Kurisa terbang mendekati bunga mawar yang berwarna ungu,tapi bunga itu belum berkembang dan masih menyembulkan kuncupnya, Kurisa diajak kembali oleh Akar Langit untuk ke Kastil menemui Peri Palaca dan melaporkan tentang bunga mawar ungu penyembuhnya. Peri Palaca ternganga mendengar penuturan Kurisa.
Peri Palaca : ” Kurisa engkau kemana saja waktu itu…? ”
Kurisa : ” Hamba bersama putri Allonia waktu itu ”
Peri Palaca : ” Apakah engkau tak curiga gerak-gerik burung Kenari tersebut ”
Kurisa : ” Hamba merasa nyaman atas kehadiran Peri Palaca yang menyaksikan burung kenari tersebut dan segera pulang ..di saat Peri Palaca pergi burung itu kelihatan lapar dan haus tapi ternyata hanya tipu dayanya untuk membuat Putri Allonia tak berdaya.”
Akar Langit : ” Sepertinya Krewek dalang semua ini Peri Palaca …karena dia bisa merubah wajahnya mirip Raja Richardo”
Peri Palaca : ” Betul kamu Akar Langit ..mari kita menuju kerajaan Atas Angin sekarang untuk melindunginya ” Akar Langit bersama Kurisa dipegang Peri Palaca dan sepontan mereka berada di istana Atas Angin , Ratu menangis memohon Peri Palaca untuk mencari keberadaan Putri Allonia .
Alexa : ” Peri Palaca tolong carikan putriku…..” tangis Ratu Alexa menghiba sementara Raja Richardo menyiapkan pasukannya untuk mencari sang putri . Melihat kesiapan Raja Richardo Peri Palaca meminta jangan pergi dulu karena Peri Palaca akan melakukan semedi mencari keberadaan Putri Allonia . Putri Allonia tongkatnya masih tergeletak di permadani dan hanya Peri Palaca yang melihatnya lalu diambilnya lantas berkata : ” Duhai jiwa yang suci dimanakah kamu berada…..? ”
Peri Palaca hanya bisa memandang bayangan awan putih dan menjulangnya gunung-gunung. Peri Palaca badannya ambruk dan dipegangi Putri Alexa yang masih menangis maka merekapun bersama jaluh di permadani. Peri Palaca terus melanjutkan semedinya dan nampaklah Putri Allonia yang sedang berbaring sedang kaki dan tangannya di ikat rantai dan diputar-putarkan tempat tidurnya.Peri Palaca menangis karena dia telah lalai menjaga Putri Allonia yang sekarang berada di Negeri Awan Putih yang telah berubah menjadi mendung tertutup awan hitam.
Peri Palaca : ” Cepat kita menuju Negeri Awan Putih yang berubah menjadi Awan Hitam pekat ”
Raja Richardo : ” Baik kita menuju ke arah utara …segera berangkat…mengikutimu…Peri Palaca ”
Akar Langit dan Kurisa dilarang mengikutinya dan diperintahkan menjaga Ratu Alexa yang masih menangis. Para dayang membawanya ke dalam kamar . Raja ditemani Panglima Dacota sedangkan wakilnya Darint menjaga keamanan kerajaan Atas Angin . Darint mengumumkan tentang penculikan Putri Allonia ke segala penjuru dan rakyat sangat gelisah dan selalu berjaga siapa saja yang tak kenal masuk kerajaan tetap di curigai sebagai penyusup.
Peri Palaca terbang tinggi dan raja Richardo sangat kencang memacu kudanya bersama Dacota diikuti tentara prajuridnya menuju Negeri Awan Putih yang berada di pegunungan Utara
Peri Palaca dibuat bingung dengan tumbuh-tumbuhan di gunung Awan Putih yang tumbuh jamur berwarna merah. Daerah Negeri Awan Putih yang merupakan daerah Peri asal Peri Palaca mengapa kok menyiksa Putri Allonia begitu fikiran yang sedang bergejolak dan dia bertemu dengan Peri Hutan yang sedang memanen jamur merah.
Peri Palaca : ” Peri Hutan sedang menanam apakah engkau…? ”
Peri Hutan : ” Ini adalah obat dari segala macam obat ” Peri Palaca menanyakan keberadaan Krewek.
Palaca : ” Apakah engkau melihat sekelebat Krewek….? ”
Peri Hutan : ” Mana mungkin penyihir itu berani kesini….”
Palaca : Tapi mataku dan fikiranku mengarah ke sini dia berada di dalam istana siapa tahu Krewek melalui tanaman mu ”
Peri Hutan : ” Tak ada bau Krewek di sini….coba kamu terbang keutara lagi…” Peri Palaca berterima kasih kepada Peri Hutan dan segera terbang naik lagi dia melihat Raja Richardo menaiki hutan tersebut dan Peri Palaca turun menemuinya. Terlihat prajurid pada kelelahan dan beristirahat di tepian sungai. Panglima sedang memburu rusa dan dia mendapatkan buruannya yang segera di panggang daging rusa tersebut. Raja Richardo menikmati bersama pasukannya, peri Palaca berkata kepada raja untuk naik lagi keatas dan merupakan jalan yang cukup terjal dan licin, Peri Palaca menyuruh berhati-hati karena medan yang sulit. Untung saja pasukan yang dibawanya adalah pasukan terlatih sehingga peri Palaca merasa nyaman perjalanannya.
Badai salju mengguyur dan pasukannya belum mendapatkan perlindungan . Peri Palaca mencari goa disana tetapi tertutup akar-akar pepohonan pasukan berjalan menuju goa tersebut dan membersihkannya. Disana terdapat kelelawar besar sekali dan mencoba menyerang untung Peri Palaca melihatnya . Peri Palaca meminta maaf kepada kelelawar tersebut kalau sudah merusak sarangnya dan kelelawar memaafkannya.
Kelelawar : Peri Palaca engkau mau kemana…? ”
Peri Palaca : Aku dan pasukan Raja Richardo sedang mencari putri Allonia yang diculik Krewek baru-baru ini ..”
Kelelawar : ” Tapi tak ada di sini bau Krewek…mungkin kamu salah jalan….?!”
Peri Palaca : ” Tapi fikiran dan penglihatanku menuju ke kerajaan Awan Putih…” ”
Kelelawar : ” Owh…itu masih jauuuh lagi berada di pinggir tebing…”
Peri Palaca : ” Kalau begitu biarkanlah pasukan ini disini dulu karena di luar ada badai melanda ”
Kelelawar : ” Ya silahkan… mereka aman disini…” Peri Palaca berterima kasih atas kebaikan kelelawar yang masuk lebih dalam. Pasukan Raja Richardo beristirahat dan memikirkan jalan untuk naik ke atas yang licin .