Mbak Dewi bersama keluarganya mendapat tamu chef Prita dan Jason bersama Daniel si kecil yang akan membicarakan wisatanya ke Borobudur. Bu Ratih tak ikut karena menggantikan mbak Dewi menjaga kasir di Andalusia Siliwangi.
Chef Prita : ” Jadi bu Ratih tak ikut….?”
Mbak Dewi : ” Iya bu Ratih mencatat segala pemakaian dan mencatatnya sebagai laporan pembayaran di kasir yang dibantu bapak Steven mertuaku ”
Chef Prita : ” Berarti aku bisa bareng sama kamu dong…..”
Mbak Dewi : ” Emang kamu mau ke Borobudur…..baiklah kalau begitu bisa bareng satu mobil sama aku kebetulan yang setir Steven sendiri…terus berapa hari rencana pikniknya ? ”
Chef Prita : ” Aku juga mau ke Yogyakarta melihat-lihat pasar Malioboro…katanya ramai ya di waktu malam, karena aku tak pernah ke sana dan setelah ada suami baru sempat ke sana sekarang”
Mbak Dewi : ” Berarti kita ke Borobudur dulu lanjut ke Yogya dan beristirahat di Parangtritis menikmati deburan ombak….”
Chef Prita amat senang ternyata tujuan mbak Dewi sama seperti dirinya untuk membuang kepenatan dan berangkat hari Minggu. Abimanyu tak ikut karena resto berkurang pelayanannya dan chef Andang amat kerepotan nantinya tak ada yang membantu. Andang tak tega kalau Abimanyu tak bersama chef Prita, karena chef Prita amat rindu dengan adiknya maka chef Andang memperbolehkan Abimanyu berangkat ke Yogya dan melihat Borobudur,.
Alangkah senangnya Abimanyu mendengar keputusan chef Andang
Abimanyu :” Terima kasih chef Andang telah mengizinkan saya menemani kak Prita ”
Chef Andang : ” Iya , tapi jemput chef Dedi di Krapyak bawa ke Siliwangi…dia sudah siap kok….”
Abimanyu : ” Siap chef…sekarang aku berangkat….” Abimanyu segera menghubungi kakaknya Prita
Abimanyu : ” Kak aku jadi ikut picnik…”
Prita : ” Apa sudah diizinkan chef Andang…? ”
Abimanyu : ” Sudah ini aku akan jemput chef Dedi di Krapyak…”
Prita : ” Eh….aku ikut bersama ke Krapyak…..jenuh di rumah……”
Abimanyu : ” Baiklah…segera menjemputmu….Daniel dan kak Jason kut sekalian kan….? ”
Prita : ” Yubs…..semua sudah siap kau jemput …” Chef Prita segera menghubungi mbak Dewi kalau Abimanyu diizinkan menemani chef Prita sekeluarga malahan mbak Dewi mau bareng berangkatnya dan Steven menyetujuinya.
Abimanyu segera meluncur ke Pedurungan kontrakannya berupa rumah tipe 21 kecil tapi minimalis dan rapi serta perlenkapannya lengkap terutama dapurnya, karena Abimanyu sering praktek membuat menu baru… dan mengisi waktu di rumah .
Steven mengikuti lajunya Brio satya warna silver yang dikemudikan Abimanyu dari mulai masuk Bawen sampai Magelang karena terjadi kemacetan adanya tabrakan sesama sepeda motor.
Jason : ” Padat sekali arus lalu lintas di Magelang….maaf aku tak berani setir kanan karena belum hafal lalu lintas di sini ”
Abimanyu : ” ‘gak apa kak Jason …santai saja….” . Abimanyu melihat rambu-rambu jalan kalau ke Borobudur belok kekanan dan mengikuti lampu, Jason memberi tanda laju karena lampu sudah hijau dan Abimanyu membenarkan. Jason banyak bercerita dan melihat mobil Steven menempel terus sampai candi Borobudur.
Jam dua sore panas-panasnya matahari dan menerpa diata stupa tempat mereka berfoto mengabadikan moment terindah. chef Prita menggendong Daniel duduk di patung singa sambil berpayung dan Jason di belakang Prita difoto Abimanyu. Jason senang sekali melihat kemegahan candi Borobudur yang sedang di pugar dan seminggu lagi akan ditutup karena pemugaran besar-besaran .
Jason : ” Untung kita segera kesini sekarang..kalau beso tak tahu apakah boleh masuk…? ! ”
Abimanyu : ” Waaah itu kurang tahu aku…kak..kebetulan saja saat ini ke sini…” Prita memegangi Daniel yang sedang berjalan dan berfoto karena kelelahan serta kepanasan, untuk Prita membawa juice dan mereka bergantian meminumnya.
Abimanyu menggendong keponakannya Daniel yang bertemu dengan Ifan anaknya Steven dan mbak Dewi ketika papasan lalu memberikan tos mereka kelihatannya lucu sekali , karena Ifan meminta minum Daniel dan menangis… lalu Prita menuangkan ke dalam cangkirnya untuk diminum Ifan putranya mbak Dewi.
Dewi : ” Aku ada carika tapi tak dingin ..nanti saja kalau turun ke tempat minuman aku buka sekalian ”
Prita : ” Ini sudah aku juice nikmat sekali…..minumlah sekarang aku masih ada aqua botol ”
Dewi : ” Terima kasih chef Prita….hhmmm masih segar dan lumayan dingin…” Prita mengajak turun dibawah pohon tapi Daniel minta naik ke stupa karena capek maka Jason dan Steven yang mengantarkan ke stupa sedangkan Prita istirahat bersama mbak Dewi .
Prita : ” Di sini boleh makan ndak….? ”
Dewi : ” Sebaiknya janganlah nanti kalau mengotori lingkungan candi…”
Prita memang baru pertama kali ke candi Borobudur jelang dipugar juga jadi banyak tanya lain dengan Jason yang sudah membaca tentang Candi Borobudur karena Prita ingin ke Parangtritis. Jason menyewa tour guide untuk menjelaskan secara rinci tentang Borobudur yang bernama Ahmadi dia menjelaskan tentang candi Borobudur .
Berdasarkan prasasti Karangtengah, diperkirakan Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra dan baru diselesaikan putrinya, Ratu Pramudawardhani, pada abad ke-9.
Sedikit yang diketahui tentang hal lainnya, termasuk siapa arsitek bangunan yang tersusun dari 2 juta balok (55.000 m3) batuan andesit yang saling mengunci bagaikan sebuah puzzle raksasa ini.
Sebuah legenda Jawa bercerita tentang Gunadarma yang berbaring memandang Candi Borobudur sampai tertidur dan tubuhnya berubah menjadi perbukitan Menoreh. Gunadarma kemudian dianggap sebagai arsitek Candi Borobudur meskipun tidak ada prasasti bersejarah tentang hal itu.
Candi Borobudur memuat 2672 panel relief yang jika disusun berjajar maka panjangnya mencapai 6 km.
Relief Candi Borobudur terbagi menjadi 4 kisah utama, yaitu: Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka/Awadana, serta Gandawyuha. Selain mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajarannya, relief Candi Borobudur juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu.
Untuk mengikuti cerita yang terpahat di Candi Borobudur, pengunjung harus berjalan searah jarum jam dari pintu timur. Setelah tiba di titik awal barulah naik ke tingkat berikutnya. Demikian berulang hingga mencapai puncak Candi Borobudur. Ritual ini disebut pradaksina.Lima fakta mengagumkan tentang candi Borobudur :
- Merupakan candi Buddha yang sangat besar dengan luas 123 meter x 123 meter.
- Candi Borobudur dihiasi 2.672 panel relief yang bila disusun berjajar panjangnya mencapai 6 km. UNESCO memujinya sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan paling lengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni, setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.
- Candi Borobudur adalah puzzle raksasa yang tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik yang dipahat sedemikian sehingga saling mengunci (interlock).
- Dibutuhkan 55.000 meter kubik batu vulkanik untuk membangun Candi Borobudur.
- Diperkirakan butuh waktu 75 tahun untuk membangun Candi Borobudur.
Untung saja ketemu guide yang membantu langkah yang benar memutari candi…karena Jason sering membaca ulasan tentang keindahan serta kemegahan candi Borobudur maka tergelitiklah untuk mengetahuinya, sebenarnya enak berangkat naik candi pada pagi hari yang matahari tak sepanas ini, tapi karena perjalanannya dari Semarang ke Magelang cukup siang makanya sampai di candi pas panaspanasnya .Ahmadi juga memberikan tips berwisata ke candi Borobudur .
- Setelah turun dari candi, ada 2 cara untuk keluar. Bila ke kanan, kita akan berjalan jauh dan cukup melelahkan untuk menyusuri pasar souvenir. Bila ke kiri, kita akan naik andong dengan biaya Rp100.000 untuk setiap andong yang bisa diisi 4 penumpang. Selain lebih nyaman, kita juga dibawa menikmati suasana pedesaan di sekitar candi sebelum ke area parkir.
- Di area parkir mobil ada yang menyewakan stroller. Bila membawa balita, disarankan untuk menggunakan stroller karena perjalanan kaki ke pelataran candi cukup jauh.
Jason senang sudah mendapatkan keterangan , lalu semua berfoto bersama mas Ahmadi dan selanjutnya Ahmadi ikut ke Yogya membantu mereka mendapatkan guide tentang Parangtritis