Di suatu negeri antah- berantah tersebutlah kerajaan yang namanya Kerajaan Atas Angin rajanya memiliki seorang putri yang bernama Putri Allonia. Putri itu lahir dalam keadaan cacad fisiknya karena dia tak mendengar pembicaraan manusia sebab rajanya dikutuk Dewa. Raja itu bernama Richardo yang diperintah Dewa untuk menanam buah semangka dibumi, tapi belum selesai perintah itu raja Richardo keburu berangkat ke Bumi sehingga mengatakan tuli padanya. Raja meminta maaf tetapi Dewa sudah terlanjur menjatuhkan hukuman dan mengalihkan kepada Ratu Kerajaan Atas Angin yang bernama Ratu Alexa. Rajapun meminta tolong kembali untuk mengampuni Ratu Alexa. Akhirnya jatuhlah kepada bayi yang masih dalam kandungan. Hukuman tersebut akan berjalan selama 17 tahun.
Ratu amat bersedih melihat Putri Allonia yang tak bisa mendengar suara sehingga putri itu selalu berdiam diri. Anehnya Putri itu hanya bisa mendengar suara binatang dan binatang tersebut bisa mendengar rintihan Putri Allonia. Raja Richardo terkenal bijaksana memimpin rakyatnya tapi ia menyembunyikan Putri Allonia di castil yang cukup jauh dari kerajaannya dengan didampingi seorang peri pemberian Dewa yang diberi nama Palaca. Putri Allonia dididik bahasa isyarat sehingga ia bisa mengerti maksud manusia cukup dengan gerakan badannya maupun bibirnya . Suatu hari Putri Allonia amat merindukan Ratu Alexa, air matanya mengalir perlahan. Peri Palaca mengusap air matanya, karena putri Allonia masih berusia 5 tahun peri memberikan permadani terbang agar putri terhibur dan mengajaknya keliling castil.
Putri melihat telaga di bumi yang sungguh indah dan keadaanya lain dengan Kerajaan Atas Angin, Putri ingin mandi disana peri Palaca mengizinkan dan menuju telaga dengan merubah wujudnya menjadi kuda sedangkan putri Allonia menjadi pengemis, Ternyata telaga itu banyak pengunjungnya. Putri Allonia yang tak bisa bicara duduk bersama kudanya melihat telaga yang indah pemandangannya. Orang-orang pada iba melihat pengemis yang menuntun kuda, dan mereka pada memberikan uang, Allonia tak mengerti maksudnya lalu ia pergi melihat orang yang pada mandi dan mendekati telaga, rupanya mereka marah dan mengusirnya. Allonia amat bersedih dan kembali ketempat semula. Putri Allonia tak jadi mandi dan ia meminta pulang ke kerajaan Atas Angin bersama peri Palaca dengan penuh penyesalan.
Raja Richardo menengok putrinya dan memakai kereta kencana terbang menuju castil, putri Allonia amat senang dan berharap raja menginap di sana.Putri Allonia yang amat lucu dan cantik diberikan kue ulang tahun yang ke lima tahun. Allonia sedang berbicara dengan kupu-kupu kalau raja akan membawa pulang ke Istana nanti pada usianya yang ke tujuh tahun tapi dengan syarat Ia harus bisa menaiki kuda sendiri, Allonia amat berterima kasih pada kupu-kupu sahabatnya dan menemui sang Raja bersama peri Palaca .
Raja memberikan hadiah kepada putri Allonia seekor kuda dan sebuah boneka yang bisa bicara tapi Putri Allonia tak mengerti apa perkataannya. Peri Palaca mencoba mengartikannya agar Putri Allonia tidak kecewa ternyata Raja memberikan petunjuk agar peri Palaca mendidiknya terbang menggunakan kuda sembrani . Rajapun pulang dan menginginkan putrinya segera dapat terbang bersama kudanya. Peri Palaca mendidiknya kuda sembrani yang diberi nama Akar Langit bersamaan dengan Putri Allonia sehingga kuda dan putri sama cepatnya belajar .
Setahun sudah berlalu putri Allonia belajar bersama Kuda Akar Langit mereka sangat menikmati keindahan castil, putri Allonia ingin turun ke bumi tetapi kuda sembrani melarangnya dan mengajak pulang ke castil. Putri Allonia menceritakan pengalamanya kepada peri Palaca , menyadari sangat bahayanya turun ke bumi bisa-bisa Dewa marah lalu peri Palaca menasehati putri sambil menggelengkan kepalanya. Patri Allonia berada ditaman mencari kupu-kupu sahabatnya. Kupu-kupu itu namanya Kurisa mereka berbicara
Putri Allonia : ” Kurisa, apakah engkau ingin turun ke bumi…? ”
Kurisa : ” Tidak putri Allonia, akan banyak bahayanya…lagi pula dewa akan marah… ”
Putri Allonia : ” Mengapa Dewa marah Kurisa…”
Kurisa : ” Tanyalah pada peri Palaca, karena peri Palaca yang bertanggung jawab keselamatanmu.” Karena merasa terdesak maka raja meminta Peri Palaca menceriterakan kisah raja yang di kutuk Dewa, Peri Palaca menunda dulu sampai putri berumur tujuh tahun baru akan menceritakan kejadian yang sesungguhnya.