Ricky memimpin pertemuan dengan segera agar semua rakyatnya mau segera pindah.
Lalat mbeling : ” Ketua….saya bingung dengan pemikiran ketua yang tak bisa kami mengerti ”
Ricky : ” Baiklah lalat mbeling kau atur saja siapa yang tak percaya kumpulkan ditempat tersendiri, sedangkan yang percaya silahkan berkumpul ke tempat yang agak tinggi.. mengikuti Ricko dan Vanda ”
Lalat mbeling : ” Terus siapa yang membimbing kami ketua Ricky….! ”
Ricky : ” Engkaulah panduan yang tak menurut jadi terserah apa yang kau lakukan …Vanda…Ricko…bagaimana sudah siap…? ”
Ricko : ” Kami telah siap…perbekalan juga sudah siap…”
Vanda : ” Kami menunggu aba-aba perintah darimu….”
Lurik Tabanus : ” Tunggu…aku mengikutimu Ricky”
Ricky : ” Ayolah saudaraku bunyi itu semakin dekat…cepatlah sedikit Lurik…!! bencana segera datang……!!!”
Lurik dan rombongannya terbang mengikuti Ricko dan Vanda, sedangkan Ricky mengawasi lalat mbeling yang mempengaruhi lalat yang lainnya . Bunyi itu semakin kuat menggelegar Lurik Tabanus mempercepat terbangnya sambil menunggu yang lainnya. Lalat mbelingpun mendengar bunyi air yang kencang dan tanah sepertinya ambles maka lalat mbeling berteriak meminta tolong pada lalat yang mendengarnya . Rombongan lalat mbeling ada yang tersedot air…lalat mbeling kini baru percaya kalau ketua Ricky benar adanya. Lalat mbeling melompat-lompat mencari pijakan bersama yang lainnya. Pesisir pantai sudah penuh dengan air…manusia pada berlari menyelamatkan barang-barangnya dan lalat mbeling melompat dipunggung orang tersebut , karena dihalau lalat mbeling pindah ke kepala orang lain. Lalat mbeling terbang lagi ke kepala yang lainnya.
Beberapa teman lalat mbeling ada yang hanyut tak terselamatkan , lalat mbeling tersiram air dan badannya ikutan basah menempel di kepala manusia lainnya …nafasnya tersengal-sengal mencari udara yang bebas….Ricky yang memantau rakyatnya melihat bangkai lalat yang hanyut dan tersedot air.
Ricky : ” Vanda….Ricko….lekaslah naik mencari tempat yang lebih tinggi…air bemakin naik…” Suara Vanda tak terdengar tapi malah terdengar rintihan yang menyayat hati.
Lurik Tabanus : ” Tolonglah aku…aku sudah tak kuat lagi….oooh tolonglah
Ricky : ” Lurih Tabanus !…tenanglah..!! engkau bersamaku…!! kita istirahat diatas genting itu dan makanlah perbekalanmu…aku akan turun sebentar…” Ricky menggendong Lurik setelah melihat Lurik tenang Ricky lalu terbang mencari lalat mbeling yang berada diatas kepala orang tua yang akan mengungsi bareng-bareng . Lalat mbeling sudah tak sadarkan diri karena kecapaian serta kedinginan. Ricky melihatnya tak tega dan secepat kilat menyambar lalat mbeling dan orang tua itu terjatuh lalu ditolongi regu penyelamat. Ricky membawa lalat mbeling ke atas genting bersama Lalat Tabanus.
Lalat Tabanus : ” Siapa itu ketua Ricky….? ”
Ricky : ” Ini adalah lalat mbeling yang susah diatur…”
Lalat Tabanus : ” Makanlah sedikit agar kuat dan sehat badanmu…” Ricky terbang ke toko yang lebih tinggi setelah melahap kue dari Lurik
Vanda : ” Ricky….!! Ricky…!!……aku di sini….” Ricky kaget mendengar suara Vanda dan memburunya ke arah asal suara.
Ricky : ” Vanda mana yang lainnya…..?! ”
Vanda : ” Mereka semua bersama Ricko…..itu dia Ricko….”
Ricko : ” Ricky …..!! Aku sudah menemukan tempat yang tinggi…kau kenapa Ricky…..? ” Ricky matanya kunang…kunang….tubuhnya lemas…dan tak bergerak.
Vanda : ” Ricky…..!! kau kenapa….!? ” Vanda mengguncang-guncangkan tubuh Ricky, melihat Ricky terdiam Ricko segera mengeluarkan jurus air mengalir bengan terbang tinggi Ricko menyemprotkan ke arah mulut Ricky….dan….akhirnya Ricky memuntahkan makanannya yang didapat dari Lurik Tabanus.
Vanda : ” Apa ini Ricky…makanan ini berbau minyak tanah….”
Ricky : ” Gawat….Lurik gawat….” Ricky segera terbang menuju ke bawah dan ternyata benar…..Lurik kejang-kejang…sedangkan Lalat mbeling akan memakan makanan dari Lurik…
Ricko : ” Jangan pegang makanan itu…..itu makanan bercampur racun……”
Lalat mbeling : ” Aku amat lapar…….” tubuh Lalat mbeling lemas….Vanda bingung tubuh Lalat mbeling berbau insectisida, ” Bahaya ini….” teriak Ricky yang langsung mengeluarkan jurus jungkir balik dengan terbang tinggi dan memuncratkan air untuk membasuh tubuh Lalat mbeling.
” Ricky …! engkau baru siuman….simpan dulu tenagamu….Biar Ricko yang mengurusnya…” Teriak Vanda menghentikan tindakan Ricky . Ricko melakukan jurus jungkir balik dan menyiram Lalat mbeling yang terkapar bersama Lurik Tabanus. Ricky diberikan makanan dari kantong Vanda dan membaginya pada semua yang ada di sana.
Ricky : ” Terima kasih Vanda…kini….badanku sudah sehat kembali…” Vanda memeluk Ricky sambil berkata : ” Janganlah terlalu berambisi kakakku…..”
Ricky : ” Aku kehilangan rakyatku….lihat itu mayat tabib Ampyar….bersama rakyat lainnya …hanyut mengikuti aliran air…” Semua memandang mayat-mayat yang terapung. Ricky, Vanda, Ricko , Lurik Tabanus dan Lalat mbeling terpaku sambil meneteskan air mata.