Pulang episode 11

Chapter 11 : Flashback 3

Masa ospek sudah usai, perkuliahan mulai berjalan dengan normal. Tak ada yang spesial dengan perkuliahan yang ku jalani. Karena dari awal aku sudah tidak berminat untuk kuliah ditempat ini. Malahan aku lebih sering bolosnya daripada berangkat kuliah. Aku lebih banyak nongkrong bareng si gandos.

Gandos sendiri mahasiswa sangat tua, dia angkatan jauh diatas ku. Konon katanya dia satu satunya mahasiswa yang tersisa diangkatannya. Gandos sendiri setahu ku dia tidak kost, dia tinggal di salah satu ruangan basecamp UKM kampus. Yang paling ku ingat, gandos bilang dia memang belum mau lulus. Karena kampus baginya seperti pasar dan mahasiswa seperti pangsa pasar dari barang dagangan nya. Saat itu aku belum tahu apa yang dijual gandos.

Hahahaha aku mulai kehilangan arah untuk melanjutkan tulisan ku….

Skip sajalah…

Hari itu aku dan gandos super sibuk menyiapkan acara dies natalies salah satu UKM di fakultas ku. Gandos saat itu jadi ketua UKM dan aku jadi teman gandos, jadi mau tidak mau aku ikut ikutan sibuk. Bolak balik dekanat dan rektorat untuk ngurus ijin dan tetek mbengek nya, sibuk loby sana sini buat cari sponsor dan endingnya dana kami surplus sampai 5 juta.

Hari H dies natalies, kami mengundang UKM dari fakultas dan kampus lain. Band pengisi pun hanya anak anak kampus sendiri, jadi gak perlu keluarin anggaran lebih untuk bayar bintang tamu. Gak ada yang spesial dari acara itu, setelah sambutan bla bla bla dan acara musik berlangsung, beberapa dosen yang kami undang pulang. Nah saat itu gandos naik ke atas panggung dan merebut mic sambil berteriak…

“selamat datang ditempat kami and now….wellcome to reggae party !!!”teriak gandos disambut gemuruh para hadirin.
Ku lihat puluhan jerigen berisi air kedamaian mulai dikeluarkan. Yah sisa dana 5 juta kita belikan air kedamaian khas kota solo. Tiba tiba gandos disamping ku.

“mau…”katanya sambil menawari ku semacam rokok lintingan

“hahahaha miskin ndos? Nih pakai rokok ku, kasian ketua kok rokoknya lintingan”kata ku sambil menawarkan rokok

“ini beda brow, ini rokok kedamaian, jualan ku hahahahaha”sahutnya…

Karena penasaran saya ambil satu linting lalu menyulutnya. Rasanya seperti rokok tanpa cengkeh, semacam marlboro, tetapi semakin ku hisap ada sensasi luar biasa yang ku alami, susah untuk menggambarkan nya.

“asik nih brow…lebih halus dari ciu naiknya”kata ku

“jelas lah…ciu mah kelas orang kere. Malam ini saya kasih gratis. Besok kalo mau lagi bayar yah…bisa rugi bandar ntar saya”kata gandos.

“kayak gak tahu saya aja kamu ndos, masalah duit mah gampang asal saya bisa dapet barang bagus kayak gini”kata ku

“oke brow…kamu bawa nih, kalau yang lain minta kasih aja. Saya mau nemenin yang lain”sahutnya sambil menyerahkan 10 linting rokok kedamaian.

“sippp…”sahut ku

Sejak malam itu kenakalan ku naik satu strip. Dari yang awalnya Cuma minum, kali ini aku sudah mulai berkenalan dengan gelek. Hidup ku semakin indah dan berwarna dan kuliah semakin kacau balau. Setiap hari aku Cuma minum dan ngegelek di kamar kontrakan, aku sangat jarang keluar kamar. Paling keluar Cuma makan dan kebutuhan dibelakang. Karena saya sudah kenal gandos, saat saya butuh barang, saya tinggal sms dan dia pasti nganterin di kost.

Aku lupa bagaimana awalnya, pokoknya gara gara barang dari gandos, uang kuliah saya pun ikut kepakai. Duit apapun itu, pasti saya pakai buat beli barangnya gandos. Nah disini nih, bencana dimulai. Di awal awal kuliah saya termasuk mahasiswa yang disukai dosen dan care dengan mahasiswa lain. Ah bingung saya mau nyeritain nya. Semoga para reader paham, akhirnya saya diangkat jadi ketua angkatan. Saya awalnya menolak, tapi karena tekanan sangat besar mau tidak mau saya terpilih jadi ketua angkatan.

Saat itu ada satu dosen yang mewajibkan membeli buku sebagai acuan pembelajaran mata kuliahnya. Buku itu dibagikan ke mahasiswa dan mahasiswa membayarnya dengan sistem kredit yang dikumpulkan ke ketua angkatan. Nah bodohnya duit itu kepake buat belanja barang haram si gandos. Gak semuanya sih, ada juga yang di pinjem si nanda dan sinyo, tapi 60% duit itu emang saya pakai. Hasilnya, saya jadi buronan teman satu angkatan. Semua orang mulai menjauhi saya, baik itu gandos maupun sinyo dan nanda yang biasanya mereka hoby ngerusuhin duit saya.

Berat banget mau nulis ini huft….maaf ane cut dulu sampai sini, mohon maaf kalau Cuma sedikit dan berantakan.

saat semua orang menjauh, hanya satu orang yang selalu support hidup ku. aku gak tahu dia sekarang dimana dan statusnya seperti apa. tapi, dialah wanita hebat yang hadir dan menguatkan ku. dia wanita tercantik (setelah istri ku saat ini) karena dia CANTIK


Pulang

Pulang

Status: Hiatus Tipe: Author: Dirilis: 2017 Native Language: Indonesia
Moment yang tidak ingin ku ingat kembali...moment dimana emosiku masih labil...moment dimana ego kesetiakawanan lebih tinggi dari apapun hingga rela mengubur masa depanku.Semua kehidupan yang aku jalanin akan kutumpahkan dalam tulisan ini.

Komentar

  1. etty says:

    gak ada lanjutannya ya thor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset