Dari kantor Dinsos Sarju mendapatkan berita kalau kantor akan menyelenggarakan piknik untuk akhir tahun, Sarju yag dimintain tolong sama dokter Rosita untuk membenarkan genting karena hujan tak tahu datangnya, lagian akan segera melakukan piknik ke Pulau Karimunjawa. Sarju hanya bisa membantu saja karena waktunya tak banyak.
Dokter Rosita : ” Pokoknya kamu terangkan saja dan tukang sudah ada ” Sarju mengecek saja dulu kebocorannya yang ternyata talangnya harus di ganti karena merembes dalam kamar dokter Rosita, sedangkan suaminya sedang luar kota di Pemalang yang sama-sama dokternya . Sarju membenarkan talangnya dan membelikan talang baru.
dokter Rosita : ” Piye sudah benar penataannya..? ”
Sarju : ” Beres dok…ini masih saya uji dengan dua ember air apakah masih bocor…? ! ” Ternyata sudah tidak bocor dan tak rembes lagi. Sarju minta pamit segera pulang ke kantor lagi.
Elis : Piye Thol..! sudah tak bocor lagi…..?! ”
Sarju : ” Alhamdulillah sudah tak bocor lagi…dan talang aman tak luber karena sampah dari pohon bugenvile yang nyumpel di talang…”
Elis : ” Piye kamu jadi ikutkan piknik ke Karimunjawa….”
Sarju : ” Ikutlah….Wartinah dan anak-anak ikut serta pasti….piye suamimu mas Eko ikut..?”
Elis : ” Pakne Eka malah lembur, yo wis terpaksa tak tinggal….aku sama anak-anak akan ikut…”
Sarju : ” Walaaaah mas Eko kok malah lembur……..?! sakno anak-anak harus kamu yang atasi….”
Elis : ” Biar tak paksa besok harus ikut….kesempatan baik kok malah dibuang…gething …aku..?!! ” Elis amat marah tapi harus mencari jalan bagaimana agar suaminya bisa ikut piknik yang di sponsori dari Dinsos bersama Palang Merah Indonesia sebagai bentuk kerja sama antar instansi kesehatan dan sosial. Disana para dokter juga melakukan bakti sosial dengan donor darah. dan memberikan doorprize berupa makanan dan hadiah yang sedang dibungkus para dokter di kantor. Semua sudah pulang dan Sarjupun segera memancal sepeda motornya kembali ke rumah. Dengan nada gembira Sarju mengabarkan acara piknik kantornya ke Karimunjawa yang disambut gembira oleh Wartinah dan anak-anaknya.
Wartinah : ” Kapan itu pak berangkatnya…..? ”
Sarju : ” Besok Minggu, dan ada doorprizenya lagi……” Harni amat girang dan menutup keuangan rotinya yang sudah libur selama empat hari karena lebaran Bu Rindu sudah libur ditambah libur empat hari, benar-benar liburan panjang Wartinah dan keluarga yang dihabiskan ke Karimunjawa.
Parjo tak bisa tidur…dia membayangkan liburannya ke Karimunjawa. Harni yang membawa hape Sarju mencari keterangan di google tentang pulau Karimunjawa, dia tersenyum-senyum sendiri membaca ulasan atau artikel tentang pulau Karimunjawa. Sontak Parjopun ikut melihat keindahan pulau Karimunjawa di hape.
Parjo : ” Airnya bersih dan tampak biru……engak kayak got…bau lagi…” Harni melotot dan menjewer telinga Jojo yang membuat Jojo berteriak, ” Adooooh sakit kak….”
Harni : ” Makanya diam….kamu kok malah komentar air got segala…kan njijikiiii ”
Parjo : ” Iyaaaa….maf…maaf….” Sarju menghampiri mereka yang belum tidur dan mengambil hapenya yang digenggam Harni lalu Harni berkata: ” Jangan..pak.., Harni maih membaca artikel tentang pulau Karimunjawa ” Sarju mengembalikan hapenya sambil berkata : ” Kalau besok terlambat bangunnya gak bakalan bapak ajak ke sana… ini sudah malam..waktu untuk isirahat”. Harni menuruti keinginan bapaknya dan meletakkan hape di meja tulisnya. Parjo tak bisa tidur ingin sekali dia naik kapal dan malam itu dia terjaga karena mimpi naik kapal dan Parjopun tidur lagi karena takut bangunnya terlambat dan bakal ditinggal bapaknya.
Pagipun hadir, Wartinah menata pakaian yang akan digunakan dan yang akan dibawa ke piknik dalam tas . Sarju yang melihat istrinya membawa pakaian banyak sekali malah mengatakan : ” Ini kenapa dibawa banyak sekali….apa sekalian almarinya di bawa……?! ”
Wartinah : ” La apa gak bawa pakaian..disana dua hari lo pak…….?!”
Sarju : ” Nanti di sana kita beli kaos saja….biar ringan…” Wartinah menuruti saja keinginan Sarju. Tapi Wartinah membawa uang pribadinya untuk sangu dalam perjalanan karena Sarju belum memberikan uang untuk ke Karimunjawa sebagai sangu. Sarju minta tolong pada Kimli untuk mengantar Jojo dan Harni ke kantor sedang Ia dan Wartinah menyusulnya sambil membawa tas sebagai tempat beberapa baju ganti nanti selama di Karimunjawa.
Kimli : ” Jangan lupa oleh-olehnya ya Ju…….”
Sarju : ” Beres….” . Sebelum berangkat Sarju memeberikan uang piknik untuk istrinya
Wartinah : ” Alhamdulillah….terima kasih pak….uang bonusnya sudah keluar to…?!”
Sarju : ” Iya…sudah ….sore hari setelah membungkus doorprize ” Sarju segera menstater sepeda motornya menuju kantornya disana terlihat beberapa sudah ada yang memasukkan barang bawaaannya ke dalam bis pariwisata . Jojo hatinya riang dia meringis terus sepanjang perjalanan menuju kantor dan turun mengikuti bapaknya diikuti Harni yang mengucapkan terima kasih pada pak Kimli karena sudah mengantarnya. Sarju melihat nomor kursi yang sesuai dengan nomornya yang ternyata ada di Bis kedua. Wartinah duduk menikmati bis tumpangannya dan meletakkan bawaannya serta menaruh buah jeruk di keranjang depan kursinya dan ditutup lagi dengan lap piring yang bersih.
Sarju menikmati perjalanan menuju Jepara dan duduk disamping istrinya Wartinah sambil sesekali menyuapi Sarju buah jeruk yang segar dalam perjalanan , Amir bergurau dengan istri dan anak-anaknya ketika sampai Demak.
Amir : ” Yo….yang mau mampir di alun-alun Demak turun sendiri….?! ” anak-anak pak Amir tertawa karena bis memutar menuju Kudus di jalur lingkar Demak .
Umi : ” Bapak kecangar Weee…..” goda Umi yang membuat semua tertawa karena Amir suka membuat suasana yang hidup.
Amir : ” La wis dari tadi pada nglentruk…buat rame saja…piye Thol…gayeng ra……? ” Sarju tertawa sambil makan jeruk pas sopir bis mengerem dadakan karena ada orang nyebrang makanan yang ada dimulut Sarju ketelan semua karena Sarju juga kaget akibatnya Sarju batuk-batuk yang kemudian makanan tersebut tumpah mengenai paha Amir sontak isi dalam bis tertawa melihatnya. Menik istrinya Amir membantu membersihkan celana yang terkena muntahan Sarju.
Menik : ” Mulane jok kakean gojek….malah ganggu Prenthol barang ya…..kena getahnya kamu pak-e…” Wartinah tertawa sambil meminta maaf dan memberikan buah jeruk pada Menik istri Amir. Masuk pelabuhan Jepara Dokter Gunarto membelikan karcis rombongan dan penumpang bisa langsung naik. Parjo senang sekali karena sepanjang perjalanan dia tidur terus takut kalau muntah karena mabuk darat dan dia diberi kakaknya sekali lagi antimo agar tak mabuk laut.
Parjo : ” Aaaah aku tak mau….aku pingin melihat laut dan kapal dan melihat pemandangan lautnya…. ”
Harni : ” Nanti kalau muntah, tanggung sendiri akibatnya yaaaaa…?!”
Parjo : ” Aku kuat….buktinya tadi gak muntah weeeee….” . Dokter Rosiawati menyarankan nanti saja tak apa diminumkan kalau dia merasa pusing dan Harnipun menurut nasihat dokter Rosiawati yang berada disamping Harni dekat Parjo. Keindahan laut di Karimunjawa sangat indahnya, Parjo dengan sopan menyapa bapaknya, ” Pak…aku tidak muntah,….” Sarju memberikan tanda jempol untuk anaknya Parjo yang diberi permen mentol sama dokter Rosiawati.
Parjo : ” Terima kasih dokter…..” Dokter Rosiawati mengangguk sambil tersenyum . Dokter Rosiawati bersama suaminya yang sedang memvideokan acara naik kapal laut menuju Karimunjawa. Dua jam kapal sudah sampai Parjo menahan perutnya karena ingin kencing.
Harni : Tahan dulu Jok….kita akan segera ke rumah makan …, baru kencing di sana ” Kaki Parjo entrik-entrikan karena menahan kencing , maka dia segera keluar kapal menuju ke dermaga dan kencing disana karena sudah tak tahan . Parjo cuma nyengingis saja melihat bapak dan ibuknya keluar kapal bersama yang lainnya.
Dokter Rosiawati : ” Sudah lego perutnya ya Jok……….?!” Dengan agak malu Parjo menjawab,: ” Hhmmmmm…iya dokter…” . Rombongan pada makan di tempat makan yang sudah di siapkan sama penyelenggara. Sarju dan keluarga sangat bahagia melihat deburan ombak dan harumnya makanan yang di siapkan berupa ikan bakar