Pelet Cinta episode 7

Perkenalan calon mertua

Pertemuan antar chef cafe Andalusia sangat memuaskan karena menu carica dengan rasa dominan dan ringan  mengolahnya membuat minuman carica menjadi andalan yang utama meraih pundi-pundi keuangan. Setiap Raisyah libur kerja atau libur sekolah pasti ke Dieng , kalau pas sibuk dikirimkan pakai jasa paket yang sehari nyampai. Kini pesanan seminggu bisa nyampai 35 kilo belum pesanan lokalan . Simbok kasihan pada Raisyah kalau keseringan luar kota akan mempengaruhi sekolahnya dan yang pasti  Raisyah kecapaian , maka pak Rasipan menconba minta bantuan   BRI untuk mengambil  mobil minibus dan yang menggunakan Imron calonnya Basyiah .  Mbok Syaroh bersukur karena Raisyah dan Andang, pendapatannya jadi meningkat.

Raisyah bahagia hatinya karena Ia naik kelas 3 , Basyiah menagih janji pada adiknya kalau naik kelas akan main ke Wiroto dan menginap disana. Raisyah akhirnya menginap dan kelihatan Doni kangen sekali di gendong Raisyah, kini Doni sudah bisa berjalan dan mulai suka jajan, bila Raisyah pulang dari cafe selalu bangun dan menunggu oleh-olehnya.

Setiap Minggu Raisyah ke Dieng mengambil manisan carica yang membuat  hubungan Raisyah dan Andang semakin dekat, tapi Raisyah biasa saja menghadapi Andang. Fikiran Raisyah hanya lulus SMA dan mengumpulkan uang untuk kuliah tapi Raisyah tak memungkiri kalau hatinya telah terpaut pada Andang.

Putra Bos Ratih yang bernama Steven menaruh hati pada Raisyah, Steven yang dulu pernah membantu di cleaning service karena kekurangan tenaga sambil kuliah di fakultas peternakan UNDIP, kini dia membuka ruang khusus untuk rapat atau meeting sedangkan urusan pemesanan menu makanan yang bertanggung jawab Raisyah. Itu sangat menguntungkan Raisyah untuk menaruh carica oriental ke dalam daftar menu pilihan.

Pemesanan yang tiap minggu 50 kilo ini berarti tiap minggu Raisyah dan Andang meluangkan waktu ke Dieng tapi karena jelang ujian Raisyah  harus fokus ke sekolah, Basyiah juga mempersiapkan pekerjaannya setelah pernikahannya, dan akan gabung membantu simbok mengolah carica. Bu Lanjar yang sudah diberi tahu persiapan Basyiah jelang pernikahan meminta Inekke mencari baby sitter atau kalau tidak Inekke sendiri yang mengasuhnya malah lebih baik. Inekke yang manja mau tak mau mulai berfikir antara bekerja atau mengurus anak dan ini yang membuat konflik permasalahan keluarga Jumarno.

Basyiah sudah lega menyampaikan apa yang menjadi ganjalannya jika Ia menikah, tapi itulah yang harus terjadi. Inekke mencari pembantu dan Ia sudah mendapatkan belum ada dua bulan Basyiah menyampaikan, kini Inekke berniat mengambil pembantu tersebut dan meminta Basyiah pulang. Bu Lanjar mencegah Basyiah pulang menunggu pembantu itu sampai dirumah.

Uang bulanan Basyiah sudah diberikan semua tak ada yang tertinggal, tapi Doni menangis tak mau ditinggal.

Doni            : “Abbas…..Abbas….Asyah…Asyah…maem..maem….” sambil menangis Doni digendong pembantu baru tersebut yang lebih kecil badannya….Basyiah  tak tega melihat Doni tapi harus bagaimana lagi….Inekke sudah gak sabar ingin segera menyelesaikan masalahnya.

Bu Lanjar   : “Sering-seringlah main ke sini Bas…ajak Raisyah sekalian, Doni pasti ingat kamu…”.

Basyiah       : “Inggih Buk….dag Doni….”. Basyiah menuju kosan Raisyah sambil menunggunya pulang sekolah. Raisyah yang dijemput Andang pulang sekolah langsung menyapa kakaknya,

Raisyah       : “Yuu…kenapa gak sabaran…nanti kan di jemput”.

Basyiah       : “Pembantunya sudah datang, aku gak enak sama Inekke….sajake ngusir…”.

Raisyah       : “Wooooh …kok gitu orangnya yo Yu…?”

Andang       : “Yu …ayok ikut ke camernya Raisyah..hari ini pulang dari Polandia dan cuma seminggu di Indonesia”. Tiba-tiba Andang memotong pembicaraan itu.

Basyiah       : “Waaahh…jangan..aku gak mau…nanti ketahuan kalau Asisten Rumah Tangga bisa-bisa merusak liburannya…”

Andang       : “Gak usah banyak ngomong pokoknya…kalau soal carica jawab apa adanya …piye Yu….?”

Basyiah       : “Yo wis ayooo…”

Andang       : “Naaah gitu doooong”. Tas jinjing Basyiah dimasukkan sekalian karena akan berangkat ke Dieng sore ini.

Andang menuju Bukit Sari kediamannya bersama ayah dan ibu kandungnya, Rumah besar dengan kolam renang yang bersih serta pemandangan yang asri sayang hanya hari-hari tertentu di tinggali karena tak ada tetangganya dan lebih suka turun ke Semarang kota yang lebih ramai . Rumah besar itu dijaga tukang kebun yang tiap hari dibersihkan sehingga nampak selalu bersih dan rapi.

Halaman itu amat luas ditumbuhi bunga-bunga dan di pintu masuk ada kolam ikan disebelah  kanannya, Andang membukakan pintu Raisyah lalu keluarlah tiga orang dan menyalami Raisyah

Widia           : “Saya Widia maminya Andang Kusuma ”

Zuzanna      : “Saya Zuzanna saudara tiri Andang Kusuma “.

Raisyah       : “Saya Raisyah personil Cafe Andalusia”.

Basyiah       : “Saya Basyiah dari Carica Original”.

Andang       : “Pak Karman kemari ada Nona Raisyah dan nona Basyiah”, suara Andang mengagetkan pak Karman yang lagi mencabuti rumput dan berlari menemui Andang dan yang lainnya

Pak Karman  : ” Maaf Tuan muda , pak Karman baru nyabut rumput, maaf Non …….Raisyah ( jelas Raisyah ) dan Non …..Basyiah ( jelas Basyiah ) Lalu pak Karman kembali melanjutkan  pekerjaannya.

Mami Widia mengajak ke dalam dan memperkenalkan foto-foto yang menempel di dinding:  “Itu bapak Asoka Abdi Kusuma ayah kandung Andang Kusuma yang meninggal saat Andang berumur delapan tahun,  Ini saya Widiawati Kwasnieski karena saya sudah menikah lagi sama ayahnya Zuzanna yang disamping kiri saya adalah suami saya yang sekarang Aleksander Kwasnieski.

Bik Atun istri pak Karman dia yang selalu merawat dan mengasuh Andang ketika kecil sampai lulus Sekolah Dasar dan Sekolah Menengahnya Andang ada di Polandia karena masih perlu didikan seorang ibu. Baru ketika masuk SMA Andang sekolah di SMA 3 Semarang ini dan setelah lulus SMA kuliah di Polandia mengambil jurusan ahli gizi serta mengikuti turnamen memasak sehingga dia dapat gekar chef….karena keahliannya”. Raisyah memperhatikan Andang dan tersenyum bangga menatapnya.

Andang         : “Itulah aku yang kurang kasih sayang seorang ayah, dan ketika aku kelas 2 SMP lahirlah Zuzanna , papi amat sayang pada Zuzanna, saat itulah aku harus mandiri dengan bersekolah di SMAN3…aku sempat kacau waktu itu sehingga aku putuskan nyusul mami . Teryata Zuzanna di didik bahasa Polandia dan bahasa Indonesia bukan bahasa Inggris jadi aku bisa dong ngonrol sama dedek aku yang bongsor kayak papi”.

Zuzanna        : “Iya…makanya tak usah sungkan, Zuzanna pinter lo bahasa Indonesia, Raisyah…Basyiah saya suka berkenalan dengan kamu”.

Andang          : “Kalau memanggil Raisyah  atau Basyiah juga Andang karus menyebut  *kak* karena orang Indonesia menghargai orang yang lebih tua dengan sebutan *kak*…lupa yaa…”.

Zuzanna malu karena lupa dan jarang menggunakan kata-kata itu dan meminta maaf, Raisyah mencium Zuzanna dan memeluknya karena tingginya sama dengan Raisyah.

Raisyah         : “Zuzanna sekarang umurnya berapa tahun..?”

Zuzanna        : “Umur aku sekarang 10tahun dan sudah kelas 5 “.

Raisyah terkagum dengan ketinggian badan Zuzanna yang memiliki tinggi 165cm dan berambut kuning kecoklatan juga berbadan kecil karena terlalu tinggi . Bik Atun menyiapkan makanan karena akan berangkat ke Dieng saat ini, Zuzanna amat gerah serta kepanasan dan memakai celana pendek serta kaos padahal ruangan sudah ber ac. Selesai makan siang mereka berangkat ke Dieng. Andang sama mami di depan, Zuzanna di apit Basyiah dan Raisyah.

Raisyah menelepon simbok kalau nanti akan mampir kerumah sebentar karena ada maminya Andang dari Polandia.

Simbok          : ” Penginapannya sudah ada disamping rumah simbok, bu Ambar dah pindah di Wonosobo dan rumahnya dijual…wis critanya nanti..pokoknya gak usah cari penginapan karena penginapannya sering dipakai orang asing yang menginap 3 hari kadang sampai seminggu”.

Raisyah         : ” Ya mbok aku gak akan cari penginapan pakai penginapan apa namanya mbok…?”.

Simbok         : “Penginapan Lestari “.

Andang         : “Sudah dapat menginapannya Rais…?” tanya Andang

Raisyah        : “Iya sudah”.

Basyiah dapat pesan dari simbok kalau Imron sudah membersihkan Penginapan Lestari dan siap di huni, dan dibalasnya: “Matur nurun simbok”. Jam enam sore mereka sampai penginapan

Andang          : “Tiga bulan tak ke Dieng banyak perubahannya penginapan itu di huni satu keluarga alias homestay , dari kamar mandi sampai dapur lengkap dengan kebutuhannya… siapa pemilik homestay ini mbok ?”

Simbok           : “Maafkan simbok Raisyah , terpaksa karena permintaan carica semakin meningkat baik itu dari nak Andang maupun dari lokalan sini yang minta kemasan, akhirnya bapakke dibantu BRI dan tanah kamu dan Basyiah buat agunan sedangkan yang mengangsur mas mu Imron nanti juga kesini.

Andang           :” Oh..maaf mbok…bukan itu maksud Andang…bangunan ini cocok banget buat homestay dengan fasilitasnya, jadi ini ide mas Imron ..”.

Imron yang ditunggu akhirmya datang juga dan mengucapkan terima kasih pada Andang yang menilai homestay ini, ” Sebenarnya dari kantor ide baik ini yang membantu turis biar nyaman…

Zuzanna          : “Hallo…kak Andang…mami mau bicara sama kak Raisyah dan kak Andang sekarang…bisakah….?”

Andang            : “Bisa…ayuk Raisyah…” Andang segera keluar bersama Raisyah menuju Penginapan Lestari diikuti Zuzanna.


Pelet Cinta

Pelet Cinta

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Lagu Didi Kempot feat Yan Vellia berjudul  Perawan Kalimantan menemani Raisyah yang sedang belajar di kosannya. Karena merasa jenuh Raisyah mengikuti lantunan lagu itu lewat headset yang disambung ke hape. Raisyah anak ke-2 dari lima bersaudara yang asli Dieng Wonosobo demi melanjutkan sekolahnya yang sudah hampir lulus SMA tahun ini. Meskipun orang tuanya dibilang kurang mampu tapi Raisyah harus jadi orang, ia tak perduli apa gunjingan orang...Raisyah masih ingat ketika ikut Basyiah kakak perempuannya menjadi Pembantu Rumah Tangga sampai Raisyah mendapatkan sekolah SMA swasta  di Semarang dan menjual kalung pemberian ibunya untuk mendapat sekolah yang diharapkan. Meskipun majikan Basyiah tak setuju Raisyah tinggal bersama kakaknya karena membuat Basyiah tak konsisten dalam bekerja selalu keluar rumah mengantarkan adiknya ketempat yang belum pernah Ia datangi, tapi Raisyah mohon pada majikan Basyiah sampai Raisyah mendapat pekerjaan serta ikut membantu Basyiah bersih-bersih dan gak usah di gaji karena Raisyah hanya menumpang sementara Sekolahan swasta amat mahal biayanya dan Ia harus segera mendapat pekerjaan , Raisyah ditawari kakaknya Maria teman sekolahnya sebagai pelayan cafe bekerja tiap jam 16.00 sampai jam 24.00 kebetulan kerjanya bareng dengan  mbak Dewi kakaknya Maria dan Raisyahpun  setuju kerena cafe itu amat butuh tenaga . Penasaran dengan kelan jutannya? yuk segera disimak cerita dibawah ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset