Prenthol episode 15

Tragedi Minggu Pagi

Parjo menangis karena ayam kalkunnya ngamok, si betina meloncat-loncat lari kesana kemari….sambil berbunyi ” kruk…kruk…..kruk…” . Sarju masih mandi karena akan mengantar dokter Rosita tugas luar bersama tiemnya. Kalkun pada mengamok mencari teman kalkunnya yang lain yang sudah dibeli Kimli. Karena takut sama polah kalkunnya Parjo memanggil bapaknya yang masih mandi sambil menangis.

Sarju        : ” Siapa itu yang menangis …? Jojo ya…….? Kenapa menangis…..?”

Parjo        :” Kalkun Jojo pak………”

Sarju        : ” Kenapa kalkunnya….?” Sarju segera keluar dan memakai sarung, Parjo mengajaknya ke kandang dan menunjukkan tempatnya yang amburadul.

Jojo          : ”  Tu ..pak……”

Sarju        : ” Wah…kalkunya lagi kumat …masak makanannya bisa morat-marit….?! ”  Wartinah yang mau menjemur  pakaian masuk lokasi kandang.

Wartinah : ” Wallaaaah ni kenapa pagi-pagi kok sudah ngamuk kalkunnya….?”

Jojo         : ” Mencari temannya yang dibeli pak Kimli mungkin buk…?! ”

Wartinah : ” Masak kalkunmen cari temannya…? enggaklah……!!”

Karena banyak orang sang kalkun malah lepas keluar dan Parjo mengejarnya, kalkun jantan tahu yang betina lepas ikut keluar mencarinya sambil berbunyi ” kluk…..keluk…..keluuuuk”  mengangkat-angkat lehernya dan membuat Parjo takut, akibatnya Parjo dan kalkun kejar-kejaran. Sarju ikut membantu Parjo mencegat ayam jantan tapi malang ….Sarju malah diterjang ayam sambil mengeluarkan kotorannya mengenai dada dan muka Sarju. ” Crooot…” muka Sarju kotor lagi serta bauk .

Sarju     : ” Waaah muka bapak bauk kena kotoran kalkun…..” Wartinah tertawa geli…sambil keluar kandang yang ada disamping rumah. Sarju membersihkan mukanya dan mandi lagi sambil ngomel sendiri membersihkan mukanya.

Sarju     : ” Mungkin aku tadi tak menyabun muka hingga kalkun menyemprot kotorannya ke mukaku…” Wartinah mendengar Sarju ngedumel lantas nyeletuk ” Makanya kalau mandi yang bersih….tuh dihinggapi kalkun…” . Harni membantu pembeli yang mau mengambil dagangannya dia sepontan bicara sama Harni , ” Kok pagi-pagi sudah ramai mbak …”

Harni    : ” ‘nggak mas …..itu ayam kalkunnya lepas..”Pembeli yang yang bernama mas Anang itu melihat Parjo sudah memeluk kalkunnya dan dimasukkan ke kandangnya lagi. Dasar ayam kalkun dia keluar lagi dan memanjat tali jemuran pakaian yang sudah aus sehingga putus talinya dan mengikat kaki ayam tersebut karena berputar – putar mengelilingi motor sarju yang siap berangkat. Habis sarapan Sarju segera berangkat menuju kantonya karena mendapat telepon dari kantor untuk segera berangkat karena jam di ajukan .

Sarju pamit pada istrinya yang masih mencuci pakaian yang lainnya sehingga Sarju tinggalkan dan Harni memberikan salam saja, lalu Sarju segra berangkat, mas Anang melihat ada keganjilan karena sepeda motornya ada tali yang terikat di pedal belakang dan menjulur membawa pakaian tapi Sarju sudah keburu berangkat dan mas Anang tak sempat bicara…dia segera pulang karena sudah mendapatkan roti pesanannya. Keluar kampung Sarju diteriaki tetangga-tetangganya karena sepeda motornya membawa serentetan pakaian dalam yang terseret tali di motornya. Sarju tetap saja melaju. Wartinah menjemur pakaian lagi dan mencari tali jemuran yang hilang karena sang kalkun tadi hinggap di tali jemurannya. ” Kemana ya…tali jemuran tadi kok hilang…oohh ternyata putus…tapi kemana tali yang putus tersebut yang tempat menjemur pakaian dalam seluruh keluarga ” fikir Wartinah  sambil mencari -cari semua pakaian dalamnya. Dia tak habis fikir dan dipanggilnya Jojo yang masih nonton tivi di kamar.

Wartinah  : ” Jok…kamu kok tak bilang kalau talinya putus…pada bapak…? ”

Jojo           : ” Sudah kok bu …tapi bapak malah telponan…ya sudah Jojo tinggal nonton Doraemon …”

Wartinah  : ” Waduh….jangan…jangan…nyanthol di sepeda motornya bapak……” . Wartinah menelepon Sarju, ” Ayooo pak diangkat hapenya…..!”  Sarju santai saja begitu mendengar bunyi telepon dia malah ngebut khawatir dokter Rosita meneleponnya karena tadi sudah ditelpon masak harus telpon lagi. Dan Sarju pun ngebut dan efeknya pakaian dalam tersebut ikut terangkat naik turun karena kecepatan sepeda motor Sarju. Orang yang melihatnya pada tertawa melihatnya dan membiarkan malah dapat tontonan gratis fikirnya.

Sarju sampai di kantor bertemu dengan Amir yang berkata

Amir        : ” Kalau mau jualan caranya ‘gak seperti itu Thol…..?! masak pakaian di geret…mana laku….?!! ” Amir sambil tertawa menunjuk pakaian-pakaian dalam yang terseret motornya.

Sarju       : ” La dalah……..kok bisa seperti ini….?! ” sambil memunguti baju dalam seluruh keluarga , ada celana dalam ,BH milik istrinya Wartinah…kaos dalamnya Jojo, celana dalam Sarju…dan lain-lain. Sarju amat malu ditambah diceramahi Elis : ” Thol…Thol…mau jualan kok seperti ini…mana itu celana dalammu pasti ….kelihatan pating sradil …kotor… kamu pamerkan di jalan….” Sarju menutup mulut Elis maksudnya jangan bicara terus…malu sama yang lainnya

Sarju     : Jangan ngomong terus..bantu ambilin…malu aku….”

Elis        : ” Ogah…! ngambilin celanamu…sorry ya…..nih milik Wartinah…ha..ha…ha….Thol…Thol ini tadi ceritanya piye….kok bisa tali pemean nyangkut di pedal motor….”

Sarju     : ” Emboh Lis…mungkin gara-gara Parjo tarong sama kalkunnya….”

Elis        : ” Parjo tarung sama kalkunnya…? yang tarung tu kamu sama Wartinah pantasnya…nih pakaiannya tak masukin kresek…!! ” Elis tak tega sama Sarju dan membantu mengambil baju dalamnya Wartinah sama Harni yang hafal bentuknya karena sama seperti miliknya.

Sarju     : ” Ya , makasih ya…cantikku…manisku….. ”

Elis        : ” Walah…beraninya gak ada Wartinah….coba ada , past kamu di cek ingel- ingel sama dia…”

Sarju     : ” Enggaklah…Wartinah itu tahu kamu bergurau….”  sambi meringis Sarju memamerkan giginya yang ada lombok nyangkut waktu sarapan pagi…”

Elis        : ” Laaah pamer makan sambel pagi-pagi….jorok tau….?!”

Sarju     : ” Ma ‘ af tak sengaja….lagian apa yang kupamerkan padamu….tak ada apa-apanya…”

Elis       : ” Ojo serekkk..aku cuma bergurau…masak yo pagi-pagi kamu makan sambel…..mang tak ada yang lainnya…”

Sarju    : ” Aku pengen saja makan sambel sama telur dadar…itu dah cukup buatku…”

Elis       : ” Ya sudahlah itu dokter Rosita sudah siap sama petugas PMI yang mau mengadakan donor darah…ayok kita bantu memasukkan peralatannya..” . Elis sama Sarju memasukkan kebutuhan peralatan yang diperlukan , dokter Rosita menerima telepon dari instasi yang akan mengadakan donor darah  dan dokter mengatakan ” Kami sudah siap semua tinggal berangkat “. Dokter Rosita bertanya pada Sarju.

dokter   : ” Kamu tadi kenapa…kok ada yang cerita kalau mau jualan pakaian dalam…?” Sarju melotot sama Elis dan berprasangka kalau Elis yang cerita sama dokter Rosita.

Elis        : ” Aku enggak cerita sama dokter Rosita lo…” sama tangannya digoyang-goyangkan yang menyatakan tidak.

Sarju     : ” Iya aku percaya….kamu melihat sendiri dan membantuku memunguti jeroan keluargaku…tapi suara kamu yang keras sampai aku tutup mulutmu karena aku malu….”

dokter   : ” Iya aku dengar suara mbak Elis tapi tak tahu kejadiannya…?!”

Sarju     : ” ‘Gak papa kok dok….hanya terjadi salah paham saja…”

dokter     : ” OO ya sudah….tak kira ada apa tadi…” . Elis mita maaf pada Sarju karena ternyata dia bicara keras sekali sampai Sarju menutup mulutnya.

Elis meminta maaf karena dia terlalu keras bicara sehingga terdengar oleh dokter Rosita. Mereka sudah dinanti kedatangannya oleh Kelompok Pemuda Masjid Karangsaru yang mengadakan donor darah yang disambut Bu Muji Astuti dan Bu Flony sebagai leader Palang Merah Indonesia. Elis membantu memasakkan menu untuk donor dengan menyediakan mie kuah beserta telur yang lezat. Sarju membantu Elis menyiapkan air dan memberikan hidangan kepada peserta donor darah.

Sarju pulang siang hari, jam 12 acara sudah selesai pengambilan darahnya. Dokter Rosita dijemput oleh suaminya jadi Sarju tak mengantarnya pulang. Sampai rumah dia cerita sama istrinya Wartinah yang malu dan kasihan pada Sarju tapi Sarju tak marah dan meminta makan bareng siang itu . Parjo mencium pipi Sarju karena mau minta maaf atas kejadian pagi tadi yang membuat heboh tetangga.

Sarju    : ” Ya …sudahlah..tak usah dibicarakan lagi karena aku juga malu sama pak Kimli yang sempat menegurku tapi aku cuma tersenyum saja “.


Prenthol

Prenthol

Score 8
Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Prenthol adalah seorang lelaki yang sayang keluarga , walaupun pendidikannya rendah tak jadi masalah karena Prenthol terus selalu berusaha berbuat baik dan menerima apa adanya amat jujur dan lugu orangnya .Prenthol tak bakalan menyerah banyak yang mengasihi Prenthol alias Sarju , cobaan demi cobaan ia lalui dengan tabah. Seperti apa sajakah cobaan tersebut ? Mari kita ikuti kisah ini bersama dan semoga bisa menjadi contoh teladan kita

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset