berada di kamar mandi lalu Iapun kembali tidur. Selesai sholat maghrib di pesawat makan malam diberikan , Raisyah menyelimuti dedek Rika yang masih tidur dan mengecek kapas menutup telinga dedek, Raisyah belum mau makan malam cuma minum saja.
Jam 05. pagi waktu Indonesia Raisyah membawa dedek ke toilet mau buang air besar dan membersihkan dedek dibantu Andang, dedek lucu sekali dia malah mainan air…Raisyah menghentikannya karena masih ada yang tidur…Raisyah keluar baru Andang membersihkan badannya saja ..ternyata yang antri sudah banyak, untung Andang tak terlalu lama dan segera kembali ke kursinya. Jam enam pagi waktu Indonesia mereka sudah disiapi sarapan oleh Garuda Indonesia
Andang. : ” Hmm bubur ayam , dedek bisa dong sarapan” celoteh Andang yang didengar pramugari yang sedang memberikan minuman, dia tersenyum dan mengatakan: ” Selamat menikmati sarapan dedek kecil ” . Andang meminta susu UHT dan diambilkan pramugari Maria.
Chef Prita mendapat telepon dari Andang kalau sudah sampai Jakarta tadi jam dua belas siang dan sekarang masih menunggu pesawat menuju Semarang jam 13.10 berangkatnya. Laporan sudah disiapkan mbak Dewi dan bu Ratih
Chef Andang : ” Nanti malam aku sudah bisa aktif lagi InsyaAllah ”
Chef Prita. : ” Aamiin…Terima kasih Chef Andang selamat datang kembali ”
Jam tiga sore Andang sekeluarga sampai rumah,Adam dan ibunya menyambut kedatangannya, lega rasanya sampai rumah. Adam bersama ibunya mengemasi seluruh bawaan dan oleh-oleh lalu memisah-misahkan, perawat dedek baru pulang desa dan masih perjalanan ke Bukitsari.
Perjalanan dari Polandia ke Jakarta memakan waktu watu sehari semalam duduk di pesawat, dedek langsung dimandikan, Andang memijitin putrinya sambil telepon mami Widia.
Mami : ” Bagaimana keadaannya dedek Rika saat ini Andang? ” Raisyah yang melakukan panggilan videocall kepada Zuzanna menghampiri maminya untuk melihat dedek Rika.
Andang mrmatikan hapenya dan beralih ke hape Raisyah.
Mami : ” Jadi tadi Andang masih memijit dedek?”
Raisyah : “Iya Mi…saking inginnya mengabari mami ”
Mami : ” Dedek sudah tertidur, sudah dulu sayang kau istirahat dulu…mami sudah tenang kalian ada di rumah”
Raisyah : ” Iya mi daahhh bye Zuzanna..” Zuzanna memberikan sun jauhnya pada semuanya dan mematikan hapenya.
Raisyah menelepon simbok kalau sudah di Semarang, simbok amat senang dan berharap kalau sudah nyaman bisa nyambangi simbok ke Dieng. Raisyah kali ini tidur sore karena amat capeknya, Andang sudah tidur duluan. Harnum penjaga dedek Rika sudah sampai rumah,Bik Atun dan pak Karman menyiapkan makan malam
Harnum : ” Bukkkk…”
Bik Atun : ” Eh Harnum…dedek lagi tidur…sini bantu bibik…” Mereka berkumpul sambil melihat oleh-oleh yang dibawa dari Polandia.