Pupa-pupa itu sudah ditinggalkan penghuninya yang sudah bisa terbang sekarang, Vanda amat senang sekali dikerubung lalat kecil-kecil yang minta disuapin. Vanda memberikan kue bolu buatan mamahnya Sandra yang berceceran dimakan Si Boneng. Lalat kecil-kecil itu belum bisa terbang tinggi ,Vanda mengajari mereka terbang rendah karena berbondong-bondong akhinya Vanda membaginya lima belas-lima belas dan yang lainnya bertengger dibawah daun lompong. Ricky dan Ricko ikut mengawasinya.
” He…jangan jauh-jauh dari kami disana ada Si Boneng…! ” , teriak Ricky. Tapi malang rombongan itu ketangkap Si Boneng dan habislah mereka semua, Vanda amat bersedih melihat mbok Atun menyapu bangkai lalat-lalat kecil.Si Boneng mendapat hadiah dari mbok Atun ikan bandeng sisa sarapan keluarga Sandra. Dodo mengantarkan bubur sumsum pesanan ibuknya Sandra yang dibungkus plastik dan mbok Atun memasukkan ke dalam kulkas. Ricky menanti saat yang tepat untuk mendapatkan sisanya, ” Waaah aku belum berutung dan harus mengajak Vanda pindah tempat sekarang mumpung lalat kecil masih pada tidur”.
Ricky : ” Ayo Vanda dan Ricko kita pindah tempat , biarkan mereka masih pada tidur semua “.
Ricko : ” Okee Ricky ..lets gooo kita segera pergi !! ”
Vanda : ” Aku tidak bisa ikut sekarang karena kalau mereka lapar tak ada yang menjaganya dan beterbangan tak tentu arah kan kasihan mereka semuanya ?!”
Ricky : ” Baiklah Vanda kamu tetap di situ dan aku yang akan mencarikan makan untukmu dan si kecil lalat-lalat itu “.
Vanda : ” Terima kasih Ricky atas kebaikanmu dan aku akan tetap berada dibawah daun lompong “.
Ricky : ” Baiklah Vanda aku berangkat…! ” Vanda menyaksikan Ricky dan Ricko terbang meninggalkannya.
Dari kejauhan tampak mamahnya Sandra sedang menyuapi papahnya yang terkena muntaber .
Papahnya Sandra : ” Mbok Atun suruh hati-hati kalau buang sampah harus dibak sampah yang ada tutupnya karena lalat semakin berani masuk menjelajah rumah dan ginggap semaunya sendiri , papah akan belikan rentokil karena akhir-akhir ini lalat meraja lela ” Ricky mendengarkan pembicaraan papah dan mamahnya Sandra yang hendak memusnahkan mereka dengan memanggil General Pest Control.
Mamahnya Sandra : ” Tapi kita harus izin masyarakat sini dulu…apakah semua pada mengizinkan ?, karena seperti penyemprotan DB lo pah, dan yang mati bukan hanya lalat sasaran kita tapi nyamuk, semut, serta kecoa yang terbanyak sementara lalatnya kabur duluan jauh-jauh”
Papahnya Sandra : ” berarti kita beli kertas pembunuh lalat atau lem lalat saja ya mah…?”
Mamahnya Sandra : ” Ya itu lebih efektif pah, aku setuju “. Ricky mendengarkan pembicaraan dengan seksama karena ada sedikit kebingungan dengan istilah lem lalat dan membicarakan nanti saat berjumpa dengan Vanda. Karena plastik tempat bubur di buang di tempat sampah yang ada tutupnya Ricky tak bisa menerobosnya dan memutar otak lagi dengan merebut makanan Si Boneng yang sedag lelap. Ricky dan Rocky mengambil bandeng sisa makanan Si Boneng dan berhasil membawanya ke tempat Vanda.
Vanda : ” Ricky kamu berhasil mendapatkan makan buat mereka … terima kasih Ricky dan Ricko ”
Ricko : ” Makanlah semuanya habis makan kalian akan belajar agak tinggi biar Si Boneng tak dapat menangkap kalian lagi ” Mereka makan amat lahapnya , ber istirahat sebentar lalu membagi diri ikut Ricky, Ricko atau Vanda untuk belajar terbang tinggi sambil sesekali makan.
Ricky : ” Vanda , kita harus segera pindah dari sini karena papahnya Sandra mau menjebak kita dengan lim lalat”
Vanda : ” Kita ke pasar saja sementara ketempat penjual gerabah ”
Ricky : ” Tapi disana banyak kucing, dan Si Belang memusuhi Ricko ”
Vanda : ” Kita mencari tempat agak tinggi ,karena kakek penjual gerabah itu badannya cebol sulit menjangkau kita ”
Ricky : ” Ya kita kesana dulu untuk membuktikan kenyamanannya ”
Ricko : “Aku ikut, lalat kecil akan kuajak beberapa agar segera mandiri mencari makan ”
Ricko membentuk regu keamanan agar lalat kecil tak sembarangan dan ada yang bertanggung jawab dan Ricko memilh Sancha sebagai ketua keamanannya, setelah Sancha mengatur anak buahnya Ricky, Ricko dan Vanda terbang meninggalkannya.
Vanda : ” Kenapa engkau yakin sekali dengan keadaan mereka ? ”
Ricko : ” Ya.., aku memang yakin dengan mereka…karena merekapun yakin padaku…! ”
Vanda : ” Aku masih ragu pada mereka ….mereka terlalu kecil…”
Ricko : ” Dasar wanita selalu perasaan yang dijaganya…baik mari kita balik sebentar ..mengontrol mereka..! ”
Vanda : “BaIklah..tapi mereka tak boleh tahu kita…ayoo Ricky kita balik sebentar…” . Akhirnya Ricky ikut balik sekalian mengawasi mereka.
Di tengah jalan mereka melihat papahnya Sandra nenbawa sesuatu…
Vanda : ” Apa itu Ricky …? perasaanku tak enak….kasihan lalat kecil mereka harus segera pindah…”
Ricky : ” Itu lem lalat !! bahaya kalau lewat sini….kita harus segera pindah Ricko..?! ”
Ricko : ” Kita lewat samping saja yang aman kan banyak tanaman…” Mereka akhirnya pindah sampai malam hari di tempat kakek penjual gerabah sementara Vanda mengawasi lalat kecil memilih tampat.
Vanda : ” Ternyata mereka sudah bisa terbang tinggi ..lihat Ricky lalat kecil sudah pandai mencari makan sendiri….”. Kini mereka mengawasi lalat kecil yang dipimpin Sancha dan membawakan makanan yang lezat.
Ricky : ” Sancha dari mana kamu mendapatkan makanan ini…?”
Sancha : ” Di samping kakek gerabah ada nenek yang sakit lalu dia muntah dan aku ambil…” rupanya Sancha tahu selera Ricky lalu terbang lagi dan memberikan pada Vanda , sementara Ricko mengawasi mereka karena banyak kucing berkeliaran dipasar.
Nenek penjual terasi sudah 4 hari sakit dan tidur dilapak karena anaknya belum menjemputnya, badannya panas…Ricky menghampiri kakek gerabah dan mengganggunya agar kakek melihat nenek yang lagi sakit…betul juga Ricky yang menghampiri kakek gerabah melihatnya dan membantu memberikan minum. Kakek gerabah dan nenek terasi sedang berbicara masalah keluhan nenek terasi dengan penyakitnya.
Anak nenek terasi berada di lantai dua, Ricky mengikuti kakek gerabah dan menempel di bajunya. Ternyata lantai 2 tempat jualan buah-buahan , waaah disini ruangannya besar-besar lalu Ricky makan buah semangka…” Wuuuh..lezatnya semangka ini , Ricko dan Vanda pasti senang kuajak kesini” pikir Ricky sambil menikmati buah semangka. Tiba-tiba gepyok hampir menyambar Ricky yang asik makan buah semangka, untung secepat kilat Ricky terbang dan hinggap di pipi penjual buah semangka dan terbang lagi di langit-langit lapak semangka. ” Ternyata disini ramai , banyak pembelinya..dan itu bau masakan karena di samping ibu semangka ada penjual soto dan rawon Ricky amat suka rawon karena dagingnya lezat sekali ” Heem nikmatnya “, Ricky menelan ludahnya dan perutnya terasa lapar. Karena capek Ricky menempel lagi pada celana kakek gerabah waktu turun dan melihat Vanda berteriak-teriak mencari-carinya.
Ricky : ” Vanda aku disini…! ”
Vanda : ” Kamu kemana saja perutku lapar..makanan Ricko sudah habis…”.
Ricky : ” Ayoo ikut aku ..disana kau pasti suka… ” Mereka menempel di tas keranjang ibu-ibu yang mau naik, Vanda mengikutinya menempel di makanan yang dibeli ibu itu.
Vanda : ” Wooi besarnya ruangan ini …he… siapa dia kenapa ia menatapku seperti itu…?” Ricky mengajak Vanda dan memperkenalkan pada Tar-Tar lalat penguasa daerah ini dan memperkenalkan Vanda.
Ricky : ” Hai..Tar-Tar apa kabarmu….?”
Tar-Tar : ” Hoi..Ricky lama tak bertemu denganmu…mana Vanda adikmu…?” Vanda dengan agak takut menghampiri Tar-Tar dan mengenalkan diri pada Tar-Tar .
Vanda : ” Kenalkan aku Vanda…adiknya Ricky….”
Tar-Tar : ” OOO ..jadi ini Vanda adikmu.. sudah dewasa sekali..sudah bertelur…?”
Vanda : ” Sudah..baru kemarin …” Tar-Tar memeluk Ricky karena amat rindu.
Ricky : ” Badanmu semakin gempal dan berotot…”
Tar-Tar : ” Aku mencarimu kemana-mana akhirnya pulang…itu kawan-kawanku yang kurang lincah tak sepertimu..silahkan Ricky pilihlah tempatmu sesuka hatimu ”
Ricky : ” Terima kasih Tar-Tar aku bawa rombongan banyak soalnya..nanti kuperkenalkan satu-satu padamu…aku pergi sebentar Tar-Tar..!!”
Tar-Tar : ” Silahkan-silahkan Ricky selamat bertemu lagi…aku menunggumu…”
Vanda senang sekali Ricky ternyata hubunganya luas…dan mereka segera turun memberi kabar pada Ricko.
Ricko : “Kemana saja kalian..aku mencari sampai kelaparan..”
Ricky : ” Tenang dan sabar…nanti aku ajak bersenang-senang semuanya … nih buah semangka makanlah..!!”
Ricko : ” OOOh buah semangka , lama aku tak memakannya..wow enak sekali..” Ricko menikmati makanannya sambil mendengarkan cerita Ricky dan Vanda