Penumpang yang terkena musibah segera dipulangkan ke tempat tujuan masig-masing sampai bandara terakhir yang dituju. Raisyah menangis memeluk mami Widia dan juga papi Aleksander sedangkan Adam memeluk Zuzanna dan Caxia yang menangis karena takut tak sampai Semarang. Hujan yang mengguyur Semarang tak terdengar tangisan mereka yang segera masuk bandara Ahmad Yani pramugari masih menemaninya sambil memberikan minuman , dan segera kembali ke pesawat setelah semuanya tenang dan memasuki mobil jemputan.
Pramugari : ” Selamat jalan semuanya…kami akan selalu merindukan terbang bersama anda, salam buat keluarga dan selamat hari Natal salaaammm….” semuanya mengucapkan terima kasih sambil melambaikan tangannya. Adam mengendarai mobil dan Zuzanna berada disampingnya. Caxia dan Peter berada dibelakang dan kelihatannya sudah tenang, sedangkan Raisyah dan Andang menemani mami dan papinya.
Musim salju membuat keluarga Carryna berpindah di resto Andalusia Krakow dan membuat boneka salju yang menjajakan makanan sambil dihiasi bunga dan pohon pinus untuk menyambut natal. Persediaan rendang banyak sekali dibuat resto Andalusia karena masyarakat di Krakow suka menikmati makanan khas Indonesia dan Carryna yang sudah di training Zuzanna cukup tangkas mengolah makanan yang siap saji tersebut. Ayah Carryna menghidupkan generator bila listrik mati…sehingga suasana menjadi hangat.Hot chocolate paling diminati saat musim salju dan Carryna bisa membuatnya sendiri dan rasa kenikmatannya sudah diuji chef Anton maupun chef Rossalia sehingga mereka mengijinkan Carryna diberikan kuasa untuk mengolahnya makanan yang berada di Andalusia Krakow. Andang selalu menelepon Carryna jika menghadapi kesulitan.
Andalusia Siliwangi bekerja keras karena adanya banjir yang membuat penjaga resto bekerja ekstra membersihkan kursi-kursi dan meja untung saja kamar persediaan bahan baku ditempatkan pada letak ruangan yang tinggi . Adam dan Zuzanna memvideokan terjadinya banjir di pagi hari sedangkan karyawannya ikut membantu penjaga yang semalaman sudah menata meja kursi yang dinaikan di tempat yang lebih tinggi. Andalusia Krakow menonton banjir yang ada di Semarang dan tertawa melihat Adam yang terciprat mobil yang mencoba bertanya apakah nanti malam tetep buka…? dan dijawab Zuzanna ” Kalau hujan tak berhenti hanya melayani yang pemesanan lewat online saja kalau pembeli mau berbanjir ria dan makanan dibawa pulang kerumah masing-masing tetep dilayani tapi kalau makan ditempat dilayani kalau lantai sudah kering ” karena karyawan tak mau libur dan untuk menambah penghasilan tambahan mereka dan sangat membutuhkannya karna krisis menghantui mereka meskipun cuaca bujan dan geluduk bergema dimana-mana. Andang mengirimkan minuman wedang ronde yang dibuat kemasan juga mengirimkan wedang ronde ke Los Angeles yang diterima Chef Prita dengan gembira dan bisa menambah omset karena dijual per saset dan masyarakat banyak yang memborongnya karena menaikkan stamina. Carrynapun menjuanya persaset dan banyak yang diminum diresto Andalusia karena tempatnya cukup hangat. Bahkan Carryna sempat memvideokan salju yang turun dan kut bermain-main , Carryna atas persetujuan papi Aleksander membuat olah raga musim dingin dengan bermain ski dan mendapatkan makanan dan minuman dari Restoran Andalusia yang membangkitkan semangat, akibatnya Andang mengirimkan lagi wedang ronde kemas, makanan pasta juga banyak pemesannya tapi rata-rata dimakan di resto karena hangat disana dengan memanfaatkan generator. Mereka yang mengikuti ajang lomba ada yang dari Perancis yang memanfaatkan kehangatannya .
Di sekitar Restoran Andalusia sudah berdiri tenda-tenda yang hangat yang dibuat para simpatisan olah raga musim dingin semua yang membantu adalah teman -teman Zuzanna, Caxia , Peter serta simpatisan yang gemar olah raga sedangkan Carryna mempersiapkan konsumsinya agar membangkitkan kehangatan. Wedang ronde, sekoteng dikirimkan sebanyak-banyaknya oleh Andang karena Ia tahu bagaimana sulitnya pabila listrik padam karena listrik dibuat padam bergilir , kadang matinya siang hari kadang pula malam hari yang membuat semuanya tak beraktifitas. Pasokan listrik pemerintah berkurang ,keluarga Carryna yang selalu mempersiapkan pasokan bahan bakar merasa kesulitan mendapatkannya. Suhu -4 derajad celcius sudah biasa bekerja di Polandia tapi saat ini suku udara -40 derajad celcius Carryna menerima panggilan , dengan memakai pakaian yang tebal dan memakai kaos tangan tebal pula ia menerima paketan dari Indonesia. Carryna dibantu bapaknya menyeret box kiriman Andang. Bulu mata Carryna membeku jari-jari tangannya terasa panas ketika memasuki dapur, untung saja air hangat mengalir lancar sehingga Carryna bisa istirahat sebentar.
Carryna : ” Papa tolong hidupkan generator nafasku amat sesak…” .Adik Carryna dan mamanya membantu dengan memijid-mijid tangannya lalu memasukkan lagi sarung tangannya karena tangan Carryna terasa mati rasa dan kaku sehingga dibantu memasukkannya. Papa memeluk Carryna dan semuanya membantu agar Carryna segera bangkit lagi, beberapa orang masuk meminta minuman hot chocolate…tapi karena harus mengurangi dan membagi chocolate dan menghabiskan akhir musim dingin karena sudah diperhitungkan. Ternyata yang meminta coklat hangat adalah petugas paket maka mamanya Carryna mencoba memberikan sekoteng.
petugas paket menerima wedang sekoteng , ” Wow…hangat dibadan…bolehkah saya membeli beberapa paket untuk sekotengnya…?”
mama Carryna : ” Boleh dan ini saya kasih juga wedang ronde untuk membedakan rasa saja..”
petugas : ” Terima kasih…sekoteng ini membantu sekali dan mudah menyiapkannya ”
Ternyata petugas tersebut beristirahat karena mobilnya sedang dipanaskan karena tadi dimatikan sehingga agak membeku mesinnya dan kini sudah siap dinaiki dan bergegas berangkat lagi.
Di Los Angeles tak turun salju padahal Prita sangat menginginkan bermain salju , untung saja Jason libur kerja lima hari maka Ia meminta Chef Franco untuk menjaga restorannya.
Jason : ” Bisakah kamu menjaga restoran Andalusia untuklu..? ”
Chef Franco : ” Tentu bisa…berapa lama kira-kira kalian liburan…soalnya gantian sama kami sekeluarga …?”
Jason : ” Kami butuh lima hari untuk ke San Bernardino California ”
Chef Franco : ” Ok kami juga akan ke San Bernardinus bisa gantian nanti.. apa kita akan berangkat bersama dengan keluarga kami yang akan bermain salju di Big Bear ”
Jason : ” Bailah kalau begitu kta sekalian ngevlog untuk mengisi acara di youtube cafe-cafe..okey…?!”
Chef Franco :” Okey baiklah …..kita patungan ya….”.
Pagi hari Chef Franco bersama keluarganya tiba dikediaman Chef Prita dan Jason yang sudah menyiapkan perbekalan , mereka menyewa mobil rental untuk menuju San Bernardino. Chef Franco bersama dua adiknya wanita dan satu keponakannya seorang cowok. Mereka berhenti sejenak di San Bernardino California untuk menikmati danau yang indah karena tertutup sebagian salju sangat cocok untuk berselfi …tapi sayang hujan turun….. terpaksa mereka beristirahat dipenginapan yang memiliki fasilitas BBQ yang akan dipakai malam harinya. Malam haripun tiba mereka pada bbq nan dengan membakar sosis dan lainnya.
Suku udara di San Bernardino 5 derajad sangat nyaman sekali dan ada matahari diwaktu pagi menambah kehangatannya buat mereka yang berencana bermain salju. Chef Prita disewakan alat bermain ski . Senyum bingung campur senang menghiasi wajahnya. Di Big Bear hati Chef Prita bergemuruh melihat alat-alat bermain seperti ski ataupun snow board
Chef Prita ikutan bermain ski…meskipun ia sering jatuh dan kakinya kurang kuat untuk menahan ataupun mengatur ski untuk berkelok dan malah selalu miring ke kanan.
Jason : ” Gunakan tongkatmu untuk mengarahkan belokannya….”
Prita : ” Iya…sudah…tapi selalu ke kanan teruuus…”. Jason tertawa sambil memeluk Prita yang minta di pandu”. Beberapa kali jatuh membuat Chef Prita tak kapok karena melihat adik-adik Chef Franco yang memberikan semangat. Karena capek mereka pada menuju resort ski untuk melihat-lihat mereka yang sedang bermain ski , untuk pertama kalinya Chef Prita menikmati suasana salju yang Ia impikan selama ini.