Alar Langit mengajak latihan Putri Allonia mengitari Kastil, Kurisa melambaikan sayapnya dan tak mengikutinya karena sedang mengisap madu. Taman itu amat indah penuh dengan bunga-bunga warna warni, Kurisa dan teman-teman sedang asik mengisap madu yang sedang diperhatikan Peri Palaca.
Teman Kurisa 1 : ” Selamat pagi Peri Palaca….”
Peri Palaca : ” Selamat pagi semua…..tumben Kurisa tak ikut Putri Allonia….?!”
Kurisa : ” Maaf Peri Palaca…Akar Langit terlalu pagi …matahari juga belum bersinar…mataku tak dapat memandang dengan sempurna ”
Peri Palaca : ” Ya nanti aku panggil pulang ” Peri Palaca bersiul memanggilnya , dan Akar Langit kembali ke taman lalu Kurisa terbang mendekati Putri Allonia dan bertengger di pundaknya. Putri Allonia memberi hormat Peri Palaca sambil menganggukkan kepala lalu Akar Langit kembali terbang. Dalam perjalanan terbang Putri melihat penyihir Krewek sedang mencari dedaunan ,lalu putri menurunkan Kurisa untuk mengawasinya.
Penyihir Krewek bicara sendiri sambil memilih bahan tumbuhan ” Ha..ha..ha.. ..Yusuf si Raja Negeri Timur akan aku jadikan engkau menjadi bodoh dengan ramuan ini dan hanya mawar biru keunguan ini yang bisa menyembuhkannya …ha..ha…ha…” Ketawa Krewek membuat telinga Kurisa sakit dan ia kembali ke Putri Allonia yang bersembunyi dibalik semak-semak lalu Akar Langitpun kembali pulang ke kastil dengan penuh hati-hati khawatir kalau Penyihir Krewek mengetahui kedatangannya. Karena Akar Langit menginjak dahan kering maka penyihir Krewek kaget dan berteriak : ” Siapa itu…keluar kataku…!! ” ternyata ada kelinci yang saling berkejaran dan Penyihir Krewek mengusirnya. Akar Langit selamat sudah terbang jauh dan berhenti dibalik bukit dekat kastil.
Kurisa : ” Mengapa engau berhenti di sini Akar Langit ”
Akar Langit : ” Iya Kurisa aku gemetaran….khawatir Penyihir Krewek mengetahuinya…”
Putri Alloniapun ketakutan diapun ingin istirahat sejenak, Kurisa diam saja sementara Akar Langit merumput, Akar Langit melihat sesuatu yang gemerlapan dan mengajak Putri Allonia mendekat. Ternyata sebuah tongkat seperti milik Peri Palaca , sang Putripun mengambilnya dan dimasukkan disaku gaunnya. Kurisa mengajak pulang karena terlihat langit mendung. Kurisa sudah bertengger dipundak putri Allonia dan Akar Langitpun terbanglah . Peri Palaca bersiul tanda untuk pulang ,Kurisa amat senang tapi Akar Langit kakinya tersangkut sesuatu tapi tak nampak jerat tersebut, Kurisa meminta Putri Allonia untuk meminjam tongkat yang ditemukannya tadi dan Kurisa bisa menggunakannya lewat tangan Putri Allonia karena sering melihat Peri Palaca menggunakannya, ternyata kaki Akar Langit terlihat terjerat setelah Kurisa membacakan mantranya dari tempatnya istirahat tadi. Peri Palaca ternyata sudah berada disamping Akar Langt dan bertanya ” Siapakah yang menemukan tongkatku yang lama dan siapa yang melakukan pembacaan mantra ?”
Kurisa : ” Ampun Peri Palaca…, hamba yang melakukannya sedangkan yang menemukan Akar Langit…”
Peri Palaca : ” Ya sudah..ayo kembali ke Kastil karena hujan akan segera turun…” Peri Palaca melepaskan jerat Akar Langit dan terbang menuju Kastil . Sesampai Kastil mereka melakukan pertemuan, Kurisa menceritakan semua yang terjadi siang tadi.
Peri Palaca : ” Penyihir Krewek mau berbuat onar lagi…kasihan raja Yusuf ”
Kurisa berbicara sama Putri Allonia tentang pembicaraannya dengan Peri Palaca, Sang Putri amat sedih dan ia memutuskan tiap matahari terbit akan kekerajaan Negeri Timur agar Raja tetap bergairah dan terhindar dari pengaruh ilmu jahatnya Penyihir Krewek. Kurisa menyampaikan kepada Peri Palaca.
Peri Palaca : ” Putri Allonia masih terlalu kecil , biar belajar bersama Akar Langit dulu…”. Putri Allonia menangis , karena rintihan Putri Allonia Bunga-bunga menjadi layu , Peri Palaca bersedih juga melihat suasana seperti ini. Peri mendatangi kamar Putri dan meminta Kurisa menjelaskan mantra yang ia berikan agar Putri Allonia mempelajarinya . Putri senang sekali dan bunga-bunga mendadak bermekaran dan segar seperti sediakala, Putri memegang tongkat saktinya yang diberikan Peri Palaca lewat Kurisa dan mulailah Putri belajar Mantra . Putri Allonia yang cerdas secepat kilat hafal dengan Mantra yang dipelajarinya, bahkan Ia bisa menciptakan mantra sendiri. Peri Palaca amat gembira melihat kemajuan Putri Allonia dan memperbolehkan ke Negeri Timur bersama Kurisa dan Akar Langit.
Jelang matahari terbit Sang Putri berangkat dan Kurisa berada di punggung agar matanya tak tertutup kabut pagi, Ketika matahari bersinar Kurisa pindah di pundak sang Putri dan mencium Pitri Allonia sambil berucap” Selamat Pagi Putri Allonia, Kurisa pindah di Pundak Putri “. Putri tersenyum sambil mengelus sayapnya dengan halus. Akar Langit terus melaju dan Kerajaan Negei Timur mulai tampak di mata.