Rental Pacar (Fiction) episode 13

Chapter 13

Aqila tampak cantik mengenakan kebaya panjang taupe dengan border diatas tule transparan dengan perpaduan rok kain songket warna magenta. Tiga kuntum mawar disematkan di sanggul Aqila yang membuat Aqila semakin manis. Sedangkan Delon mengenakan kemeja tenun warna taupe yang dipadukan dengan celana berwarna navy. Mereka tampak serasi dan sempurna.

Dekorasi dengan tema bunga hidup menjadi pilihan Aqila untuk melangsungkan pertunangan. Keindahan bunga adalah keindahan hakiki yang tidak akan pernah mati. Terkesan klasik namun memberikan kesan hidup, cantik dan menawan.

Sesi pertukaran cincin adalah sesi yang di tunggu oleh semua orang. Prosesi tukar cincin ini dilakukan oleh kedua orang tua calon mempelai. Namun karena orang tua Delon sudah tidak ada maka diwakilkan oleh Tantenya.

Aqila tersenyum sumringah menatap cincin yang melingkar di jari manisnya. Baginya ini seperti mimpi, masih tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Terimakasih Delon karena sudah memilihku. Terimakasih juga untuk kebahagiaan kecil yang kamu berikan kepadaku. Batin Aqila.

Rangga tersenyum kecut melihat Aqila yang sudah menjadi tunangan kakaknya. Baginya, semua berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin Rangga merasakaan kebahagiaan bersama Aqila. Tapi sekarang ia harus menerima kenyataan pahit.

Rangga menghampiri Aqila yang terlihat sedang duduk sendirian. Sebelum ia duduk disebelah Aqila, menoleh kanan kiri mencoba mencari Delon yang ternyata sedang berbincang dengan Ayah Aqila.

“Lo Bahagia?” tanya Rangga seraya duduk disamping Aqila.

“Rangga,” lirihnya. Aqila sedikit terkejut melihat Rangga yang secara tiba-tiba duduk disampingnya.

“Gue bahagia banget. Gak nyangka gue bakal tunangan sama Delon.” Sambung Aqila.

“Selamat ya, gue ikut seneng dengernya,” Rangga tersenyum manis kepada Aqila. Tak dipungkiri bahwa hatinya merasakan sakit melihat kenyataan yang ada di depannya.

“Hubungan lo sama Lena gimana? Udah balikan?” tanya Aqila.

“Udah.”

“Kapan?” Aqila terlihat antusias dengan pertanyaannya.

Rangga sedikit bingung untuk menjawabnya karena ia sendiri sebenarnya berbohong. Kenyataannya dia tidak bersama Lena lagi dan Rangga pun tak berniat untuk kembali kepada Lena.

“Emm, kemarin.” Jawab Rangga singkat.

“Waw, selamat ya. Cepet nyusul gih tunangan sama Lena.” Ujar Aqila seraya menepuk bahu Rangga perlahan.

“Hahaha, oke oke kakak ipar,” Rangga tertawa seraya beranjak pergi.

“Hahaha, Bisa aja lo Ga.” Aqila tersenyum mendengar Rangga menyebutnya sebagai kakak ipar. Ada rasa aneh yang menjalar ditubuhnya ketika melihat Rangga pergi meninggalkannnya. Aqila tidak tahu pasti apa yang dia rasakan.

Setelah kepergian Rangga, Aqila segera menghampiri Delon yang sedang mengobrol dengan keluarga besar. Menyenangkan rasanya ketika duduk di tengah-tengah keluarga besar sambil berbincang ringan. Canda tawa menghiasi ruangan tersebut. Aura kebahahagiaan terpancar jelas dari raut wajah semua orang. Kecuali Rangga.

Tanggal pernikahan sudah di tetapkan, semua persiapan sudah di perbincangkan dengan keluarga besar dan semuanya siap membantu demi kelancaran pernikahan. Aqila sangat bersyukur memiliki keluarga seperti mereka , keluarga yang memberika cinta tanpa syarat dan menerima apa adanya.

***
Aqila mengandeng mesra tangan Delon. Saat ini mereka sedang berada di sebuah mall untuk nonton film. Ini bukan pertama kalinya Aqila pergi kencan bersama Delon, tapi entah kenapa kali ini terasa berbeda dan jauh lebih menyenangkan dibandingan dengan kencan sebelumnya.

“Lo mau nonton film apa?” tanya Delon lembut.

“Emm, gue mau nonton film romance,” Jawab Aqila seraya menatap Delon dengan manja.

“Tumben pilih romance, biasanya pilih action atau horror.” sahut Delon sedikit bingung.

“Pengen aja.” Sahut Aqila singkat.

Delon segera membeli tiket, sedangkan Aqila membeli beberapa cemilan dan minuman. Setelah itu mereka duduk untuk menunggu jadwal filmnya. Masih ada waktu sekitar 10 menit sebelum film dimulai. Aqila duduk sambil bersandar di bahu Delon, tangannya menggenggam erat tangan Delon seolah tak mau lepas. Pandangannya lurus kedepan melihat sebuah keluarga kecil yang terlihat bahagia.

Ia membayangkan dirinya dan Delon mempunyai bayi kecil yang lucu, kulitnya putih bersih, matanya bersinar, dan pipinya chubby.

“Sayang,” Delon memanggil Aqila dengan lembut sambil menggoyangkan bahunya sedikit.
Aqila segera tersadar dari lamunannya dan menatap Delon dengan bingung.

“Kenapa?” tanya Aqila.

“Mikirin apa?” tanya Delon penasaran.

“Mikirin masa depan,” sahut Aqila sambil tersenyum manis.

“Masa depan gak usah dipikirn, biar gue aja yang mikirin.” Jawab Delon sambil menaik turunkan alisnya.

“Cukup dampingi gue sampe akhir. Semuanya bakal baik-baik aja selama lo ada disisi gue.” Sambung Delon.

Aqila menatap mata Delon mencoba mencari jawaban dari perkataanya. Aqila tidak menemukaan bualan atau janji palsu. Ia hanya menemukan keseriusan dan ketulusan dari Delon. Aqila mengangguk dan tersenyum tanpa mengucapkan sepatah katapun. Lebih tepatnya ia tidak mampu berkata-kata lagi.

“Udah yuk masuk, filmnya mau mulai,” ajak Delon seraya beranjak dan megggandeng Aqila untuk masuk.

Film dimulai, Aqila dan Delon menikmati setiap adegan romantis yang mereka tonton. Namun naas, cerita dari film tersebut berakhir menyedihkan. Wanita dalam cerita tersebut meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya selama ini. Ia meninggal sebelum tanggal pernikahannya.

Tanpa sadar, Aqila meneteskan air mata. Ia begitu terhanyut dalam cerita tersebut. Ia menyeka air matanya dengan ujung jarinya.

“Lo kenapa?” tanya Delon.

“Terlalu menikmati film, gue ikutan nangis,” bisik Aqila ditelinga Delon.

Aqila hanya berdecak sebal mendengar Delon yang mengatakan bahwa dirinya cengeng.
Menyadari itu, Delon segera meraih tangan Aqila dan mengecupnya lembut.

“Tenang aja, cerita kaya gitu cuma ada di film,” sahut Delon meyakinkan.

Aqila tersenyum mendengar ucapan Delon. Ia merasa tenang dan kembali menikmati film sampai akhir.

Setelah film berakhir, mereka tak langsung pulang melainkan makan terlebih dahulu si restoran yang tak jauh dari mall. Hari-hari yang dilalui Aqila begitu menyenangkan baginya. Setiap waktu yang ia lewati begitu berharga terlebih lagi waktu yang ia habiskan bersama Delon.

Setelah pertunangannya dengan Delon, ia tak pernah bertemu lagi dengan Rangga. Aqila berpikir bahwa Rangga sudah bahagia dengan Lena. Wanita yang dicintainya. Aqila juga sudah tidak pernah memikirkan Rangga lagi. Hatinya sudah milik Delon seutuhnya.


Rental Pacar (Fiction)

Rental Pacar (Fiction)

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, ataupun kejadian harap di maklumi. Ini adalah cerita pertama gue setelah berbulan-bulan gak nulis. I hope you like it and happy reading. Disini gue juga masih tahap belajar nulis, jadi harap di maklumi juga kalo tulisannya acak-acakan.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset