Parjo alias Jojok kini sudah kelas 3 SD anak itu masih saj kemaki mungkin seperti bapaknya dulu tapi Jojok anaknya pandai tak seperti Sarju bapaknya yang mbeler suka mbolos sekolah . Jojok akan diajak ke desanya pak Kimli di Temanggung menemani Rahmad yang kini sudah SMA seperti kakaknya Harni . Jojok yang badanya lumayan besar dan tak terlalu ceking akan menemani Rahmad untuk memainkan tarian khas Temanggungan yang merupakan penerusan dari Warok khas Ponorogo dimana pakdhenya Rahmad yang memiliki sanggar Seni mengundang Rahmad untuk belajar, tapi Rahmad mengajak Jojok biar sama-sama menarikan tarian Warok sebagai pembelajaran .
Jojok sangat sekali karena diantar oleh bapaknya dan seminggu kemudian akan dijemput dalam masa liburan sekolah , Sarju mengantarnya pada hari Minggu pas kantor tak ada kegiatan makanya Sarju mau mengantarnya sedangkan Harni tak bisa ikut karena membantu jualan roti milik ibuknya yang sama-sama dirumah. Jojok sudah sampai Temanggung rumah pakdhenya Rahmad. Baru kali ini Jojok menginap bersama Rahmad sedangkan pak Kimli tak ikut nginap dan langsung pulang seperti Sarju .
Pakdhenya Rahmad yang bernama Marfuad menjadi seniman tarian khas Temanggungan dan sudah ada tempatnya berupa ruangan yang cukup lebar sebagai sanggar seni tempatnya berlatih .
Marfuad : Weeeh rombongan Semarang sudah datang…..alhamdulillah..” sambutan pakdhe Marfuat sambil mengelus ponakannya Rahmad , Kimli menyambut uluran tangan pakdhe Marfuad sambil membersilahkan mereka semua.
Kimli : ” Kang…, tolong jaga mereka semua dan didik sesuai dengan tuntunan seni agar mereka bisa menjadi penerus di Semarang ..”
Marfuad : ” Beres…..wis kono karo Temon sesama penari warok….” Temon yang menerima Rahmad dan Jojok menunjukkan tempat menginapnya di sanggar, disana ada juga tempat berdandan atau merias diri .
Temon : ” Sebagai para warok harus bisa merias dirinya sendiri supaya gagah….” Jojok tertawa riang bersama Rahmad memasuki kamarnya yang berisi tujuh orang termasuk Temon salah satu muridnya Marfuad .
Jojok : ” Kapan nih latihannya…….? ”
Temon : ” Sabar…..kita latihan sebentar tanpa musik di sini…kalau pakai musik diluaran kita makan siang dulu sebelum berlatih…oke…? ”
Rahmad : ” Okey….aku dah siap dari rumah…tapi jangan galak-galak ya….? ”
Temon : ” Warok itu tidak galak hanya penampilannya saja yang tegas….serta musiknya yang menggetarkan hati ..pokoknya kamu pasti suka deh…?! ”
Jojok : ” Laaah ada gamelane …..apa aku suruh gnggamel…? ”
Temon : ” Sudah ada bagian pemusiknya…kita ini penarinya….” . Bu Marfuad mempersilahkan semua makan karena bu Marfuat alias de Mar adalah pengurus makanan untuk semua pengiring kesenian budaya Temanggung . Semua makan siang termasuk Kimli dan Sarju . Mereka makan bersama -sama lesehan yang nampak keakrapannya .
Temon : ” Habis ini kita latihan tanpa musik/gamelan hanya untuk menghafal saja ”
Jojok : ” Waaah gak seru ra no musike……”
Rahmad : ” Kita ikuti saja dulu pengarahannya….jok kesusunan …?! ” Jojok menuruti saja dan nanti akan mengikuti karena tak enak ada bapaknya serta pak Kimli . Sarju meminta pamit karena mau pulang , Rahmad dan Jojok di tinggal di sanggar seni Marfuad bersama rekan-rekan barunya .Rahmad memeluk bapaknya Kimli yang wanti-wanti harus bisa mendalami seni tari dengan baik . Kimli manggut-manggut dan berpelukan sekali lagi dengan Ahmad , ternyata Sarju juga ikut menasihati Jojok supaya jangan suka ngeyel dan penurut sedikit karena ibunya berada jauh di Semarang sedangkan Ahmad bersama Ahmad dan pakdhenya di Temanggung sejenak Ahmad memandang Sarju lalu mencium tangan bapaknya, eeeh malah Sarju yang mimbik-mimbik dan Jojokpun tertawa mengejek bapaknya : ” Lo kok malah bapak nangis…..weleh, tenang saja pak ini aku dipinjemi hape kak Harni nanti kalau bapak kangen telpon saja Jojok ya….? ” Sarju agak malu dilihat Kimli dan Ahmad dan dia tersenyum bersama mereka sedangkan Jojok sudah lari menuju Temon yang sudah siap latihan dan Ahmad segera menyusul ikut menari. Sarju melihat Jojok melakukan gerakan bersama mereka tanpa menggunakan musik, hatinya merasa senang karena Jojok sungguh cepat bisa mengikuti latihan , lalu Sarju pamit dengan Marfuat bersama Kimli sekali lagi Sarju memandang Jojok dan memvideokan latihannya.
Sambil menyetir Kimli memberikan penilaian kepada Jojok yang cekatan .Tarian Warok Temanggungan membuat Jojok percaya diri dan Sarju merasa bangga kepadanya. ” Jojok lincah menarinya tak mau kalah sama Ahmad yang sudah SMA padahal dia baru kelas tiga SD tapi gayanya gagah ” , kata sarju yang dibalas cepat sama Sarju: ” Siapa dulu dong bapaknya….” .
Kimli : ” Bapaknya padahal dulunya tak pintar bergaul ….bahkan suka mbolos “.
Sarju : ‘ Yaaah itukan Aku….tak sama dengan anakku dong……biarpun bapaknya cemen tapi anaknya lelaki sejati jangan sampai meniru jejak bapaknya yang jelek -jelek tirulah yang baik ”
Kimli : ” Yaaah Aamiin….. ini baru Sarju yang sesungguhnya……” Keduanya tertawa sambil menikmati pemandangan sekitarnya yang berhawa segar.
Latihan selesai tetapi Jojok masih latihan bersama Rahmad dan tak mau ketinggalan karena besok mau berlatih mengunakan musik. Jojok sangat lincah meskipun badannya paling kecil tetapi Marfuat sangat perhatian dengan langkah dan geraknya yang pasti. Jojok sudah diperbolehkan memegang kuda lumping untuk latihan demikian juga Rahmad mereka giat berlatih , tangan dan kaki Jojok menunjukkan kegagahan seorang warok , tangan Jojok amat kuat sehingga Marfuad senang dan mengajak berlatih disaat waktu senggang memberikan ceramah tentang kegagahan Warok dalam menghadapi musuh selalu menggunakan kolor. Kolor yang melingkar di perut adalah senjata yang tiada tara . Marfuad juga bercerita banyak tentang kepercayaan diri Warok sehingga sulit ditipu oleh musuhnya.
Jojok mendapat kesempatan menari pada pertemuan rapat walikota Temanggung , bersama Rahmad mereka berdua beradu seperti layaknya seorang warok perang tanding karena dianggap Jojok dan Rahmad adalah sebagai tamu yang perhatian terhadap kesenian Temanggung.
Tangan Jojok diangkat sejajar dengan matanya demikian juga Rahmad , kaki keduanya membentuk kuda-kuda lalu melenggang dan kepalanya menengadah keatas dan ke bawah keduanya menari dengan kekuatan penuh serta lincah dan amat berwibawa. Mereka menari di Alun-alun Temanggung dan disiarkan oleh televisi suwasta dan beberapa youtuber merekam sambil membuat konten. Sarju gembira takala melihat Jojok dan Rahmad beradu tenaga dalam sambil mengangkat kolor yang melilit di badan mereka masing-masing. Musiknya beradu antara gendang dan terompet yang membuat dada bergemuruh sementara gamelannya terdengar menggetarkan dada . Gerakan Jojok sangat cekatan yang saling menghantam tubuh mereka berdua .
Wartinah takjub melihat keduanya yang dibimbing Marfuad kakaknya Kimli.
Wartinah : ” Hebat Jojok dan Rahmad mereka seminggu latihan bisa melakukan gerakan yang benar-benar berbobot….?! ”
Sarju : ” Berbobot gimana….wong dia memang abot…….coba tuh sekarang Jojok tambah gemuk malah bagus badannya…”
Wartinah : ” Piye to pak e…..gak gathok…….” Sepintas mereka diperlihatkan di televisi kalau sedang berdandan sendiri merias mukanya.
Harni : ” Jojok…kamu hebat bisa dandan sendiri…..Rahmad juga…..ternyata para penari menghias dirinya sendiri …..” Harni memeluk bapaknya sambil menirukan gerakan Jojok yang disiarkan langsung televisi . Kimli dan istrinya berlari ke rumah Sarju yang televivinya lebih besar supaya puas menontonnya , Harni tak tahu kalau pak Kimli bersama istrinya sudah berada di dalam sedang menyaksikan juga. Harni malu dan menyudahinya menuju kedapur membuatkan makanan sambil tangannya melakukan gerakan seprti adiknya seirama dengan bunyi gamelan dan gendang serta terompet yang sedang beradu. Keduanya tersungkur lalu munculah beberapa penari yang mengangkat mereka berdua dan berganti tarian jaranan da musiknya beralih lagi.