Ricky mengumpulkan prajuritnya untuk memberikan pengarahan, grup timur yang dipimpin Sancha mengalami kemajuan yang pesat sedangkan grup barat akan segera dibentuk sistim keamanan dan akan di jalankan Arkon sebagai pelatih dan diawasi Sancha dengan komandan Ricko. Tar-Tar memperhatikan langkah-langkah yang Ricky ambil sangat menenangkan hatinya karena pemikiran Ricky dan Tar-Tar sama . Vanda mengambilkan minuman untuk Tar-Tar karena hari amat panas sekali dan Ricky memerintahkan pada Vanda untuk merawatnya.
Vanda : ” Panglima Ricky ketua Tar-Tar tertidur dilantai dan tak bisa bangun….”
Ricky : ” Apa…….? ketua sakitkah…..? ”
Vanda : ” Iya, dia merasa tubuhnya melayang….dan lemas sekali keadaannya ”
Ricky menyuruh Richo memanggil tabib, Sancha segera bertindak bersama Arkon dan anak buaknya menjempit tabib Ampyar yang cukup tua tapi amat bersemangat, dan prajurit membawanya menuju kamar Ketua Tar-Tar .
Tabib Ampyar : ” Maafkan Panglima Ricky, pak ketua membutuhkan hawa dingin agar tubuh dan kulitnya menjadi kaku, ini tubuhnya amat lemas sekali…” . Ricky menyuruh prajuritmya mengipasi Tar-Tar sambil berfikir mencari tempat yang aman dan nyaman. Arkon segera menyusun prajuritnya yang akan membantunya di grup barat sedang yang lainnya membantu kesehatan ketua Tar-Tar .
Tabib Ampyar mengatakan kalau kesehatan Tar-Tar amat buruk untung Ricky segera membawanya ke lantai 3 sehingga Tar-Tar bisa diselamatkan ksrena hawa dingin memberi kekuatan besehatan Tar-Tar.
Tar-Tar : ” Terima kasih Ricky kau telah menyelamatkan aku…” suara Tar-Tar terbata-batam karna nafasnya berat.
Ricky : ” Sudahlah jangan banyak bicara….tidurlah saja ” Ricky meletakkan Tar-Tar di saku lengan baju yang tergantung paling tinggi di jajaran baju yang dipajang di toko pakaian Sami Remen, Vanda dan Ricko menemaninya sambil melihat keamanan toko tersebut. Ricko turun untuk mengawasi grup barat yang sedang latikan sambil membawa dua prajurit keamanan untuk menjaga Tar-Tar dan tabib Ampyar menyertainya, karena kawatir kesehatan Tar-Tar.Dua prajurit berada diluar etalase sedangkang tabib Ampyar yang menjaganya setiap prajurit berganti jaga sambil membawakan makanan dan minuman untuk Tar-Tar dan tabib Ampyar.
Disaat itulah Tar-Tar bercerita pada tabib Ampyar agar segera segera memanggil Ricky dan jajarannya untuk diangkat sebagai ketua Lalat Rumahan karena dia sudah tak kuat menahan sakitnya. Ricky, Vanda dan Ricko menemannya . Dengan berat hati Ricky menerima mandat Tar-Tar tersebut dan berpesan jika Tar-Tar sudah meninggal mayatnya dibuang disarang laba-laba agar dia tenang. Tabib Ampyar, Panglima Ricky dan penasehat Ricko serta Vanda menangis diikuti prajurit yang jaga menyaksikan Ketua Tar-Tar menghembuskan nafas terakhirnya. Semua yang berada disitu pada menangis menyaksikan Ketua Tar-Tar meninggal.
Dengan menggendong jenasah Tar-Tar Ricky melepas kepergiannya menuju sarang laba-laba…air matanya berlinang mengingat persahabatannya dengan Ketua Tar-Tar dan menikmati hari-hari terkhirnya, yah….Tar-Tar meninggalkan sejuta kenangan baik pada Ricky, Ricko, Vanda maupun tabib Ampyar. Jenazah Tar-Tar digelindingkan menuju sarang laba-laba yang siap memangsanya.
Semua merasa kehilangan Tar-Tar sosok pemimpin yang amat menyayangi rakyatnya dan rela berkorban demi membela haknya rakyat yang menyita semasa hidupnya untuk kehidupan rakyatnya….rakyat berduka..selamat tinggal Tar-Tar kami semua menyayangi dan menghormatimu suara Ricky menggema amat meluluhkan hati yang teriring dengan air mata kesedihan.
Arkon mendengar pidato kematian Tar-Tar menangis tersedu-sedu karena dialah yang mengubah hidupnya bersama Ricky dan Ricko, ” Tar-Tar tak pernah akan kita temui lagi tapi sudah melekat dalam jiwa ini , budi jasanya tak terhingga dan karena jasanya maka saya Ricky pada hari ini akan selalu menjunjung tinggi jasa-jasa beliau dan akan memantau rakyat yang merupakan pesan beliau yang terakhir kali maka, Saya Ricky akan selalu mendengar pesannya dan rakyatku semuanya mari kita bekerja lebih giat lagi menghadapi pesaing yang silih berganti.
Tahta Ketua dipegang Ricky dan Ricko sebagai panglima Sancha komandan dan menjadi satu tak ada grup barat maupun timur semua atas Kedaulatan Ricky dan Vanda selalu siap mendampinginya.
Masa berkabung sudah selesai dan kini semua bekerja kembali normal dan Ricky siap tak siap harus siap karena Ia yang memegang Ketua dan harus bertanggung jawab, Ketua Pikat Tabanus yang berkuasa Benang Tabanus menyambut Ricky sebagai mitra dan juga Lalat buah menjadi sahabat dalam perjuangan selanjutnya.