Reinkarnasi Dewi Keabadian Episode 23

Chapter 23

Yi Yuen menatap tajam bocah yang kini mencekik lehernya. Sementara Wang Wei berusaha untuk melepaskan tangan bocah itu dari leher Yi Yuen, tetapi nyatanya tangan bocah itu mencekik dengan sangat kuat, hingga membuatnya kesulitan.

Walau dicekik, Yi Yuen tidak merasa kesakitan. Tatapan matanya terlihat mulai berubah kebiruan dan menatap lurus ke arah bocah itu. Wang Wei yang menyadari perubahan pada diri Yi Yuen, perlahan mulai menjauh.

Melihat tatapan mata Yi Yuen, bocah itu terlihat panik. Tangannya terus berusaha mencekik, tetapi gadis itu bergeming.

“Siapa kamu?” tanya bocah itu yang terlihat mulai ketakutan.

Tiba-tiba saja, Yi Yuen meraih tangan bocah itu dan melepaskan dari lehernya dan meremasnya dengan kuat. Dengan mudah, tangan bocah itu disingkirkan dari lehernya. Padahal, sangat sulit bagi Wang Wei melepaskan tangan bocah itu dari leher Yi Yuen.

“Tinggalkan tubuhnya, jika tidak aku akan membunuhmu!” Yi Yuen berucap dengan suara yang terdengar lembut, tapi penuh kekuatan gaib.

Wajah bocah itu menyeringai dan tersenyum sinis. “Aku tidak akan meninggalkan tubuhnya. Jika kamu mampu, silakan bunuh aku, maka anak ini akan ikut mati bersamaku!” Suara pria yang keluar dari mulut bocah itu terdengar mengejek. Bahkan, dia tertawa terbahak-bahak sambil menatap ke arah Yi Yuen.

“Baiklah, aku akan membunuhmu sekarang juga!” Yi Yuen meraih sebilah pisau kecil yang tersimpan di balik lengan dan bersiap menancapkan ke arah jantung bocah itu. Namun, Wang Wei segera mencegahnya.

“Yi Yuen, apa yang kamu lakukan? Apa kamu akan membunuhnya?”

Ucapan Wang Wei sama sekali tidak digubris olehnya. Tatapan matanya tak berpaling dari wajah bocah itu. Yi Yuen terus menatapnya dengan tatapan mata yang semakin tajam, hingga bocah itu tidak lagi tertawa dan terdiam dengan wajah yang terlihat mulai ketakutan. “Siapa sebenarnya dirimu? Tatapan matamu itu seperti … jangan … jangan bunuh aku!” Bocah itu terlihat ketakutan. Suara tawanya seketika berubah menjadi teriakan ketakutan.

Melihat tatapan mata Yi Yuen, bocah itu ketakutan hingga membuatnya mengalihkan pandangannya ke tempat lain. “Siapa kamu? Matamu … matamu sangat menakutkan. Baiklah, aku akan meninggalkan tubuh bocah ini. Aku akan pergi!”

“Tidak akan semudah itu! Sekarang keluar dari tubuhnya dan segera menghadap padaku. Jika kamu berani melarikan diri, saat ini juga aku akan menghanguskan tubuhmu!” Yi Yuen terlihat tegas dan penuh kharisma. Walau begitu, ucapannya itu telah membuat makhluk di tubuh bocah itu semakin ketakutan.

“Baiklah … baiklah, aku akan keluar dan menghadap di depanmu.”

Tiba-tiba saja tubuh bocah itu terduduk lemah dengan napas yang tersengal. Wang Wei lantas mendekatinya.

“Bawa dia keluar dari tempat ini! Dia sudah bebas dan tinggalkan aku sendiri!” perintah Yi Yuen yang kini telah bangkit dari tempat duduknya dan berjalan perlahan menuju sudut ruangan di kamar itu.

Wang Wei lantas menggendong bocah yang sudah tidak sadarkan diri itu dan membawanya pada kedua orang tuanya. Melihat putra mereka yang kini telah terbebas dari gangguan makhluk halus, mereka menangis sambil memeluknya.

“Kakak senior, putramu kini sudah bebas. Sekarang, kalian jangan mengikatnya lagi, tetapi masalah ini belum selesai. Sebaiknya, bawa istri dan putramu ke rumah saudaramu. Setelah pembersihan rumah ini dari makhluk jahat selesai, barulah kalian kembali.”

“Baiklah, saat ini juga aku akan membawa keluargaku ke rumah saudaraku. Terima kasih adik senior.” Lelaki itu menunduk sebagai tanda ucapan terima kasih. Bersama anak dan istrinya, mereka kemudian meninggalkan rumah itu dan pergi ke salah satu rumah kerabatnya.

Wang Wei lantas menunggu di depan pintu kamar. Dia tidak berani masuk ke dalam kamar itu karena Yi Yuen sudah melarangnya. Dari luar dia bisa mendengar suara Yi Yuen yang sedang berbicara dengan seseorang.

“Katakan padaku, siapa yang menyuruhmu mengganggu keluarga ini?” tanya Yi Yuen dengan suaranya yang terdengar lantang.

“Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa tatapan matamu seperti …. ”

“Kenapa? Apa kamu sudah bisa menebak siapa aku?” Sebuah senyuman terukir di wajah gadis itu.

Wajah makhluk itu semakin ketakutan. Tatapan mata Yi Yuen membuatnya tidak bisa bergerak. Bahkan, dia dipaksa untuk menatap ke arah gadis itu dan dia bisa melihat kalau gadis di depannya bukanlah manusia biasa.

“Aku minta maaf!” ucapnya seraya duduk bersujud di depan Yi Yuen. “Baiklah, aku akan memberitahu siapa yang menyuruhku menghancurkan keluarga ini.”

“Bagus jika kamu sudah paham. Sekarang, aku akan membebaskanmu dan sampaikan pada mereka kalau aku Dewi Keabadian tidak akan membiarkan kalian mencampuri urusan manusia. Jika menolak, kalian akan musnah di tanganku. Paham!” ucap Yi Yuen spontan tanpa menyadari ucapannya itu.

Wajah makhluk itu semakin ketakutan. Mendengar nama Dewi Keabadian membuat dia terkejut. Ya, Dewi Keabadian sangat ditakuti oleh makhluk astral dan siluman jahat karena wanita itu tidak suka jika mereka mengganggu manusia apalagi sampai membunuh manusia.

Dulu, Dewi Keabadian sangat ditakuti di kalangan hantu dan siluman. Tak hanya itu, di kalangan para Dewa, eksistensi Dewi Keabadian sangatlah penting. Dia memiliki kekuatan hampir setingkat dengan Raja Dewa. Namun, suatu kesalahan fatal membuatnya harus menanggung hukuman, hingga membuatnya terusir dan terombang ambing di antara dunia manusia dan roh, hingga akhirnya dia mempunyai kesempatan untuk bereinkarnasi kembali.

“Baiklah! Pergi dan sampaikan pada mereka kalau aku tidak akan membiarkan kalian mengganggu manusia. Aku tahu itu tidak akan mudah bagimu untuk membuat mereka paham. Karena itu, aku akan menunggu hingga menjelang malam. Jika malam ini kalian tidak muncul di sini, maka aku akan menganggap kalau kalian paham maksudku, tetapi jika kalian bersikeras untuk tetap mengganggu, maka dengan senang hati aku akan melayani kalian!”

Ucapan Yi Yuen membuat makhluk itu bergidik. Secara tidak langsung, itu adalah sebuah ancaman baginya dan bagi seseorang di luar sana yang menyuruhnya untuk menghancurkan keluarga itu.

“Cepat pergi dan bawa kembali bau busuk yang dari tadi mengganggu hidungku! Pergi!” Mata Yi Yuen menatap tajam ke arah makhluk yang perlahan mulai menghilang seiring dengan bau busuk dan aura jahat yang mengelilingi rumah itu. Seketika, suasana di dalam kamar menjadi hening.

Wang Wei masih berdiri di depan pintu dan tidak lagi mendengar suara Yi Yuen. Saat dia hendak memeriksa di dalam kamar, pintu tiba-tiba terbuka.

“Yi Yuen, kamu tidak apa-apa?” tanya Wang Wei sambil mendekat ke arahnya.

“Tenanglah, aku tidak apa-apa.”

“Lalu, apa kita sudah bisa meninggalkan tempat ini?”

Yi Yuen menggelengkan kepalanya, “Belum, walau makhluk di tempat ini telah pergi, aku yakin sebentar lagi dia akan kembali bersama teman-temannya.”

“Kenapa kamu tidak membunuhnya?”

“Jika aku membunuhnya kita tidak akan pernah tahu siapa yang telah menyuruh mereka dan jika dia mati orang itu pasti akan mengirim makhluk yang lain, hingga dia akan berhenti jika tujuannya telah tercapai. Sebaiknya, kamu tinggalkan tempat ini karena kamu tidak bisa melawan mereka.”

“Tidak! Bagaimana mungkin aku akan meninggalkanmu sendiri di sini melawan mereka? Yi Yuen, aku akan tetap ada di sini. Bila perlu buat mataku agar bisa melihat mereka sama seperti yang pernah kamu lakukan saat aku ingin melihat arwah kakakku. Aku akan menemanimu di sini dan tidak akan membiarkanmu melawan mereka sendirian.”

Wang Wei lantas duduk. Wajahnya terlihat kesal karena Yi Yuen memintanya untuk pergi. Walau begitu, dia tidak benar-benar marah karena dia tahu Yi Yuen memintanya pergi demi keselamatan dirinya.

Sementara makhluk itu kini telah menghadap di depan seorang lelaki tua yang memiliki wajah sangat menakutkan. Wajah renta dengan tulang pipi yang terlihat menonjol dan bekas luka yang memenuhi wajahnya. Tatapan matanya sangat tajam seakan ingin menelan sosok makhluk yang kini bersujud di depannya.

“Apa! Kamu dikalahkan oleh seorang gadis?” Lelaki tua itu terlihat marah. Wajahnya menyeringai sambil menghantamkan tongkatnya di atas tanah. Kemarahan lelaki tua itu membuat makhluk di depannya ketakutan.

“Maafkan aku, Tuan. Gadis itu …. ”

“Ah, dasar tidak becus! Melawan seorang gadis saja kamu kewalahan. Baiklah, kalau begitu aku akan mengerahkan semua roh jahat untuk membunuhnya!”

Kedua tangannya kemudian dirapatkan. Matanya terpejam dengan mulut yang meracau merapal mantra. Sementara di sampingnya, ada seorang wanita yang duduk sambil memerhatikannya. Tak lama kemudian, bayangan-bayangan hitam mulai berdatangan. Wajah-wajah mereka terlihat mengenaskan. Mereka berebut sesaji yang disiapkan lelaki tua itu di atas meja.

Perlahan, kedua matanya terbuka dan melihat puluhan makhluk halus di depannya. “Aku akan memberikan kalian makanan yang lezat, tetapi sebelum itu lakukan dulu tugas kalian.”

“Tuan, apa yang harus kami lakukan?” tanya salah satu makhluk yang terlihat menyeringai.

“Ikuti dia dan bunuh gadis yang akan dia tunjukkan pada kalian!” Tunjuknya pada makhluk yang masih bersujud di depannya. “Setelah berhasil, kalian akan mendapatkan bayaran yang setimpal. Gadis itu akan menjadi santapan kalian dan imbalan kalian selanjutnya akan aku berikan jika gadis itu telah berhasil kalian bunuh!”

“Baik, Tuan!”

“Cepat bawa mereka ke gadis itu dan bunuh dia!”

“Tapi, Tuan …. ”

“Cepat pergi!”

Bentakkan lelaki tua itu seketika membuatnya terdiam. Tanpa membantah, dia lantas menghilang dan diikuti puluhan makhluk lainnya.

Di saat Yi Yuen dan Wang Wei masih duduk menunggu, Kangjian dan Ling datang setelah selesai membantu Zhi Ruo di kedai obat.

“Nona, apa semuanya sudah selesai?” tanya Ling saat melihat situasi rumah yang lengang.

“Tunggulah sebentar, mereka akan datang.”

Benar saja, tak lama kemudian mereka berdua melihat puluhan makhluk tak kasat mata yang menyeringai dan menatap ke arah mereka.

“Baiklah, saatnya kita bekerja.” Yi Yuen bangkit dari tempat duduknya. Begitu pun dengan Ling yang berdiri di sampingnya.

“Kalian berdua, cepat mundur ke belakang!”

“Tapi …. ” sanggah Wang Wei yang terlihat khawatir.

“Tenanglah, mereka bukan tandingan kami.” Ling tampak percaya diri. Selama ini, dia sudah banyak belajar bersama Yi Yuen. Keahlian beladiri dan kekuatan gaib miliknya tidak bisa dianggap remeh. Sejak bersama Yi Yuen, kekuatannya semakin terus bertambah.

Yi Yuen menatap makhluk yang kini ketakutan saat melihatnya. Seakan paham, makhluk itu lantas mencoba memperingatkan teman-temannya untuk tidak melanjutkan rencana mereka.

“Apa kamu ingin membangkang perintah tuan kita?”

“Itu lebih baik daripada kalian akan hangus terbakar,” ucap makhluk itu sambil melirik ke arah Yi Yuen.

Salah satu makhluk yang paling besar di antara mereka lantas mendorongnya. “Kalau takut, lebih baik kamu pergi dari sini! Biar kami yang akan melaksanakan perintah tuan!”

“Kalian akan menyesal karena tidak mendengar peringatan darinya. Baiklah! Ayo, kita tuntaskan sekarang juga agar malam ini menjadi malam terakhir kalian gentayangan di alam manusia,” ucap Ling sambil mengeluarkan sebilah pedang dari punggungnya.

Pedang itu baru saja didapatnya setelah melakukan pertapaan selama tiga purnama. Pedang yang pernah diberikan Dewi Keabadian di masa lalunya.

Melihat pedang di tangannya, mereka terkejut. Pasalnya, mereka tahu siapa pemilik pedang itu. “Pedang itu, siapa sebenarnya kalian?” tanya makhluk besar yang menatap ke arah Ling.

“Tidak perlu tahu siapa kami. Malam ini kalian akan menjemput kematian. Nona, izinkan aku membinasakan mereka!”

Tanpa menunggu jawaban dari Yi Yuen, Ling dengan gesit merangsek maju dan menyerang puluhan makhluk mengerikan di depannya. Gerakan gadis itu sangat lincah. Sejak mendapatkan pedangnya, Ling seakan mendapatkan kekuatan yang sangat besar. Kekuatan yang harus dia pergunakan untuk memusnahkan roh dan siluman jahat. Dan yang terpenting, yaitu untuk melindungi dan membantu Dewi Keabadian yang sudah menjadi tugasnya sejak dulu.

Sementara Yi Yuen masih melihat pertarungan di depannya. Tebasan pedang Ling nyatanya mampu membuat makhluk-makhluk itu berteriak kesakitan dengan tubuh yang perlahan terbakar. Melihat teman-temannya musnah terbakar karena ditebas pedang gadis itu membuat mereka ketakutan.

“Mereka bukan manusia biasa. Sebaiknya, kita tinggalkan tempat ini sebelum kita hangus terbakar di tangan mereka. Cepat! Kita harus memberitahukan hal ini pada tuan!” Makhluk yang paling besar di antara mereka tiba-tiba menghilang. Di saat yang bersamaan, tiba-tiba saja tubuh Yi Yuen berpendar menjadi warna kebiruan dan perlahan menghilang.

Ling yang melihat hal itu lantas ikut menghilang diiringi dengan suaranya yang meminta agar Wang Wei dan Kangjian mencari satu rumah yang memancarkan cahaya merah. Kedua pemuda itu lantas mengikuti perintah Ling dan bergegas keluar dari rumah itu dan mencari rumah yang memancarkan cahaya merah.

Setelah menelusuri beberapa ruas jalan, mereka akhirnya menemukan rumah yang memancarkan cahaya merah. Tanpa menunggu lama, mereka berdua lantas mendekati rumah itu. Di depan pintu, terlihat beberapa orang penjaga sedang berdiri. Tanpa bertanya, Wang Wei dan Kangjian lantas menyerang mereka hingga terjadi pertarungan.

Sementara Yi Yuen dan Ling, kini berhadapan dengan seorang lelaki tua dan seorang wanita cantik yang berdiri di sampingnya. Keduanya menatap ke arah Yi Yuen dan Ling dengan tatapan merendahkan. Begitu pun dengan belasan roh jahat yang berdiri di depan mereka dan bersiap untuk menyerang.


Reinkarnasi Dewi Keabadian Episode 23

Reinkarnasi Dewi Keabadian Episode 23

Yi Yuen menatap tajam bocah yang kini mencekik lehernya. Sementara Wang Wei berusaha untuk melepaskan tangan bocah itu dari leher Yi Yuen, tetapi nyatanya tangan bocah itu mencekik dengan sangat kuat, hingga membuatnya kesulitan.Walau dicekik, Yi Yuen tidak merasa kesakitan. Tatapan matanya terlihat mulai berubah kebiruan dan menatap lurus ke arah bocah itu. Wang Wei yang menyadari perubahan pada diri Yi Yuen, perlahan mulai menjauh.Melihat tatapan mata Yi Yuen, bocah itu terlihat panik. Tangannya terus berusaha mencekik, tetapi gadis itu bergeming."Siapa kamu?" tanya bocah itu yang terlihat mulai ketakutan.Tiba-tiba saja, Yi Yuen meraih tangan bocah itu dan melepaskan dari lehernya dan meremasnya dengan kuat. Dengan mudah, tangan bocah itu disingkirkan dari lehernya. Padahal, sangat sulit bagi Wang Wei melepaskan tangan bocah itu dari leher Yi Yuen."Tinggalkan tubuhnya, jika tidak aku akan membunuhmu!" Yi Yuen berucap dengan suara yang terdengar lembut, tapi penuh kekuatan gaib.Wajah bocah itu menyeringai dan tersenyum sinis. "Aku tidak akan meninggalkan tubuhnya. Jika kamu mampu, silakan bunuh aku, maka anak ini akan ikut mati bersamaku!" Suara pria yang keluar dari mulut bocah itu terdengar mengejek. Bahkan, dia tertawa terbahak-bahak sambil menatap ke arah Yi Yuen."Baiklah, aku akan membunuhmu sekarang juga!" Yi Yuen meraih sebilah pisau kecil yang tersimpan di balik lengan dan bersiap menancapkan ke arah jantung bocah itu. Namun, Wang Wei segera mencegahnya."Yi Yuen, apa yang kamu lakukan? Apa kamu akan membunuhnya?"Ucapan Wang Wei sama sekali tidak digubris olehnya. Tatapan matanya tak berpaling dari wajah bocah itu. Yi Yuen terus menatapnya dengan tatapan mata yang semakin tajam, hingga bocah itu tidak lagi tertawa dan terdiam dengan wajah yang terlihat mulai ketakutan. "Siapa sebenarnya dirimu? Tatapan matamu itu seperti ... jangan ... jangan bunuh aku!" Bocah itu terlihat ketakutan. Suara tawanya seketika berubah menjadi teriakan ketakutan.Melihat tatapan mata Yi Yuen, bocah itu ketakutan hingga membuatnya mengalihkan pandangannya ke tempat lain. "Siapa kamu? Matamu ... matamu sangat menakutkan. Baiklah, aku akan meninggalkan tubuh bocah ini. Aku akan pergi!""Tidak akan semudah itu! Sekarang keluar dari tubuhnya dan segera menghadap padaku. Jika kamu berani melarikan diri, saat ini juga aku akan menghanguskan tubuhmu!" Yi Yuen terlihat tegas dan penuh kharisma. Walau begitu, ucapannya itu telah membuat makhluk di tubuh bocah itu semakin ketakutan."Baiklah ... baiklah, aku akan keluar dan menghadap di depanmu."Tiba-tiba saja tubuh bocah itu terduduk lemah dengan napas yang tersengal. Wang Wei lantas mendekatinya."Bawa dia keluar dari tempat ini! Dia sudah bebas dan tinggalkan aku sendiri!" perintah Yi Yuen yang kini telah bangkit dari tempat duduknya dan berjalan perlahan menuju sudut ruangan di kamar itu.Wang Wei lantas menggendong bocah yang sudah tidak sadarkan diri itu dan membawanya pada kedua orang tuanya. Melihat putra mereka yang kini telah terbebas dari gangguan makhluk halus, mereka menangis sambil memeluknya."Kakak senior, putramu kini sudah bebas. Sekarang, kalian jangan mengikatnya lagi, tetapi masalah ini belum selesai. Sebaiknya, bawa istri dan putramu ke rumah saudaramu. Setelah pembersihan rumah ini dari makhluk jahat selesai, barulah kalian kembali.""Baiklah, saat ini juga aku akan membawa keluargaku ke rumah saudaraku. Terima kasih adik senior." Lelaki itu menunduk sebagai tanda ucapan terima kasih. Bersama anak dan istrinya, mereka kemudian meninggalkan rumah itu dan pergi ke salah satu rumah kerabatnya.Wang Wei lantas menunggu di depan pintu kamar. Dia tidak berani masuk ke dalam kamar itu karena Yi Yuen sudah melarangnya. Dari luar dia bisa mendengar suara Yi Yuen yang sedang berbicara dengan seseorang."Katakan padaku, siapa yang menyuruhmu mengganggu keluarga ini?" tanya Yi Yuen dengan suaranya yang terdengar lantang."Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa tatapan matamu seperti .... ""Kenapa? Apa kamu sudah bisa menebak siapa aku?" Sebuah senyuman terukir di wajah gadis itu.Wajah makhluk itu semakin ketakutan. Tatapan mata Yi Yuen membuatnya tidak bisa bergerak. Bahkan, dia dipaksa untuk menatap ke arah gadis itu dan dia bisa melihat kalau gadis di depannya bukanlah manusia biasa."Aku minta maaf!" ucapnya seraya duduk bersujud di depan Yi Yuen. "Baiklah, aku akan memberitahu siapa yang menyuruhku menghancurkan keluarga ini.""Bagus jika kamu sudah paham. Sekarang, aku akan membebaskanmu dan sampaikan pada mereka kalau aku Dewi Keabadian tidak akan membiarkan kalian mencampuri urusan manusia. Jika menolak, kalian akan musnah di tanganku. Paham!" ucap Yi Yuen spontan tanpa menyadari ucapannya itu.Wajah makhluk itu semakin ketakutan. Mendengar nama Dewi Keabadian membuat dia terkejut. Ya, Dewi Keabadian sangat ditakuti oleh makhluk astral dan siluman jahat karena wanita itu tidak suka jika mereka mengganggu manusia apalagi sampai membunuh manusia.Dulu, Dewi Keabadian sangat ditakuti di kalangan hantu dan siluman. Tak hanya itu, di kalangan para Dewa, eksistensi Dewi Keabadian sangatlah penting. Dia memiliki kekuatan hampir setingkat dengan Raja Dewa. Namun, suatu kesalahan fatal membuatnya harus menanggung hukuman, hingga membuatnya terusir dan terombang ambing di antara dunia manusia dan roh, hingga akhirnya dia mempunyai kesempatan untuk bereinkarnasi kembali."Baiklah! Pergi dan sampaikan pada mereka kalau aku tidak akan membiarkan kalian mengganggu manusia. Aku tahu itu tidak akan mudah bagimu untuk membuat mereka paham. Karena itu, aku akan menunggu hingga menjelang malam. Jika malam ini kalian tidak muncul di sini, maka aku akan menganggap kalau kalian paham maksudku, tetapi jika kalian bersikeras untuk tetap mengganggu, maka dengan senang hati aku akan melayani kalian!"Ucapan Yi Yuen membuat makhluk itu bergidik. Secara tidak langsung, itu adalah sebuah ancaman baginya dan bagi seseorang di luar sana yang menyuruhnya untuk menghancurkan keluarga itu."Cepat pergi dan bawa kembali bau busuk yang dari tadi mengganggu hidungku! Pergi!" Mata Yi Yuen menatap tajam ke arah makhluk yang perlahan mulai menghilang seiring dengan bau busuk dan aura jahat yang mengelilingi rumah itu. Seketika, suasana di dalam kamar menjadi hening.Wang Wei masih berdiri di depan pintu dan tidak lagi mendengar suara Yi Yuen. Saat dia hendak memeriksa di dalam kamar, pintu tiba-tiba terbuka."Yi Yuen, kamu tidak apa-apa?" tanya Wang Wei sambil mendekat ke arahnya."Tenanglah, aku tidak apa-apa.""Lalu, apa kita sudah bisa meninggalkan tempat ini?"Yi Yuen menggelengkan kepalanya, "Belum, walau makhluk di tempat ini telah pergi, aku yakin sebentar lagi dia akan kembali bersama teman-temannya.""Kenapa kamu tidak membunuhnya?""Jika aku membunuhnya kita tidak akan pernah tahu siapa yang telah menyuruh mereka dan jika dia mati orang itu pasti akan mengirim makhluk yang lain, hingga dia akan berhenti jika tujuannya telah tercapai. Sebaiknya, kamu tinggalkan tempat ini karena kamu tidak bisa melawan mereka.""Tidak! Bagaimana mungkin aku akan meninggalkanmu sendiri di sini melawan mereka? Yi Yuen, aku akan tetap ada di sini. Bila perlu buat mataku agar bisa melihat mereka sama seperti yang pernah kamu lakukan saat aku ingin melihat arwah kakakku. Aku akan menemanimu di sini dan tidak akan membiarkanmu melawan mereka sendirian."Wang Wei lantas duduk. Wajahnya terlihat kesal karena Yi Yuen memintanya untuk pergi. Walau begitu, dia tidak benar-benar marah karena dia tahu Yi Yuen memintanya pergi demi keselamatan dirinya.Sementara makhluk itu kini telah menghadap di depan seorang lelaki tua yang memiliki wajah sangat menakutkan. Wajah renta dengan tulang pipi yang terlihat menonjol dan bekas luka yang memenuhi wajahnya. Tatapan matanya sangat tajam seakan ingin menelan sosok makhluk yang kini bersujud di depannya."Apa! Kamu dikalahkan oleh seorang gadis?" Lelaki tua itu terlihat marah. Wajahnya menyeringai sambil menghantamkan tongkatnya di atas tanah. Kemarahan lelaki tua itu membuat makhluk di depannya ketakutan."Maafkan aku, Tuan. Gadis itu .... ""Ah, dasar tidak becus! Melawan seorang gadis saja kamu kewalahan. Baiklah, kalau begitu aku akan mengerahkan semua roh jahat untuk membunuhnya!"Kedua tangannya kemudian dirapatkan. Matanya terpejam dengan mulut yang meracau merapal mantra. Sementara di sampingnya, ada seorang wanita yang duduk sambil memerhatikannya. Tak lama kemudian, bayangan-bayangan hitam mulai berdatangan. Wajah-wajah mereka terlihat mengenaskan. Mereka berebut sesaji yang disiapkan lelaki tua itu di atas meja.Perlahan, kedua matanya terbuka dan melihat puluhan makhluk halus di depannya. "Aku akan memberikan kalian makanan yang lezat, tetapi sebelum itu lakukan dulu tugas kalian.""Tuan, apa yang harus kami lakukan?" tanya salah satu makhluk yang terlihat menyeringai."Ikuti dia dan bunuh gadis yang akan dia tunjukkan pada kalian!" Tunjuknya pada makhluk yang masih bersujud di depannya. "Setelah berhasil, kalian akan mendapatkan bayaran yang setimpal. Gadis itu akan menjadi santapan kalian dan imbalan kalian selanjutnya akan aku berikan jika gadis itu telah berhasil kalian bunuh!""Baik, Tuan!""Cepat bawa mereka ke gadis itu dan bunuh dia!""Tapi, Tuan .... ""Cepat pergi!"Bentakkan lelaki tua itu seketika membuatnya terdiam. Tanpa membantah, dia lantas menghilang dan diikuti puluhan makhluk lainnya.Di saat Yi Yuen dan Wang Wei masih duduk menunggu, Kangjian dan Ling datang setelah selesai membantu Zhi Ruo di kedai obat."Nona, apa semuanya sudah selesai?" tanya Ling saat melihat situasi rumah yang lengang."Tunggulah sebentar, mereka akan datang."Benar saja, tak lama kemudian mereka berdua melihat puluhan makhluk tak kasat mata yang menyeringai dan menatap ke arah mereka."Baiklah, saatnya kita bekerja." Yi Yuen bangkit dari tempat duduknya. Begitu pun dengan Ling yang berdiri di sampingnya."Kalian berdua, cepat mundur ke belakang!""Tapi .... " sanggah Wang Wei yang terlihat khawatir."Tenanglah, mereka bukan tandingan kami." Ling tampak percaya diri. Selama ini, dia sudah banyak belajar bersama Yi Yuen. Keahlian beladiri dan kekuatan gaib miliknya tidak bisa dianggap remeh. Sejak bersama Yi Yuen, kekuatannya semakin terus bertambah.Yi Yuen menatap makhluk yang kini ketakutan saat melihatnya. Seakan paham, makhluk itu lantas mencoba memperingatkan teman-temannya untuk tidak melanjutkan rencana mereka."Apa kamu ingin membangkang perintah tuan kita?""Itu lebih baik daripada kalian akan hangus terbakar," ucap makhluk itu sambil melirik ke arah Yi Yuen.Salah satu makhluk yang paling besar di antara mereka lantas mendorongnya. "Kalau takut, lebih baik kamu pergi dari sini! Biar kami yang akan melaksanakan perintah tuan!""Kalian akan menyesal karena tidak mendengar peringatan darinya. Baiklah! Ayo, kita tuntaskan sekarang juga agar malam ini menjadi malam terakhir kalian gentayangan di alam manusia," ucap Ling sambil mengeluarkan sebilah pedang dari punggungnya.Pedang itu baru saja didapatnya setelah melakukan pertapaan selama tiga purnama. Pedang yang pernah diberikan Dewi Keabadian di masa lalunya.Melihat pedang di tangannya, mereka terkejut. Pasalnya, mereka tahu siapa pemilik pedang itu. "Pedang itu, siapa sebenarnya kalian?" tanya makhluk besar yang menatap ke arah Ling."Tidak perlu tahu siapa kami. Malam ini kalian akan menjemput kematian. Nona, izinkan aku membinasakan mereka!"Tanpa menunggu jawaban dari Yi Yuen, Ling dengan gesit merangsek maju dan menyerang puluhan makhluk mengerikan di depannya. Gerakan gadis itu sangat lincah. Sejak mendapatkan pedangnya, Ling seakan mendapatkan kekuatan yang sangat besar. Kekuatan yang harus dia pergunakan untuk memusnahkan roh dan siluman jahat. Dan yang terpenting, yaitu untuk melindungi dan membantu Dewi Keabadian yang sudah menjadi tugasnya sejak dulu.Sementara Yi Yuen masih melihat pertarungan di depannya. Tebasan pedang Ling nyatanya mampu membuat makhluk-makhluk itu berteriak kesakitan dengan tubuh yang perlahan terbakar. Melihat teman-temannya musnah terbakar karena ditebas pedang gadis itu membuat mereka ketakutan."Mereka bukan manusia biasa. Sebaiknya, kita tinggalkan tempat ini sebelum kita hangus terbakar di tangan mereka. Cepat! Kita harus memberitahukan hal ini pada tuan!" Makhluk yang paling besar di antara mereka tiba-tiba menghilang. Di saat yang bersamaan, tiba-tiba saja tubuh Yi Yuen berpendar menjadi warna kebiruan dan perlahan menghilang.Ling yang melihat hal itu lantas ikut menghilang diiringi dengan suaranya yang meminta agar Wang Wei dan Kangjian mencari satu rumah yang memancarkan cahaya merah. Kedua pemuda itu lantas mengikuti perintah Ling dan bergegas keluar dari rumah itu dan mencari rumah yang memancarkan cahaya merah.Setelah menelusuri beberapa ruas jalan, mereka akhirnya menemukan rumah yang memancarkan cahaya merah. Tanpa menunggu lama, mereka berdua lantas mendekati rumah itu. Di depan pintu, terlihat beberapa orang penjaga sedang berdiri. Tanpa bertanya, Wang Wei dan Kangjian lantas menyerang mereka hingga terjadi pertarungan.Sementara Yi Yuen dan Ling, kini berhadapan dengan seorang lelaki tua dan seorang wanita cantik yang berdiri di sampingnya. Keduanya menatap ke arah Yi Yuen dan Ling dengan tatapan merendahkan. Begitu pun dengan belasan roh jahat yang berdiri di depan mereka dan bersiap untuk menyerang.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset