Pelet Cinta episode 3

Menjadi Juara

Mbak Dewi membantu pindahan kos Raisyah ke jalan Amarta dengan memakai motor, Basyiah dan Bu Lanjar sambil jalan-jalan mengunjungi kosan Raisyah yang besar dan berlantai 2.

Satpam menelepon Raisyah kalau ada kakaknya Basyiah dan ibu mengunjunginya dan mereka diantarkan ke kamar Raisyah no: 24.  Basyiah memeluk Raisyah adiknya , Bu Lanjar menurunkan Doni yang selalu ingin merosot, melihat Raisyah sedang merapikan pakaian Basyiah membantunya sambil mengobrol,

Basyiah     : “Tumben kamu ada liburnya Ras….?!”.

Raisyah     : “Aku dah diangkat pegawai tetap Yu….dan tidak di cleaning service lagi, tapi di pelayanan pesanan dan liburnya dijadwal”.

Bu Lanjar  : “Waaah bisa main dong sama Doni di Wiroto”.

Raisyah      : ” Injih buk…insyaAllah…”

Bu Lanjar  : “La sekarang sekolahnya apa libur Ras….?”.

Raisyah      :  “Injih buk, hari ini istirahat karena besok mau bertanding lomba di Tri Lomba Juang”.

Bu Lanjar  : ” Siapa yang bertanding Ras…?!”

Raisyah     : ” Saya buk….Raisyah….”.

Basyiah      : “Aku boleh nonton gak Ras….katanya Trilomba Juang itu untuk umum…?!”.

Raisyah      : “Ya boleh lah , malahan menjadi suport aku dan tambah semangat dalam lomba”.

Doni tertidur di lantai karena keasikan mendengarkan musik lagu anak-anak yang diputar Raisyah dan juga kekenyangan karena Raisyah memberikan  cake pemberian chef Prita  yang di hidangkan untuk Bu Lanjar dan Basyiah. Bu Lanjar pamit karena sudah lega melihat kosan Raisyah yang lengkap dengan kamar mandi dalam dan cucian di laundry pihak kosan hanya makan saja urusan pribadi, keamanannya pun baik dan pulangnnya bu Lanjar diantar satpam dan Basyiah diantar Raisyah memakai motornya Jenny, sampai rumah .

Pak Sugeng Pamuji menjemput Raisyah untuk diajak ke Tri Lomba Juang melihat-lihat ruangan dan menguji ketrampilan sebelum lomba besok, ada SMA3, SMA 2,SMA SEDES, SMA 1, SMA LOYOLA mereka melakukan  tujuh gerakan wajib dan ketika gerakan lompat kangkang Raisyah ingin menguji kepiawaiannya dan Raisyah pun ikut melakukan gerahan dan mulai melakukan pemanasan sementara pak Sugeng Pamuji sedang berbicara pada pelatih yang merupakan teman kuliah ,  sementara SMA-SMA lainnya sudah memulai melakukan lompat kangkang dan Raisyah pun mendapat gilirannya. Gerakannya yang tepat dan lincah sangat mempengaruhi pemain lainnya dan mendapat tepuk tangan pak Mada pelatih dari Tri Lomba Juang mau tak mau SMA lainnya memperhatikan gerakan Raisyah yang disuruh mengulang lagi dan yang lainnya mencoba berkali-kali sampai memenuhi syarat.

Gerakannya amat ringan tapi amat tangkas dan gesit membuat teman-teman yang ikut lomba banyak bertanya dan berlatih sama Raisyah saat ini, setelah cukup Raisyahpun diantar pulang gurunya.

Raisyah di telpon  Winna dari SMAN5 teman yang baru saja dikenalnya tadi dan menanyakan kesiapannya dan Raisyah mengatakan  sering melakukannya sejak kecil bila sedang bermain tapi baru di perbaiki gerakannya setelah mau ikut lomba. Mereka semua sedang belajar dan berlatih dan setiap lomba pasti ada yang kalah dan yang menang dan itu harus diterima dengan penuh sportivitas.Winna amat senang dengan kepribadian Raisyah yang terbuka dan penuh solidaritas.

Baru kali ini Raisyah bisa menikmati tidur yang nyenyak , jam 24.00 Raisyah melakukan sholat hajat meminta pertolongan agar dimudahkan dan dilancarkan lomba yang akan dilakukan besok pagi dan membaca Alquran . Pintu kamarnya diketuk seseorang lalu memanggil namanya, kelihatannya suara mbak Dewi dan Raisyah membukakan pintu kamarnya.

Dewi        : “Ini ada titipan dari chef Andang, Risoles mayo sosis…mbak Dewi minta satu.. ya…..baunya harum bingit”.  Raisyah membukanya dan mbak Dewi mengambilnya satu.

Raisyah   : ” Hhhmmm…enak sekali resoles buatan chef Andang ..”.

Dewi        : “Chef Andang akhir-akhir ini sering membuat resep masakan cafe….dan rasanya benar-benar mantap bok…”. Raisyah menelepon chef Andang

Rasyah    : “Malem chef Andang….makasih  Resoles mayo sosisnya lezat dan nikmat…”.

Chef Andang  : ” Malem Raisya…gak ada kamu cafe rasanya sepi….makanya chef bikinin agak banyak karena besok chef libur…nah …met makan Raisyah, chef istirahat dulu..met malem “.

Raisyah   : ” Malem juga chef dan met libur …met istirahat..”. Dewi memperhatikan Raisyah berbicara begitu amat menghargai banget dan sopan.

Dewi        : ” Raisyah…kamu itu…sopan banget…pantas chef Andang tergila-gila sama kamu..”.

Raisyah   : “Maksudnya …tergila-gila bagaimana mbak….?”.

Dewi        : “‘Gak…kamu memang baik dan sopan…, sepertinya chef Andang mencintai kamu….Raisyah”. Raisyah mengerutkan dahi sejenak berfikir.

Raisyah   : “Masak sih mbak….?”

Dewi        : ” Hayooo…kamu kasih pelet apa chef Andang……?”. Raisyah semakin tak mengerti…

Raisyah   : ” Maksud mbak Dewi apa…?”.

Dewi        : ” Chef Andang itu kaya lo Ras….dia memiliki empat cafe di Semarang, Andalusia ini cafe ke empatnya dan chef Prita itu asistennya  yang akan pegang disini….Chef Andang masih muda dan ganteng, dia amat sibuk ngurusin usahanya…..dan selalu praktek resep terbaru untuk koleksi masakannya”.

Raisyah   : “Kalau Bu Ratih katanya pemilik Andalusia kok sekarang jadi chef Andang..?”

Dewi        : “Bu Ratih itu pemilik tanah atau rumah ini beserta karyawan dan seluruh perabotannya, Chef Andang itu yang memiliki Cafe Andalusia dan penyedia seluruh makanan dan minuman, jadi bu Ratih melakukan kontrak kerja sama dengan chef Andang menggunakan cafe Andalusia yang terkenal itu.

Raisyah   : “Oh begitu….jadi chef Prita yang bayar siapa dong..”.

Dewi        : ” Ya chef Andang….., seluruh cita rasa makanan dan minuman disini tanggung jawab chef Andang”.

Raisyah baru mengerti jadi pelajaran sekolah mata pelajaran ekonomi itu membentuk usaha yang beraneka macam kegiatannya dan mendatangkan keuntungan khususnya wirausaha seperti chef Andang.

Dewi        : “Jadi selama ini chef Andang memperhatikanmu dan bukan main-main lo Raisyah….”. Raisyah menghembuskan nafasnya dan mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan ini. Mbak Dewi meminta risoles satu lagi untuk dibawa masuk ke kamarnya yang bersebelahan dengan Raisyah.

Raisyah tidur lagi kali ini matanya merem tapi fikirannya  tertuju pembicaraan dengan mbak Dewi tentang chef Andang. Sebenarnya Dewi menaruh hati sama chef Andang yang dulu mantan kakak kelasnya di SMA 3 , Dewi sering mencuri pandang tapi …Andang lebih tertarik Mirna dan tak memperdulikan Dewi. Andang yang smart dan selalu dikelilingi wanita karena ke tajirannya dan merupakan anak tunggal entah kenapa tiba-tiba menghilang kabarnya sejak lulus sekolah tahu-tahu sudah jadi chef dan memiliki usaha cafe dan Mirnapun tak tahu dimana rimbanya. Yaah mungkin itu cinta monyet lagi pula Andang anak orang kaya, wajar saja kalau memiliki usaha.

Jam 05.00 Raisyah sudah bangun dan melakukan sholat subuh, meminun susu dan sarapan risoles mayo dari chef Andang, dalam hatinya Raisyah berdoa semoga chef Andang selalu sehat dan semangat, sejak Raisyah bekerja di cafe chef Andang yang membantu sarapannya…padahal Raisyah tak memintanya, ya….. ini semua karena Allah itu saja yang di pikirnya . Sebelumnya Raisyah jarang sarapan karena takut menyusahkan Basyiah kakaknya.

Raisyah persiapan diri untuk lomba senam dan memakai baju senam lalu menggunakan training lengan panjang dan berjalan menuju sekolah. Pak Sugeng Pamuji memperhatikan kesiapan Raisyah dan memulai pemanasan , seluruh siswa akan menjadi suporter Raisyah dan akan berangkat ke stadion Tri Lomba Juang pas jam istirahat. Basyiah menelepon Raisyah kalau sudah tiba di Tri Lomba Juang, Raisyah menyuruh kakaknya menunggu masuk karena sekarang sedang menuju Tri Lomba Juang.

Dengan memakai kendaraan umum akhirnya sampai juga, guru – guru dan Raisyah masuk dulu dan mengambil nomor peserta lalu kakaknya Basyiah dan rombongan Wiroto masuk mengikuti guru , dan mengambil tempat duduk. Raisyah menunjukkan nomor peserta. Raisyah bertemu Winna dan lainnya yang kemarin latikan dan mereka sudah memakai pakaian senamnya. Bu Dian masuk ke dalam ruang peserta untuk menata rambut Raisyah yang panjang sebahu dan mengikatnya  dengan pita merah yang diikat kuat, hhhmmm…Raisyah tampak lebih cantik…dan seksi .

Lombapun dimulai, penonton bersorak dan mengelu-elukan jagoannya, matras yang lebar berbentuk persegi dengan juri empat orang dimasing sisi-sisinya siap memberikan nilai. Nomor urut 1 bampai 15 sudah berlalu dengan nilai ada : 6, 7, 8, dan 9 sudah dikeluarkan. Winna dengan costum menyala memberi hormat tepuk tangan menghadiahinya  lompatan demi lompatan tlah dilaluinya dan terakhir lompat kangkang Winna hampir ter peleset dan mendapat nilai 8, 7, 8, 9. Winna memeluk Raisyah dengan senang hati karena sudah menyelesaikan tugasnya.

Nomor 22 Raisyah dari SMA RONGGOLAWE , Raisyahpun berdiri memberi hormat juri dan gurunya , ada yang memanggil namanya dan menjerit histeris sambil berucap Raisyah cantik…Raisyah cantik… Raisyah mengambil nafas dan melakukan gerakan roll kedepan dan roll kebelakang dilanjut kayang , Basyiah dan rombongan Wiroto melongo dan takjub serta memberi tepuk tangan yang riuh. Gerakan Tiger Sprong atau lompatan harimau dan dilanjut gerahan Handstand  yang amat mulus . Gerakan terakhir lompat kangkang dan guling lentip diatas peti lompat berhasil dengan memuaskan Winna memeluk Raisyah yang mendapatkan nilai : 10, 10, 10, 10 merupakan nilai mutlak menang. Kepala sekolah dan guru saling berpelukan. Pak Sugeng Pamuji memberi ucapan selamat sambil menangis. Bu Dian membantu melepas pita setelah ke 40 peserta sudah selesai melaksanakan tugasnya. Raisyah memberikan piala juara 1 senam lantai tingkat pelajar SMA kepada pak Sastro Wardoyo . Basyiah memeluk Raisyah dengan amat bangga, mereka berfoto ria dengan sang juara.


Pelet Cinta

Pelet Cinta

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Lagu Didi Kempot feat Yan Vellia berjudul  Perawan Kalimantan menemani Raisyah yang sedang belajar di kosannya. Karena merasa jenuh Raisyah mengikuti lantunan lagu itu lewat headset yang disambung ke hape. Raisyah anak ke-2 dari lima bersaudara yang asli Dieng Wonosobo demi melanjutkan sekolahnya yang sudah hampir lulus SMA tahun ini. Meskipun orang tuanya dibilang kurang mampu tapi Raisyah harus jadi orang, ia tak perduli apa gunjingan orang...Raisyah masih ingat ketika ikut Basyiah kakak perempuannya menjadi Pembantu Rumah Tangga sampai Raisyah mendapatkan sekolah SMA swasta  di Semarang dan menjual kalung pemberian ibunya untuk mendapat sekolah yang diharapkan. Meskipun majikan Basyiah tak setuju Raisyah tinggal bersama kakaknya karena membuat Basyiah tak konsisten dalam bekerja selalu keluar rumah mengantarkan adiknya ketempat yang belum pernah Ia datangi, tapi Raisyah mohon pada majikan Basyiah sampai Raisyah mendapat pekerjaan serta ikut membantu Basyiah bersih-bersih dan gak usah di gaji karena Raisyah hanya menumpang sementara Sekolahan swasta amat mahal biayanya dan Ia harus segera mendapat pekerjaan , Raisyah ditawari kakaknya Maria teman sekolahnya sebagai pelayan cafe bekerja tiap jam 16.00 sampai jam 24.00 kebetulan kerjanya bareng dengan  mbak Dewi kakaknya Maria dan Raisyahpun  setuju kerena cafe itu amat butuh tenaga . Penasaran dengan kelan jutannya? yuk segera disimak cerita dibawah ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset