” tuh kan Ben.. Gara gara kamu kita terjebak jadi dukun gini..” ujar Christin.
Beni dan ane tertawa terbahak-bahak.
Tak lama terdengar mobil dokter indra sudah datang menjemput kami.
” sorry ya jadi ngerepotin kalian lagi..soal nya kasian banget orangnya. ” ujar dokter indra.
” iya gak apa dok..” jawab Christin.
Selama perjalanan kami membahas apa yang terjadi pada pasien itu. Tak lama kami datang dan masuk ke sebuah rumah besar di jl re marthadinata.
Seorang wanita setengah baya menyambut kami, setelah berkenalan kami pun di persilahkan masuk ke ruang tengah di mana ada seorang pria yang bernama pak roni sedang duduk.
Mata nya terlihat sangat lelah, wajah nya terlihat begitu kuyu.
Christin termenung lalu memanggil kami menjauh.
” ini aneh.. Dari ubun2 kepalanya ada seperti tali yang panjang menembus langit. ” bisik Christin.
Beni dan ane ikut termenung.
” takut nya kali di Potong itu tali bakal terjadi sesuatu yang lebih buruk… ” bisik Christin lagi.
” konsultasi aja ke akang… Telp ke sekretariat.. ” usul ane.
Christin dan beni pun setuju. Dengan HP Christin kita menghubungi sekretariat untuk minta petunjuk.
Setelah tersambung ternyata kang Sobari yang menerima… Kang Sobari ini salah satu asisten guru besar yang paling di percaya.
Lalu Christin menjelaskan tentang kondisi di rumah ini.
Menurut kang Sobari kalau di putus nggak masalah tapi sebaiknya di pentalkan ke pengirim nya. Kata nya ini adalah jenis ilmu penakluk Sukma, yang sengaja membuat orang tidak bisa tidur dan menganggu jiwa nya hingga akhirnya menjadi gila. Kami pun minta tuntutan untuk membalik kan ilmu ini ke pengirim nya.
Setelah selesai konsultasi, sang komandan memberi aba aba untuk bersiap. Beni bertugas memotong sementara ane menahan tali sukma itu agar tidak lepas.
Beni mengambil akses ilmu golok emas, tangan kanan nya mengenggam sebuah golok gaib berwarna kuning keemasan.
( menurut cerita Christin )
Dan ane di tuntun Christin untuk merasakan tali sukma itu.
Tali itu terasa seperti tali tambang kecil namun panas.
Begitu aba aba di berikan beni menyabet kan tangan nya ke arah tali itu, 2-3 kali sampai tali itu putus.
Giliran ane mengakses ilmu pembalik dan menurut Christin tali itu segera melesat ke Langit dan tak terlihat lagi. Dan seketika itu juga pak Roni tertidur di sofa nya pulas sekali sehingga kami berempat menggotong nya ke kamar pun tidur nya tidak terganggu.
Yes.. Kasus ke dua beres…
Kami pun pamit pulang, saat mengantar kami pulang dokter indra menyelipkan amplop ke beni.
” Ben, ini dari Bu Roni.. Tadi dia titip saya.. Terima kasih katanya..”
” duh dok gak usah padahal… ” ujar beni malu malu..
” gak apa.. Kalian kan gak minta.. Ini cuma tanda terima kasih saja..”
Begitu turun dari mobil dan dokter indra sudah pergi kami bertiga tertawa terbahak-bahak cukup lama.
” bennii gelooo… Bikin kita jadi dukun…” ujar Christin sambil tertawa.
” trio dukun beranak… Ha ha ha..” jawab ane.
Kami pun masuk rumah dengan terpingkal-pingkal.
Ketika amplop di buka… Lebih kaget lagi karena jumlah nya 500rb..
Akhir kita pun makan pecel lele pasirkoja bersama lagi. Ha ha ha.