Putri Allonia membuat perlindungan untuk Akar Langit dan Kurisa yang terancam kesedot penyihir Krewek , untung Allonia melindunginya dengan mendorong dalam mantera keamanan. Kurisa merasa takut sekali hingga bertengger di lengan Putri Allonia.
Kurisa : ” Putri…Aku sangat tahut sekali…?!”
Allonia : ” Tetaplah kamu disini sambil berpegangan bajuku…” Penyihir Krewek marah karena merasa dikelabuhi lawannya dan Ia keluar mencari lawannya tetapi tak ketemu-ketemu, Putri Allonia kasihan melihat panglima Dakota dan Ia segera melindunginya agar tak terbunuh oleh penyihir Krewek yang penasaran dan marah sendiri lalu memerintahkan Kuschair dan Kustable untuk mencari pelakunya. Kuschair melihat Kurisa yang bisa naik turun tanpa gerak sedangkan Putri Allonia mengawasi Kuschair seluruh gerakkannya juga mengawasi Kurisa. Putri Allonia membiarkan saja dan cuma tersenyum karena Kuschair tak akan bisa melihat Putri Allonia lalu Kuschair mengikutinya dan membawa masuk ke dalam goa rahasia kerajaan Perunggu. Putri Allonia menekan tuas di dinding dan jatuhlah jeruji besi yang mengurung Kuschair.
Kuschair berteriak meminta tolong…tapi Putri Allonia meninggalkannya sambil berlari karena Kuschair berteriak-teriak memanggil Krewek. Teriakan Kuschair tak terdengar Krewek yang terbang mengelilingi istana Perunggu dengan sapu terbangnya lagian topi mancungnya menutupi telinga Krewek.
Kuschair : ” Tuan putri Krewek…tolong aku….aku berada di goa rahasia kerajaan Perunggu…tolonglah aku ” . Putri Allonia menunggu sampai penyihir Krewek ,masuk ke dalam goa. Begitu Krewek masuk Putri Allonia menuju tempat Panglima Dacota diluar Istana dan segera membuang sihirnya dan mengembalikan dalam bentuk aslinya dan menyuruhnya kembali ke Kerajaan Atas Angin mumpung penyihir Krewek masih di dalam goa . Putri Allonia terbang bersama Akar Langit dan Kurisa ….mengikuti Panglima Dacota ke arah pulang. Putri Allonia lewat kalungnya mengatakan pada Raja kalau Panglima Dacota sudah terbebas dari sihir Krewek dan sekarang dalam perjalanan pulang, Raja amat senang sekali lalu memerintahkan wakilnya untuk menyambut kedatangannya lalu raja beristirahat dalam tendanya.
Wakil panglima Dacota melihat kuda panglima menuju ke arahnya lalu menyambutnya, begitu panglima melihat wakilnya badannya langsung lemas dan kudanya berhenti… ternyata panglima dan kudanya begitu kelelahan karena tak rerisi makanan dan minuman. Wakil Panglima Dacota yang bernama Darinth membawanya menuju kemah raja sedang kuda Panglima diberi makan dan minum setelah kenyang dibawanya menuju kemah oleh pasukannya. Raja melihat Darinth membawa sesuatu dan setelah raja melihat dengan pandangan yang tajam ternyata itu adalah Panglima Dacota yang tergeletak dipangkuan Darinth.
Raja : ” Apa yang telah terjadi dengan panglima Dacota…?”
Darinth : ” Ampun tuanku…panglima kelelahan kelihatannya..?!”
Raja : ” Jaga dan bantu dia….” . Putri Allonia tiba di perkemahan , Akar Langit dijaga oleh beberapa prajurid dan diberikan rumput kering. Kurisa menemani Putri Allonia menghadap raja disamping perapian.
Allonia : ” Raja…panglima badannya amat lemas karena berada diluar ruangan dan kedinginan…Ia belum kemasukan makanan…”
Raja : ” Terima kasih putriku…engkau telah menolongnya…kini apa yang akan kita lakukan sekarang…?”
Allonia : ” Raja perunggu harus lekas pulang ke kerajaannya karena kasian rakyatnya yang menanti-nanti rajanya…”
Raja membantunya dengan mengirimkan pasukannya tapi menunggu panglima Dacota siuman dan sehat dulu baru Darinth yang mengantarnya diawasi Putri Allonia.
Penyihir Krewek marah karena patung panglima Dacotanya hilang …” Ini pasti olah Putri Allonia…akan ku balas dia….!!” Begitu geramnya penyihir Krewek kepada putri Allonia dan hendak membalas dendam. Salju semakin tebal sementara rombongan Raja Atas Angin sudah menuju Istananya bersama panglima Dacota yang sudah membaik keadaannya.
Di Istana Atas Angin Ratu kesepian dan rindu dengan Putri Allonia yang menanti kepulangannya. Penyihir Krewek menanti kesempatan ini yang kendak mencoba menculiknya dia terkekeh karena mendapat kesempatan yang dilihatnya dari kaca sihirnya. Tanpa pikir panjang penyihir Krewek terbang dengan sapu saktinya menuju Negeri Atas Angin. Kustable dan Kuschair disihirnya menjadi kecil dan dimasukkan kedalam kantong pakaiannya.
Kustable : ” Kita akan kemana tuan putri Krewek…? ”
Krewek : ” Kita akan membalas dendam ke Negeri Atas Angin…” Krewek terkekeh dengan lengkingan jahatnya.
