Pagi ini udara amat cerah Arkon baru saja melatih rombongan Konika untuk belajar terbang tinggi bersama rombongan Balap Tabanus anak buah Lurik Tabanus mereka amat senang bisa mengikuti latihan bareng, sebagian dari mereka dididik mencari makan sesuai keahliannya dan ada yang membantu membuat rumah. Vanda tak tahu bagaimana mereka mencari madu dan membawanya ke taman desa. Tiba-tiba langit gelap Vanda mengajak semua pulang ada yang sudah mendapatkan madu dan mengumpulkannya disalah satu cawan dan mereka diperintahkan Ricky membagi regu menjadi empat bagian di grup Sancha, Arkon , Konika dan Lurik Tabanus .
Mereka pada berkumpul di bawah jembatan tol yang cukup lapang sambil memandang rintik hujan dan menikmati makanan yang disajikan ibu-ibu . Lalu Ricky memanggil Balap Tabanus dan memamerkan jurus doorpret yang barusan di ajarkan oleh Ricky. Lurik amat tercengang karena Balap Tabanus bisa mengeluarkan madu cukup kencang lewat mulutnya dan yang terkena semburan madu tersebut akan lengket.
Ricky : ” Jurus ini hanya dimiliki oleh kelompok Pikat Tabanus sebagai lalat penyerbukan, jadi semua grup Tabanus bisa tidak bisa harus bisa melakukannya seperti Balap Tabanus ..untuk lalat rumahan bisa melakukan jurus doorpret tapi pancaran airnya akan kencang dengan jurus air mengalir, tak semua bisa menggunakan jurus air mengalir dan hanya Aku, Vanda dan Ricko yang bisa karena mengingat usia dan kemampuan terbang tinggi yang digabungkan dengan jurus Tahi Low”
Arkon : ” Pak Ketua saya akan mencoba dan berlatih dengan gigih agar mampu menggunakan Jurus Air Mengalir ”
Ricky : ” Ya…selagi muda banyak-banyaklah berlatih agar semakin kuat dan mampu menghadapi bencana dan terbang dengan amat cepat dan tinggi agar aman dari musuh entah itu musuh dari kecuak buntung, cacing garong dan yang lainnya termasuk Si Mata Merah Batrocera yang amat tega dengan sesama..”
Lurik : ” Apakah kita menjauh saja dari Batrocera yang jahat…ketua Ricky..? ”
Ricky : ” Untuk saat ini kita menjauh dulu untuk mengatur strategi, karena mereka juga memiliki kelemahan …okey Arkon kamu menjaga keamanan grup Tabanus dan segera tunjukkan Taman Desa agar Lurik segera membangun rumahnya ” Mereka lantas membubarkan diri, Arkon dan Balap Tabanus memimpin untuk menjaga Lurik Tabanus yang nampak kelelahan menuju Taman Desa yang sudah tercium keharumannya dimana Lurik sudah nampak bergairah lagi. Ricky, Vanda dan Ricko memanggil Sancha serta Konika untuk mengecek keadaan pasar ikan tempat pak Kumis tinggal yang ternyata amat memuaskan tempatnya tapi sayang banyak cacing garongnya jadi lebih hati-hati jika menetap disana.
Ricky mengajak semua warganya memindahkan semua kebutuhan peralatan untuk memindahkan rumah hunian dari toll menuju pasar ikan yang dekat dengan makanan mereka agar lalat betina bisa bertelur dengan mudah dan tak mengganggu aktivitas cacing garong. Richo melihat pak Kumis bersama anaknya yang menangis tak mau berangkat sekolah. Ricky punya ide untuk membantu pak Kumis agar anaknya yang bernama Maman mau sekolah. Ricky mengganggu memutari disekitar wajah Maman dan memuncratkan tahi low…” crooott ” karena bau akhirnya Maman mau mandi dan dia mau berangkat sekolah dengan mengganti baju yang bersih. Pak Kumis merasa senang karena Maman mau berangkat sekolah dan mau makan terlebih dahulu.
Sore hari jadilah lokasi peristirahatan lalat rumahan yang berada di samping pembuangan kotoran ikan . Vanda mengumpulkan ibu-ibu untuk menampung makanan di rumah dan menikmatinya sedangkan mereka yang kecapaian dipersilahkan untuk istirahat. Malam hari hujan deras anak buah Arkon pada bertengger disepanjang besi untuk berjaga karena mereka amat kuatir dengan insektisida ataupun lem lalat yang di pasang masyarakat di tempat-tempat yang sekiranya akan bisa mempengaruhi lalat-lalat hinggap di kertas jebakan. Anak buah Lurik Tananus tak ada yang kembali berarti mereka sudah nyaman tinggal di taman desa.
Ricky, Vanda , Ricko dan Arkon mengunjungi Lurik Tabanus yang menyambutnya dengan suka ria dan membuyikan seruling tanda persiapan melakukan penyerbukan , dengan riangnya mereka mulai menghisap madu dan Ricky memperhatikannya .
Arkon : ” Ayo …Balap Tabanus segeralah latihan jurus doorpret mumpung hari mulai memanas.. ”
Balap Tabanus : ” Siap Arkon….segera…..!!! ” .
Balap Tabanus berlatih disaksikan dedengkot lalat seperti Ricky , Ricko dan Vanda yang memberikan tepuk tangan karena berhasil menjalankan latihan dan diikuti anak buah Lurik Tabanus.
