Sore hari Sarju dan Amir jalan-jalan di tepi laut…untuk menyaksikan sun set yang mulai kemerahan, Amir bersama istri dan anak-anaknya juga Sarju yang siap menjepret keindahan laut yang jelang pasang.
Amir : ” Bagus ya pemandangannya…Karimunjawa memang moy…..”
Sarju : ” Iya …indah sekali ..baru kali ini ya kita bertamasya…besok pagi seru acaranya ke pantai Bobby yang sebelumnya PMI akan melakukan donor darah di perkampungan di sana ? ”
Amir : ” Apa ada ya yang donor darah…..? ”
Sarju : ” Kita tak tahu….pokoknya ngikut sajalaaah…..semoga saja bisa sukses ”
Bu Anie dari PMI yang merupakan humas sedang membicarakan sesuatu dengan dokter Rini untuk kegiatan sore ini makan malam di resto Karimunjawa hidangan dari agent trip Karimun Oke lalu mengajak semuanya untuk makan malam . Harni memeluk Sarju dan Parjo bergandengan tangan dengan ibuknya menuju resto yang ditunjuk agent trip Karimun Oke. Ikan Bakar sambutan dari agent dengan minuman kelapa muda. Mereka dijamu agent dari mbak Anie cs selaku penanggung jawab tour mereka .
Parjo : ” Enak ya pak…kita makan enak terus…..”
Sarju : ” Maka bekerja yang benar agar keberuntungan selalu bersama kita….” nasihat Sarju pada anak lelakinya sambil menikmati ikan bakar yang lezat.
Wartinah : ” Padahal cuma dibakar saja dengan batok kelapa dan bumbunya sama seperti olahan kita tapi rasanya kok enak disini yaaa…..”
Menik : ” Iya….ya….apa mungkin cocok tempatnya kali…..”
Wartinah : ” He…eh…kecapnya ya sama….bener kamu mbak Menik cocok tempatnya ” .
Sarju mengikuti dokter Rosita diajak menemani membeli pakaian yang di pajang malam itu tapi Sarju menundanya karena Parjo terjatuh karena berlari mau melihat kapal motor keluar menuju pulau Menjangan Kecil dan Parjo mau ikut dan berlari mengikuti agent tour.
Sarju : ” Kamu itu bagaimana to buneeee….kok membiarkan Parjo keluyuran di pantai….” Sarju agak marah karena istrinya teledor mengawasi Parjo.
Wartinah : ” Habis mase agen yang ngajak kok…….” Wartinah agak cemberut karena disalahin Sarju. Dokter Rosita mengajak sekalian Parjo karena menahan tangisan karena dimarahi Wartinah.
Dokter Rosita : ” Sudah ….sudah…ayok ikut melihat-lihat baju yoooo….” Parjo tersenyum dan menuruti dokter Rosita sementara Harni menemani ibuknya yang belum selesai makan.
Harni : “Hloh ini makanan Jojok belum habis….aku habisin ya buk….? Wartinah membolehkan.
Wartinah : ” Mase agent tadi ngiming-imingi Jojok ke Pulau Menjangan kecil….ya Jojok mau saja..sudah ibu larang malah berlari mengejar mase agent…, eh malah terjatuh kesandung pasir…wong disini tak ada kayu melintang atau batu padahal mase cuma bergurau saja., untung dokter Rosita mengajak jalan-jalan melihat-lihat keramaian .
Harni : ” Buk, selesai makan kita lihat-lihat pakaian yang digantung yoook….?! ”
Wartinah : ” Enakan kembali di hostel sambil makan taro dan snek bawa’an kita yo…karena sudah malam tempatnya kurang jelas memilih pakaian nduk..besok saja kalau mau lihat-lihat pakaian atau kaos…gimana…?
Harni : ” Baik Buk….kita kembali ke hostel saja yoook…” Mereka pulang dan langsung duduk di kursi yang berjajar di ruang-ruang yang sudah disediakan pemilik hostel tempat mereka menginap, karena capek Wartinah langsung menuju kasur dan Harni menunggu bapaknya bersama Jojok. Malam dingin Sarju dan Jojok sudah kembali ke hostel sambil menjinjing tas plastik habis memborong pakaian.
Harni : ” Waaaah mborong nih yeeee….”
Parjo : ” Dibeliin sama dokter Rosita……kak Harni juga Ibuk.. ” Mereka dibelikan kaos Karimunjawa beraneka ragam.
Sarju : ” Ibuk mana…..? ”
Harni : ” Ibuk capek dan sekarang tidur….”
Pagi hari mereka bangun dan akan ke Bukit Love sambil mempersiapkan peralatan donor darah yang sudah disiapkan PMI , rupanya mbak Anie memberikan penyuluhan manfaat donor darah bersama dokter Rini dari Dinsos. Ternyata ada simpatisan yang ingin mencoba donor darah tapi sayang tensi mereka rendah dan tak memungkinkan juga Hb kurang dari 12 gr %
Sarju mengajak istrinya bermain ayunan di laut bersama putra putrinya dan memakai kaos yang dibelikan dokter Rosita. Setelah penyuluhan selesai mereka berfoto dan berbelanja di lapangan yang menjajakan beberapa sovenir , Wartinah membelikan oleh-oleh buat tetangganya berupa jajanan juga kaos Karimunjawa waktu mau membayar eh dompet Sarju ketinggalan dan dibayar istrinya yang membawa dompet.
Wartinah : “Biasa mesti lupa…..untung ibuk bawa dompet…..”
Sarju : ” Ya….maafin bapak dompetnya tertinggal di hostel tempat menginap ”
Parjo : ” Bapak , Jojok pingin handuk itu…boleh buk…..? ”
Wartinah : ” Boleh….” Wartinah membelikan handuk mandi untuk keluarganya dan juga oleh-oleh makanan khas Karimunjawa juga kerajinan tangan menjadi suatu ciri khas tersendiri, pasalnya karimunjawa juga terdapat sebuah pohon seperti dewandaru, kalimasada, dan nyamplungan. Kayu tersebut menjadi salah satu bahan utama kerajinan seperti tasbih, kalung, cerutu rokok, hingga tongkat.
Sarju membawanya dan kembali ke hostel karena persiapan pulang. Deburan ombak membawa Sarju dan keluarga peserta piknik kembali ke Semarang.
Sarju : ” Pingin sekali senorkeling tapi takut…..lihat ke bawah laut….”
Wartinah : ” Kalah sama Harni saja kamu…..dia bisa berenang soalnya tapi doker Himawan tak bisa berenang kok tidak takut….? ”
Sarju : ” Dokter Himawan yang mana….yang satu RT itu ya…..dia bukan dokter tapi perawat…..dia juga bisa berenang….”
Wartinah : ” Oh….dia perawat to…..tak kira dokter…ya maaf….” Sarju tersenyum sambil mendekap istrinya karena kapal motor mendapat ombak besar dan suruh berhati-hati dan berdoa saja. Semakin lama ombaknya semakin tinggi dan kapal mencari selah yang aman untuk dilalui yang mengakibatkan banyak penumpang yang muntah-muntah. Semua diberikan pelampung dan harus dipakai untuk keamanan.
Sarju : ” Ini bagaimana..kok malah disuruh pakai pelampung….bahaya ya…ombaknya semakin tinggi…ayo Jojok …Bune…nduk Harni di pakai semua…seperti dokter Rosita memakainya ” Sarju mengecek pelampung mereka satu-persatu selesai memeriksa pelampung, Sarju memperhatikan ombak yang datang dan pergi…karena takut Sarju sampai ngopol dan dia lalu menuju kamar mandi yang ternyata banyak yang keluar menyaksikan ombak juga tertawa….salah seorang anak buah agent bertanya pada Sarju.
agent : ” Pak jangan keluar nanti basah…..la betulkan…basah….?! ”
Sarju : ” Tak apa basah….tapi puas perjalanan yang mengkhawatirkan…ha…ha….” Agent memaksa masuk ke dalam dan Sarju menurut saja dan dia merasa tenang karena ternyata banyak anak buah agent yang basah kena air laut…Sarju kembali duduk dan merasa takut lagi. Goyangan ombak sampai juga di pelabuhan Jepara. Semua merasa senang sudah sampai Jepara dengan selamat dan semua saling membicarakan tentang kengerian suasana laut ketika menuju bis. Terlihat kapal exsprees tak melaut hari ini dan nyandar di pelabuhan Jepara , karena belum diberi makan siang pihak agent membawa penumpang di restoran karena tadi ombaknya besar. Doorprize di kocok dan Jojok mendapatkan kaos Karimunjawa , Jojok nyengingis difoto mbak Anie yang menyerahkan doorprize dokter Rini..
dokter Rini : ” Wah hebat kecil-kecil tak mabuk laut…….” Jojok kembali menikmati makanannya, rasa puas dan bahagia terpancar di muka Jojok sembari meminum juice buahnya. Amir juga mendapatkan kaos Karimujawa dengan mesam -mesem Amir menerima pemberian dari dokter Rini dari Densos. Bis membawa mereka balik ke Semarang denganpenuk ceria tetapi kelelahan membawa penumpang untuk tidur sepanjang perjalanan.
Jojok : ” Buk….Jojok capek….” yang langsung dijawab Harni kakaknya : ” Semua capek Jok ndak cuma kamu thok, mbak Harnipun capek, bapak capek, apalagi ibuk tambah capek….” Wartinah memeluk Jojok dan melepas sepatunya sedangkan kakinya ditaruh di pangkuan Sarju yang sambil merem memeluk kaki Jojok. Bis terasa sunyi sekali karena semua pada tidur dan baru sampai Demak musik dibunyikan pak sopir karena ada yang turun di Mranggen anggota agent, disusul dokter Imawati dari PMI yang turun di Raden Patah bersama mbak Yuni Darwati yang turun di Apotik Karangdoro. Sarju menelepon Kimli untuk menjemputnya di Densos pasar Bulu. Sampai rumah mereka langsung tepar di kasur setelah memberikan kaos dan celana dari Karimunjawa kepada Kimli serta beberapa oleh-oleh bawaan dari sana.