Adam mempersiapkan hidangan Rawon, dengan membeli daging sandung lamur sebanyak lima kilo dan segera mengolahnya, harum sekali bau masakan Adam dan menggugah selera makan mami Widia dan papi Aleksander yang barusan sampai ke resto Andalusia Krakow.
Widia : ” Wah ternyata sudah matang….mami bantu menyiapkan sarapan paginya ya…..? ”
Adam : ” Monggo mami…ini sebentar lagi mereka pada datang untuk menikmati rawon menu baru kita…” . Suzanna belum bisa membantu karena dia ujian di sekolahnya . tapi menu baru sudah di videokan Adam di you tube cafe-cafe dan tinggal meng edit sepulang ujian nanti.Telur asin yang dibuat Adam sudah di godognya dan sudah matang , kecambah juga telah tersedia jadi mami Widia tinggal menghidangkannya. Pelanggan mulai berdatangan untuk menikmati rawon menu terbaru dari Andalusia Krakow.
Zuzanna sekembalinya dari ujian sekolahnya langsung menyantap rawon buatan kekasihnya, dia memesankan guru-gurunya untuk makan siang di Andalusia Krakow.
Zuzanna : ” Hmmm…enak sekali rawonmu sayang….guruku pasti menyukainya….lihat…!! mereka sudah datang, aku akan bantu kamu sayang…..” Mami Widia menyambut tamunya yang memperkenalkan guru-guru SMAnya Zuzanna .
Widia : ” Silahkan……! Zuzanna sedang mempersiapkan…” .
Guru-guru tersebut pada kagum karena Zuzanna sudah memiliki usaha rumah makan dan juga seorang youtuber. Pak Aleksander terkesan sekali dengan perhatian guru-guru Zuzanna dan mengeluarkan minuman ringan seperti orange juice dan ada yang minta hangat karena sedikit penghilang batuk. Zuzanna dibantu Carryna mengeluarkan hidangan Rawon sebagai penutup ujiannya. Pak kepala sekolah Zuzanna yang bernama Johnson amat memuji Zuzanna yang memiliki pendapatan besar dan sudah membantu pelebaran perpustakaan di sekolahnya, semua belum tahu kabar tersebut dan papi Aleksander cuma tersenyum saja karena putrinya berperan juga di sekolahannya. Peter datang dan mulai memvideokan acara penutupan ujian SMA nya tersebut secara live. Zuzanna didampingi ayah ibunya memberikan keterangan kalau akan sekolah kuliah di dekat sini-sini saja dan Peter juga demikian karena ingin mengembangkan teknologi, maka pak kepala sekolah akan membantu agar Zuzanna diterima di universitas tersebut bersama Peter juga Caxia yang merupakan kelompok kerjanya yang akan mengambil teknik komputerisasi.
Semenjak kuliah Zuzanna semakin dewasa penampilannya , itu karena atas didikan dan perhatian Adam kekasihnya, yang mengarahkan sekolah di nomor satukan. Adam meyakinkan kalau youtubenya akan semakin besar dengan banyak menyuguhkan konten-konten positif. Adam menyinggung tentang pertunangan mereka karena mengingat usia mami dan papinya, sambil menunggu Zuzanna selesai kuliah masih kuliah dan tetap aktif ber konten di Andalusia Krakow untuk meraih prestasi.
Hidangan rawon sudah dikuasai Zuzanna dan dia yang memasak sendiri sekarang sedangkan Adam menyiapkan menu-menu yang baru dan sambil mengawasi kuliah Zuzanna, pilot Andrean yang sudah menikah dengan Carryna mampir ke Andalusia karena hendak menjemput istrinya. Dia memandang kagum dengan penampilan Zuzanna yang semakin dewasa dan Carryna tak cemburu karena dia telah tahu siapa Andrean suaminya yang usianya selisih sedikit dengan Carryna dan beda amat jauh dengan Zuzanna bosnya Carryna.
Andrean : ” Apa kabarmu Zuzanna…? ”
Zuzanna : ” Baik … datang ya di acara pertunanganku..? ”
Andrean : ” Tentu dong….semakin laris saja restonya…sampai Carryna tak mau meninggalkan dan fokus di Andalusia ”
Zuzanna : ” Alhamdulillah berkat makanan rendang dan rawon saja kami amat nyaman dan dengan bantuan Carryna semakin solit dan eksis aku di bidang kuliner ”
Andrean : ” Omong-omong mana calon tunanganmu….? ”
Zuzanna : ” Itu ….dia masih membuat hidangan pasta pesanan pelanggan ”
Rendang dan rawon menjadi terkenal masakan tersebut membuat kota Krakow mencintai masakan Indonesia , berbekal ilmu pengetahuannya Zuzanna mengiklankan lewat media juga youtubenya menikmati kelezatan rawon dan rendangnya yang menggairahkan dengan keempukan dagingnya yang menambah pundi-pundi pendapatannya .
Banyak pesta pernikahan yang meminta hidangan rendang untuk dimakan dan dinikmati di restonya sedangkan rawonnya laku keras pada acara ulang tahun yang banyak dipesannya juga arisan dan pertemuan -pertemuan kantor.
***************
Andang rindu dengan maminya dia menelepon dan ingin segera ke Polandia menunggu Rika kenaikan kelas yang kini sudah kelas tiga SD di Pedurungan yang akan naik ke kelas 4, dia kini setiap liburan berada di resto Andalusia menemani maminya Raisyah dan papinya Andang sambil belajar memperhatikan ayah ibunya bekerja.
Widia : ” Mana cucuku Rika…..uh sudah besar sekarang ya…..dan tambah cantik…..? ” Mami Widia menciumi hapenya karena amat rindu dengan Rica yang lama sekali tak ke Polandia sejak masuk paud sampai sekarang ya….karena masing-masing punya aktivitas dan kesibukan sendiri-sendiri. Dedek Rika agak malu pada omanya karena memang lama tak berkabar pada mami papinya, dan menutup mukanya tapi Raisyah memeluk dedek Rika dan membalasnya.
Raisyah : ” Dedek Rika belajar terus oma…. dan juara di sekolahnya di SD Supriyadi Pedurungan ”
Widia : ” Cucu oma hebat..juara di sekolahnya ….”
Rika : ” Ma…oma….kesini dong…..” Rika setengah bingung karena lupa dengan wajah omanya
Widia : ” Oma akan ke Indonesia setelah pertunangan mas Adam ya sayang….”
Rika : ” Ya Oma….bener ya….janji…..akan Rika tunggu….!!!”
Widia : ” Iya…tentu sayang…oma dicium dulu dong…..” Rika mencium di hapenya dan kelihatan mami Widia puas.
****************
Liburanpun tiba Andang dan Raisyah persiapan liburan ke Polandia karena Adam akan bertunangan dengan Zuzanna yang semakin mantap untuk menuju pernikahan, tapi menunggu Zuzanna lulus kuliah dulu. Pak Karman dan bik Atun tak berani naik pesawat maka dia berpesan jauh-jauh hari untuk mewakilkan Andang dan Raisyah menjadi walinya dan beberapa keluarga Yogya yang akan menemani Adam menikah dengan Zuzanna.
Andang rindu dengan masakannya Adam terutama rendangnya dan mencicipi rawon menu terbarunya. Daging rawonnya empuk sekali juga ada babatnya. Mami Widia membantu Zuzanna sedangkan papinya Aleksander membantu diperalatan masaknya .
Andang : ” Adam jangan lupa masakan rendangnya ya….kangen aku sama masakanmu… ”
Adam : ” Kakak bisa saja….kan sama mengolahnya…dan sama pula racikannya…”
Andang : ” Tapi aku hafal dengan masakanmu yang cenderung ke gurihnya…dan cocok seleranya…he..he…ini ada bapak dan ibukmu mau bicara…” Andang menyerahkan hapenya pada pak Karman yang menerima hape Andang dengan linangan air mata karena menahan rindu.
Karman : ” Adam selesai bertunanganmu pulang ya…ini ibuk juga amat kangen padamu…” pak Karman menangis dan hapenya diserahkan ibuknya.
Adam : ” Inggih pak….ini masih menabung dan akan pulang ke Indonesia setelah Adam bertunangan pak…” suara Adam bergetar begitu melihat ibuknya yang biasa di panggil bik Atun dan menangis karena rindu pada anak semata wayangnya dan menyadari akan kesibukannya dengan pekerjaannya serta mempersiapkan pernikahannya pula .
Pak Karman : ” Maaf bapak tak bisa membantu….hanya doa saja yang mampu bapak berikan ” pak Karman sambil menghapus air matanya berulang-ulang.
Adam : ” Bapak….Adam yang terpenting doa dari bapak dan ibuk saja…biaya pertunangan maupun pernikahan akan Andang siapkan bersama Zuzanna ”
Bik Atun : ” Iya Lee…..salam buat mami Widia dan papi Aleksander…serta ibuk minta maaf karena takut naik pesawat terbang…” Bik Atun menutup pertemuannya dengan Adam karena tak kuasa melihat anaknya dan menangis tersengal-sengal. Andang menerima hape dari bik Atun karena sudah melihat Adam putranya yang lama tak menghubunginya karena sangat sibuk mempersiapkan semuanya.
Andang : ” Sudah…nih…hapenya…….sekarang sudah legakan…? ”
Bik Atun : ” Adam sekarang agak gemukan dikit gak sama pada waktu kuliah kelihatan kurus….”
Andang : ” Ya…karena disana sudah dekat dengan calon istrinya….beda dengan waktu kuliah karena banyak mikir jadinya kurus itu wajar bik….” . Bik Atun tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Andang karena telah menelepon putranya.