Ricky memejamkan mata ingin tidur yang lelap…tapi dia tak bisa tidur teringat waktu bersama Tar-Tar yang berbagi kue pemberian Vanda, lalu Ricko menemaninya sambil membawa senjata yang diberinya nama doorpret sejenis pistol yang memuncratkan air . Mereka berempat melakuhan uji coba senjata baru buatan Ricky…sayang Tar-Tar tlah tiada…sebenarnya Ia ingin menghadiahkan senjata itu untuk ketua Tar-Tar namun sayang Tar-Tar tinggal kenangan. Diambilnya doorpret dan dielusnya perlahan, doorpret yang seperti selang air yang dimasukkan ke mulut lalu disemprotkan ke lawan membuat lawan terjatuh . Mereka berempat berpelukan sama -sama menjatuhkan diri. Air mata Ricky mengalir dan jatuh mengenai doorpret , Vanda yang melihatnya mencoba mengawasi Ricky yang masih bersedih. Vanda ikut bersedih karena ketua Ricky tak pernah sesedih itu dan Iapun menemuinya.
Vanda : ” Apa yang engkau fikirkan ketua Ricky…wajah ketua amat kusut sekali…tak baik jika nanti terlihat prajurit “.
Ricky : ” Aku ingin mendapatkan selang doorpret sebagai senjata keamanan rakyatku…”
Vanda : ” Bukankah mereka sudah memiliki jurus tahi low, jurus jungkir balik serta jurus terbang tinggi…apa yang kau inginkan dengan jurus doorpret..? ”
Ricky : ” Aku ingin bekerja sama dengan Lurik Tabanus untuk mengisi madu olahannya ke doorpret ”
Vanda : ” Tapi untuk apa ketua Ricky….?”
Ricky : ” Kau tak mengerti…betapa rakyat kita lalat rumahan sedikit demi sedikit punah karena insektisida yang mengganas…kita tetap tak akan tenang jika kembali ke super market yang penuh cahaya terang… dan aku akan menyuruh Ricko bertandang ke Pikat Tabanus dan menawarkan kerja sama menggalang persatuan. Rickopun berangkat bersama Arkon . Terdengar seruling emas senjata Lurik Tabanus sedang melakukan penyerbukan beramai-ramai, wow ternyata Lurik kedatangan tamu lalat buah . Mereka asik bekerja dan menyerap madu sekalian . Ricko dan Arkon menggunakan jurus jungkir balik yang cukup mengecohkan Lurik dan tamunya serta takut kalau ada penghianat ataupun penyusup menyergap madunya,
Ricko : ” Selamat siang Panglima Lurik Tabanus yang gagah perkasa…”
Lurik : ” Hai panglima Ricko dan dan Arkon….apa kabarmu…? !!” dengan nada agak kaget serta memberikan ancang-ancang Lurik membalas salam Ricko dan Arkon , Lurik memperkenalkan Lalat buah yang bernama Si Mata Merah Batrocera karena matanya merah dan panas yang selalu merusak tanaman lombok. Si Mata Merah Batrocera menghindar karena tak mau berkenalan dengan Ricko yang merasa sombong kelihatannya. Batrocera dicegah kepergiannya oleh Lurik.
Lurik Tabanus : ” Hai Batrocera…mengapa kamu menghindar…tak baik seperti itu..kita kan sejawat, kau belum mengenal Ricko maupun Arkon dia itu lalat yang baik dan suka menolong ” . Si Mata Merah Batrocera tak perduli dan mengeluarkan lengkingan sampai Lurik Tabanus yang memiliki seruling emas kacau pendengarannya. Arkon melakukan aksi jungkir balik sedangkan Ricko menggunakan jurus doorpret yang dengan marahnya menghantam sayap Batrocera Si Mata Merah akibatnya dia jatuh tersungkur dan Arkon maupun Ricko menghentikan serangannya.
Batrocera Si Mata Merah: ” kapooookkk….hentikan…tolong hentikan….” suara Si Mata Merah sangat parau karena kemasukan air dan dadanya amat sakit karena ditendang Arkon. Dengan memohon ampun Bartrocera yang terbatuk-batuk bersujut, Arkon yang selalu waspada menghentikan serangannya. Ricko memandang penuh kemarahan : ” Apa salah kami…kenapa tega sekali kamu mau menghabisi kami…dasar predator..apakah kamu betul-betul ingin menghabisi aku…? apakah engkau mau melawan jurus doorpret..dan sanggupkah kamu menahannya….? ”
Batrocera Si Mata Merah : ” Ampuuuun…ampuuuun..aku menyerah…..kalah….” Lurik Tabanus memapahnya dan memperbaiki sayap Batrocera Si Mata Merah yang memar mukanya terkena jurus doorpret. Sebenarnya Ricko gemetar memadukan dua jurus tersebut, dan Ia meminta maaf kepada Lurik serta memohon izin pulang karena masih ada banyak keperluan . Dengan secepat kilat Arkon dan Ricko menggunakan jurus terbang dipadu dengan jurus jungkir balik yang membuat Lurik melongo karena keheranan akan kehebatannya.
Richo yang mengalami tragedi tadi siang melaporkan kepada Ricky
Ricky : Batrocera alias Si Mata Merah itu memang grup predator yang tak memiliki hati, kalau memang kamu bisa mengalahkannya itu merupakan tamparan yang telak ” Ricky sambil berfikir memutari Arkon dan Ricko tapi tiba-tiba Ricky menghantam tengkuk Ricko yang langsung tubuhnya tersungkur dan meminta Sancha memberikan penyaluran tenaga dalam serta memperbaiki antene Ricko yang lemas dan tabib Ampyar membantu penyembuhannya.
Ricky amat marah karena kelicikan Batrocera yang tak mungkin meninggalkan musuhnya tanpa racun yang mematikan ditinggalkan di tubuhnya, seminggu Ricko baru bisa bangun dan berlatih lagi badannya terasa amat segar dan mau makan lahap lagi
Ricky : ” Untung Ricko segera pulang kemarin dan laporan kejadian tersebut ”
Vanda : ” Bagaimana kalau terlambat pengobatannya ketua Ricky…? ”
Ricky : ” Tubuhnya akan lumer menjadi bubuk alias ancur lebur ” Tabib Ampyar mendengarkan sambil manggut-manggut saja sedangkan Vanda merinding mendengarnya, dan air matanya mengalir perlahan karena amat terharu betapa Ricky amat kuat hatinya dan dia hanya diam saja.