Rental Pacar (Fiction) episode 3

Chapter 3

Aqila mengambil ponsel di tas ransel berwarna hitam miliknya. Ia segera menelepon Rangga sesuai janjinya saat berangkat tadi. Namun entah kenapa Rangga tidak menjawab telepon darinya.

“Apa sibuk ya?” ucap Aqila lirih.

Sekali lagi Aqila menelepon Rangga dan tetap tidak dan jawaban darinya.

“Ini orang kemana sih?” ucap Aqila mulai kesal. Pikirannya mengembara jauh membayangkan Rangga kabur dan tidak menemuinya lagi karena tadi pagi ia membiarkan Rangga bertemu Mamanya, padahal sebelumnya Rangga tidak pernah betemu dengan anggota keluaga klien.

“Masa iya dia kabur gara-gara itu, gak lucu.” Lagi-lagi Aqila berbicara sendiri di depan pintu gerbang.

Akhirnya ia memutuskan untuk pulang daripada menungu Rangga yang tidak ada kejelasan. Namun sebelum ia benar-benar menyetop taksi, sebuah mobil sedan berhenti di depannya. Sang pemilik mobil tersebut segera turun dan berlari kecil ke arah Aqila.

“Sori ya, gue tadi ketiduran soalnya. Lo udah nunggu lama?” tanya Rangga setelah berdiri didepan Aqila.

“Gue kira lo kabur dan gak mau ketemu sama gue lagi,” jawab Aqila sambil berjalan ke arah mobil dan memasukinya.

“Gak mungkin lah, kan gue tanggung jawab,” Rangga segera menyusul Aqila dan duduk di kursi pengemudi. Ia segera menyalakan mesin dan melajukannya dengan perlahan.

“Kita kemana?” tanya Rangga setelah beberapa menit terdiam karena tidak ada jawaban dari Aqila.

“Makan dulu deh, lagian ini juga udah jam makan siang,” sahut Aqila sambil memainkan ponselnya.

“Oke,” jawab Rangga singkat.

“Gue boleh nanya sesuatu?” Rangga menoleh sekilas ke arah Aqila untuk meminta persetujuannya sebelum melontarkan pertanyaan.

“Tinggal nanya aja,” ujar Aqila tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

“Lo kan cantik, kenapa nyewa pacar? Kan lo bisa nyari pacar beneran dengan gampang.”
Aqila mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan Rangga yang menurutnya masuk ke dalam privasi.

“Emang selama ini yang nyewa lo gak cantik?” bukannya menjawab, Aqila justru bertanya kepada Rangga.

“Hahaha, ya gak gitu,” jawab Rangga sambil tertawa geli mendengar pertanyaan Aqila.

“Terus apaan?” tanya Aqila seraya menatap Rangga dan menyimpan ponselnya ke dalam tas.

“Ya gue cuma penasaran aja, kalo lo gak mau jawab juga gak apa-apa.”

“Ya udah gue gak mau jawab,” sahut Aqila seraya mengedikkan bahunya dan memilih untuk bersandar di jok mengabaikan Rangga.

Tak lama, akhirnya mereka sampai di sebuah restoran yang tidak terlalu mewah namun menyejukkan. Mereka berdua turun dan segera memasuki restoran tersebut untuk memesan makanan.

“Lo sering kesini?” tanya Aqila setelah mereka berdua duduk.

“Jarang sih, cuma beberapa kali nemenin klien makan,” sahut Rangga.

Pelayan restoran datang dan segera memberikan buku menu. Rangga meraih buku menu dan membukanya untuk mencari menu apa yang akan ia makan hari ini.

“Lo mau makan apa?” Rangga mendongak menunggu jawaban dari Aqila.

“Emang gue tau menunya apa aja? Kan bukunya di lo,” jawab Aqila seraya menunjuk buku menu tersebut menggunakan dagunya.

“Ya udah gue duduk di samping lo,” jawab Rangga seraya beranjak untuk pindah.

“Kenapa gak gantian aja sih? Ngrepotin diri sendiri aja,” ucap Aqila ketus melihat tingkah konyol Rangga.

“Udah diem, gak usah protes.” Sahut Rangga.

Akhirnya Aqila mengalah dan segera melihat buku menu bersama Rangga.

“Gue mau pesen kepiting saus padang aja, terus minumnya jus mangga,” ucap Aqila.

“Ya udah samaan aja,” sahut Rangga seraya menutup buku menunya.

“Kepiting saus padang sama jus mangganya dua ya,” Aqila berujar kepada pelayan restoran tersebut.

“Lo cuma mau itu aja? Gak mau yang lain?” tanya Rangga memastikan.

“Gampang nanti pesen lagi kalo pengen yang lain,” sahut Aqila tanpa menoleh ke arah Rangga.
Setelah itu pelayan restoran tersebut mengulangi pesanan yang Aqila pesan. Setelah semuanya dipastikan benar, pelayan tersbut berjalan meninggalkan Aqila dan Rangga.

“Lo kenapa ikut-ikutan?” Aqila melirik Rangga dengan sinis.

“Yaelah, gue kan emang suka kepiting,” elak Rangga.

“Ya udah sana lo pindah,” usir Aqila sambil mengibaskan tangannya.

“Iya iya,” akhirnya Rangga pindah ke tempat duduk semulanya.


Rental Pacar (Fiction)

Rental Pacar (Fiction)

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, ataupun kejadian harap di maklumi. Ini adalah cerita pertama gue setelah berbulan-bulan gak nulis. I hope you like it and happy reading. Disini gue juga masih tahap belajar nulis, jadi harap di maklumi juga kalo tulisannya acak-acakan.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset