Raisyah dibukakan pintu oleh Andang agar duduk di depan menemaninya , Basyiah memasukkan dos makanan dari Bu Lanjar diletakkan di samping tempat duduknya.
Andang memperkenalkan diri dan Basyiah menerima perkenalan itu, Andang amat sopan dan memandang Raisyah dengan senyuman
Andang : “Ini langsung ke Dieng apa mau ke mana dulu…?”
Raisyah : “Langsung arah Dieng chef….”.
Andang tersenyum : ” Gak usah pakai chef, panggil kak Andang atau mas Andang gitu saja …oke…”.
Raisyah : “Baik mas….makasih nunutannya…”.
Andang : “Ini bukan nunutan lo Raisyah , mas sengaja ke tempatmu untuk cari inspirasi “. Andang menyuruh memasang sabuk pengaman dan memulai perjalanan. Basyiah melihat Raisyah bagaimana memasang sabuk pengaman tapi tak bisa-bisa. Raisyah meminta berhenti sebentar untuk membantu kakaknya memasang seat belt.
Raisyah : ” Nah gitu..pasang….lepas…pasang…lepas….”. Akhirnya Basyiah sampai betul-betul mengerti. Andang menyaksikan dari spion dalam belakang, kakak beradik itu sungguh rukun.
Winna menelepon kalau mau main ke kosannya tapi Raisyah sedang pulang ke Dieng, tiba-tiba Winna mengirim foto saat Raisyah melakukan lompatan Harimau dan Handstand, lalu Winna menelepon lagi.
Winna : ” Itu gerakan yang paling aku sukai dari kamu….indah kan…?”
Raisyah : ” Ha..ha…biasa kali Win…”. Raisyah merendahkan diri.
Winna : “Okey Raisyah selamat menikmati perjalanan , semoga lancar aamiin…”
Raisyah : ” Aamiin, makasih Winna…”. Hape sudah dimatikan Winna, Raisyah melihat foto-foto kiriman Winna…Andang yang melirik dan memperhatikan Raisyah jadi penasaran, Basyiah meminta dikirim ulang ke we a nya.
Andang : “Aku juga dong dikirim ulang ….pingin lihat aksi kamu Rais” .
Raisyah : “Aaaahhh ….malu mas….jelek”.
Basyiah : “Cantik….. Raisyah cantik….Raisyah cantik….” video yang dikirimkan ke Basyiah di putar dan Andang mendengarnya…
Andang : “Nah itu orang lain saja bilang Raisyah cantik masak aku gak boleh liat…”. Akhirnya Raisyah mengirim foto-fotonya tapi tarena Andang masih menyetir akan dibuka saat makan . Andang lewat Temanggung dan istirahat di Soto Ayam pertigaan Temanggung. Raisyah memang cantik …tubuhnya amat seksi, tinggi , gerakannya amat indah , wow dia juara satu….pantas saja…guman Andang dalam hati. Andang melanjutkan perjalanan.
Andang : ” Di Diengnya mana ….Rais..?”
Raisyah : “Di Desa Tieng mas tempat wisata Dieng”.
Andang : “Waaah ..besok bisa diantar jalan-jalan dong….”.
Raisyah : “Iya boleh…gak pa pa…”.
Andang : “Makasih ya Raisyah….kamu baik deh…”. Raisyah tersenyum manis, bagaimana tidak ..Andang yang selalu membawakan makanan untuk malam hari dan sarapannya dengan rela pulangnyapun masih di antar betapa baiknya dia.
Raisyah bercerita tentang mohon doa restunya sebelum semesteran kenaikan kelas dan ibu amat senang sekali dan selalu berdoa semoga anaknya terkabul cita-citanya.
Sayur mayur sudah dipotong-potong sambal goreng ati sudah mateng semuanya sudah siap tinggal nunggu Raisyah serta mempersiapkan tempe kemulnya.
Basyiah tertidur amat lelap dan terbangun ketika sampai Garung lalu mulai menanjak arah jl Raya Dieng Km 24 dan menelepon ibuknya kalau sudah berada di Garung, Ibu menggoreng tempe kemul biar siap makan kalau sampai rumah pas hangatnya.
Honda civic tahun 2010 yang dikendarai Andang sudah belok kekiri masuk perkampungan Desa Tieng tepat di depan rumah Raisyah tepat jam satu siang.
Andang : “Benar ini rumahnya…?!”
Raisyah : “Benar…itu pakke dan mboke sudah didepan…kelihatannya ragu-ragu melihat mobil mewah milik mas Andang”.
Andang : “Ini mobil kuno Rais….karena dirawat jadi tetap mulus”.
Raisyah : “Pake…..mboke……”. Raisyah keluar mobil diikuti Basyiah dan Andang dibelakang Raisyah. Mereka saling berpelukan karena rindu . Raisyah mengenalkan Andang.
“Saya Bu Syaroh..mboke Raisyah dan Basyiah, Mas Andang bosnya Raisyah ya….wah ganthengnya masih muda lagi….ini pakke bocah-bocah namanya Rasipan”. Andang mencium tangan pakke dan mbokke. Andang menggunakan jaket karena udara dingin. Rumah pak Rasipan tidak besar tapi dapurnya lebar dan ada tungku api dan tikar buat tamu biar tak kedinginan.
Andang mengajak Raisyah dan Basyiah mengangkati makanan yang ada di bagasi mobil. Raisyah dan Basyiah tak tahu kalau Andang membawakan makanan dari Semarang ada kue lumpur, pastel dan lemper juga siomay, lalu memasukkan kedalam mika dan menstreplesnya.
Ada ibu-ibu sekitar 25 orang yang menghadiri pengajian ucap restu Raisyah dan Andang memfoto ibu-ibu yang sedang membaca ayat suci Alquran, betul-betul padet rumah itu. Teh panas sudah tersaji, kue donat dari bu Lanjar dan tempe kemul telah di incip lalu makan siang mulai disantapnya, Raisyah mengucapkan terima kasih atas kedatangan ibu-ibu semua dan Raisyah membagikan oleh-oleh dari Andang untuk yang di rumah. Ternyata masih sisa 15 yang 10 untuk untuk keluarga dan yang 5 diberikan tetangga dekat. Andang lebih suka makan tempe kemul sama minum teh yang memiliki aroma lain dari yang lain.
Bapak : “Nak Andang tidurnya nanti pakai alas kursi panjang gak apa…?!” Pak Rasipan bingung karena sudah tak memiliki sisa tilam.
Andang : “Saya dah ada tenda gak usah kawatir pak”. Andang memgajak Armansyah mengambil tenda mumpung hari belum gelap.
Andang : “Nih Arman bawakan selimut mas Andang”. Armansyah yang masih SMP membantu mengangkatnya sampai dalam turun lagi mengambil bantal , Andang mengambil peralatan tenda dan mulai menatanya.
Bapak Rasipan : “Ternyata besar ya tendanya”
Andang : “Iya pak bisa untuk berdua”.
Bapak : “Boleh bapak coba nak Andang…?” Pak Rasipan penasaran
Andang : “Monggo pak…hangat kok pak” Raisyah memandang bapaknya jadi heran….dan tertawa, lebih-lebih ibu….
Ibu : “La dalah bapakkeRika beneran masuk…..uwis pak cepetan kluar ?!”
Bapak : “La pingin tahu saja kok…”. Angin amat dingin ibu membuatkan minuman jahe. Akibat disuguhin wedang jahe mereka pada melek, Raisyah menggoreng singkong dan tempe kemul dibantu Basyiah, pintu rumah diketuk seseorang ternyata pacarnya Basyiah.
Basyiah : ” Wengi temen teko kene….(malam sekali sampai sini…)” Pacar Basyiah yang jaga taman wisata Dieng mampir dan dibawakan jajanan dari Andang plus dibawakan sambel goreng ati jam 19 .00 pengecekan terakhir sekalian mampir .
Imron : “Ngesuk kesini lagi besok libur, kangen sama kamu Basyiah”
Imron : “Mbokke…bapakke pulang dulu”. Imron berpamitan sama Andang lalu ngebut pulang ke Desa Petak Banteng.
Mbokke : “Ati -ati Mron” dengan berteriak mbokke memandang Imron yang sudah kedinginan. Pintu ditutup Lalu menceritakan Imrom pada Andang.
Mbokke : ” Imron itu calonnya Basyiah sejak SMP dan akan menikah nunggu Raisyah lulus SMA dan dapat pekerjaan yang mapan, Imron itu pegawai begeri dari dinas pariwisata dan mau menunggu Basyiah sampai adiknya lulus SMA
Andang : “Kalau calonnya Raisyah orang mana buk…?”
Mbokke : “Raisyah masih pingin sekolah dengan biaya sendiri…, ya sudah simbok hanya bisa berdoa semoga di dekatkan jodohmya”. Hati Andang berbunga dan ingin memiliki Raisyah secepatnya…pelan-pelan Andang berucap kalau Andang mencintai Raisyah, buru-buru Raisyah mendehem karena malu sama ibuknya karena sudah berjanji akan menjadi sarjana baru menikah.
Dingin jelang subuh membuat Andang malas bangun, Armansyah yang ikut tidur bareng lupa menutup tenda bbrrrtttt….Andang menutup lagi…ternyata Armansyah sudah bangun dia kedinginan
Armansyah : “Daripada kita kedinginan kita sholat saja, ayok kak….?!”
Andang :”Ayook”. Dengan mantap Andang berdiri dan diikuti Armansyah. Setelah tersiram air wudhu badan jadi hangat. Selesai sholat Armansyah mengajak jalan-jalan pagi, Andang baru merasakan kalau memiliki adik itu sungguh menyenangkan memiliki saran yang baik dan berbagi pengetahuan , ” Aku pasti akan merindukan disini….”, begitu ungkapan hati Andang .
Pagi ini Andang berencana ke Telaga Warna dan ke Dieng bareng mas Imron Raisyah dan Basyiah, Armansyah ikut menemani Raisyah dan Andang karena Basyiah akan membicarakan rencaba pernikahannya setelah Raisyah lulus sekolah, ternyata Basyiah memilih naik motor bareng sama Imron , sebenarnya mboke pingin menemani tapi karena mendapat pesanan carica bapak juga ikut membantu memanen pohon carica, karena penasaran dengan buah carica Andang mempercepat wisatanya.
Ternyata di Telaga warna banyak yang menjajakan carica , Andang membelinya dan ” Wow manis dan enak juga tak merusak gigi” , Andang memeluk Raisyah karena mendapatkan ide untuk minuman cafe Andalusia miliknya. Raisyah melepas pelukan Andang dan meminta maaf pada yang melihatnya….demikian Andang. Basyiah tertawa melihat Andang ditonton orang yang mengantri karcis….akhirnya yang membeli Imron, Basyiah nanti ke Diengnya ikut Raisyah karena Imron harus kerja mengawasi pengunjung Telaga Warna. Armansyah memegangi Andang kelihatan sayang banget karena tak memiliki kakak laki-laki.