Lalat Rumahan akan mengadakan pesta penyambutan tamu undangan yang mulai berdatangan, simulai tentangga satu atap lalat Merak atau lalat Buah nahasa kerennya Bectrocera dorsalis, tapi mereka lebih suka memanggil lalat buah, karena banyak jenisnya dari cucurbitae dan tryoni yang saat ini ada di pasar lantai dua. Sedangkan Bectroceta zonata sudah melarikan diri setelah perut mereka kekenyangan dan buah cerry dan srowberry kosong dan tinggal Bectrocera carambolae yang menanam telurnya dalam buah tersebut seperti buah jambu, mangga, apel, pear dan masih banyak lagi.
Ketua Pikat Tabanus yang bernama Benang Tabanus memasuki ruangan dan disambut Tar -Tar sebagai ketua Lalat Rumahan yang mengucapkan terima kasih berkat jasa Richo yang membuat kapok Kecoak Buntung sehingga membuka jalan pertemuan ini dengan aman.
Benamg Tabanus : ” Terima kasih ketua Tar- Tar anak buah anda sungguh hebat si Richo yang menghalau Kecoak Buntung lari terbirit-birit…saya mohon senjatanya nanti di pamerkan bisa…? ”
Tar – Tar : ” Tentu bisa ketua Tabanus, tapi itu senjata milik moyang Ricky panglima di sini..dan nanti saya harap ketua Tabanus memamerkan pula senjatanya dengan seruling emasnya”
Benamg Tabanus : ” Tentu , Lurik sudah menyiapkan anak buahnya “. Tar-Tar mempersilahkan tamunya masuk ke Balairung yang amat luas yang sudah dijaga anak buah Arkon dan dipersilahkan Vanda.
Ketika Tar- Tar duduk tepuk tangan menggema diruangan yang amat besar dan munculah pasukan dengan pakaian perang sedang berbaris dengan indahnya membuat haluan kanan maupun kiri dengan berbaris rapi, mereka terbang tinggi dan turun dengan tajam dan kembali berbaris. Arkon dipuji Benang Tabalus dengan memimpin anak buah atau prajurid dari yang termuda amat gagah perkasa. Tar- Tar mengucapkan terima kasih kepada Ricky yang karena Rickylah rakyat menjadi disiplin dan pemberani.
Tiba-tiba terjadi kegaduhan, dengan hadirnya lima penyusup dari kecowak buntung …maka terpaksa Ricky dan Ricko mengamankan tamu-tamu mereka dengan mengeluarkan semua tamu ke lapangan yang luas dan dijaga masing- masing prajurit Ricky sehingga tinggalah kecowak buntung yang digiring di panggung yang ditonton ribuan pengunjung, Ricky dan Ricko mengeluarkan jurus Tahi low dan memuncratkan kotorannya yang dahsyat hingga menyiram tubuh kecoak buntung dan membuatnya pingsan.
Mereka diikat dan dipamerkan kepada tamu-tamunya di lapangan yang memberikan tepuk tangan kepada Ricky dan Ricko sang pahlawan, tamu-tamupun kembali ketempatnya dengan tepuk tangan dan Tar – Tar menyambutnya lagi dengan senang. Tar-Tar berpidato janganlah takut kepada mereka jika kita bersatu mereka pasti kalah tapi tiba-tiba langit gelap Tar-Tar mendekati Ricky meminta perlindungan. ” Dengarkan semuanya…perintah akan saya pegang…tamu sudah dilindungi prajurit Richo mengamankan keadaan dan Sancha bersama Arkon berada di barisan depan siapkan jurus tahi low , kecoak buntung arahkan ketempat saya….perintah jalankan sekarang” dan di balas Sancha dan Arkon beserta prajuridnya ” Siap laksanakan….!!!”
Langit menjadi gelap terdengarlah suara Pikat Tabanus berbondong-bondong membunyikan suara yang gemerisik sehingga becoak buntung berhamburan : ” Berlindung segera saya akan mengeluarkan cambuk petir” Suara cambuk dan kilatannya membuat mata kecoak buntung silau …kecoak buntung menabrak semua yang ada di depannya dan semua lalat prajurit menghajarnya penontonpun ikut menghajar. Debu berhamburan penduduk lantai dua berlindung diri dengan buah yang besar-besar dan buah semangka menggelinding menimpa kecowak buntung karena getaran cambuk Ricky yang dahsyat membuat telinga kecoak buntung tuli.
Hujan deras membersihkan tempat laga yang sebenarnya hanya pamer kekuatan tapi malah kecoak buntung menerima cambukan Ricky dan mereka pada luka-luka parah serta melarikan diri. Kecowak buntung lari terseok-seok ada kepalanya yang lepas karena sabetan cambuk dan badannya pada berantakan. Tamu undangan dan semua prajurit Ricky mengumpulkan mayat-mayat yang terkena sabetan cambuk petir milik Ricky yang ampuh. Maka barisan memamerkan kerapiannya dan berjalan memberi hormat tamu undangan.
Kepulangan mereka terlihat nyaman karena Kecowak buntung tak ada yang intap-intip disana dan mereka pulang dengan selamat .
Benang Tabalus : ” Hebat sekali cambuk petir milik Panglima Ricky , aku mengguminya yang bisa membuat Kecowak Buntung mayatnya berserakan, saya amat puas dan salut juga seperti perang yang terjadi tadi walaupun gemetaran ”
Tar-Tar : ” Terima kasih atas kepercayaannya Benang Tabanus, terima kasih atas kepercayaannya…Selamat Jalan Sobat” Ketua Pikat Tabanus terbang diiringi Lurik dan prajurutnya .
