SANG PAMOMONG episode 100

Chapter : Tamat

Setelah tersedot dalam pusaran, aku terdampar di suatu tempat yang asing.
Bahkan tanpa sengaja aku menemukan tonbak kyai Cemeng di tempatku terdampar. Bagaimana mungkin tanpa dipanggil tombak itu bisa muncul di situ?
Ada apa ini?

Aku mencoba untuk menyimpan Kyai Cemeng ke dalam ragaku seperti biasanya. Tapi tak berhasil.
Argh…kenapa bisa jadi begini? Apakah energiku sudah tidak ada lagi.
Penasaran, aku coba menghimpun energiku dan ternyata masih ada. Normal saja semuanya.
Aku menggaruk.kepalaku dengan bingung

Eh…ada apa ini di kepalaku? Kok tanganku seperti menyentuh kain di kepalaku.
Kuambil kain itu…. Ah…ikat kepala rupanya. Eits….ikat kepala???
Sejak kapan aku memakai ikat kepala?
Aku perhatikan ikat kepala itu. Ikat kepala yang indah. Dengan warna dasar biru muda dan corak batik yang menggambarkan sebilah tombak dan keris yang bersilangan…

Keris…?? Tiba-tiba teringat pada keris Naga Emas. Kucoba memanggil keris itu… Namun tak ada yang datang di telapak tanganku.
Aneh… Apakah keris itu hilang?
Eh…apa ini yang mengganjal di pinggangku? Rasanya ga enak banget deh…
Aku meraba ke pinggangku…dan menemukan sebuah benda keras di situ.
Aku mengambilnya dan membawanya ke depanku. Ealah…kok ada keris di pinggangku sih? Sebuah keris lengkap dengan warangkanya yang dihiasi ukiran indah namun berwarna hitam legam.
Kucabut keris dari warangkanya …

‘Kyai Naga Emas….?” teriakku kaget.
Makanya dipanggil ga nongol-nongol, ternyata sudah terselip di pinggang.

Kok bisa ya? Dengan penasaran, aku melihat tubuhku… Dan betapa kagetnya aku, ternyata aku berpakaian seperti pendekar jaman dulu. Celana komprang di bawah lutut, dililit dengan jarik yang dilipat dan dililitkan di pinggang. Dengan ikat pinggang yang besar.
Bajuku hanya berupa sebuah rompi berwarna biru muda, senada dengan ikat kepalaku.

Apakah aku terjebak ke masa lalu? Kalau iya, ini jaman apa…??
Aku kembali garuk-garuk kepala kebingungan.

Ke mana aku harus mencari jawaban atas semua pertanyaan ini?
Aha…. Kenapa aku terlupa dengan Zulaikha dan Menik? Tadi mereka bersamaku, tentunya mereka juga ikut terhisap.oleh pusaran itu.

Aku mengheningkan cipta dan membentuk wajah duo cantik itu, lalu kupanggil mereka…

Sampai sekian lama dan berkali-kali kupanggil, namun tak juga ada yang muncul.
Aneh…ini benar-benar aneh. Semestinya, sebagai makhluk ghaib, mereka tak terikat oleh ruang dan waktu. Tapi kenapa aku ga bisa memanggil mereka?

Semakin banyak pertanyaan yang memenuhi pikiranku. Semakin pusing rasanya kepalaku menampung semua pertanyaan tanpa jawaban itu….

“Tidak perlu pusing Nak….!” sebuah suara mengagetkanku.
“Ibu…?” seruku begitu melihat sosok yang berbicara, Nyai Among ternyata.

Nah ini, yang dipanggil ga muncul, yang ga dipanggil malah muncul.
Aku merasa lebih lega.. Paling tidak ada yang bisa kutanyai.

“Iya Nak… Ini ibu!”
“Tapi kenapa yang lain ga bisa aku hubungi Bu?”
“Karena mereka entah berada di mana sekarang. Mereka ikut masuk ke alam ini, tapi terdampar entah di mana. Sementara ibu adalah pamomongmu, dan akan selalu ads di manapun kamu berada!”
“Oh…begitu Bu? Jadi apakah aku bisa ketemu mereka lagi? Dan alam apakah ini Bu? Aku asing sekali dengan daerah ini. Bagaimana aku bisa pulang Bu?”

Nyi Among tersenyum mendengar berondongan pertanyaanku.

“Baik, ibu akan jawab satu persatu. Kamu masih bisa berjumpa dengan mereka, karena sudah ada ikatan tersendiri antara kamu dan mereka.
Ini adalah alam ghaib di masa lalu. Masa ratusan tahun yang lalu..entah kenapa kamu bisa masuk ke alam ini!
Bagaimana bisa pulang? Itu semua tergantung usaha dan keberuntunganmu. Jika kamu berusaha menemukan jalan keluar dan beruntung menemukannya, kamu akan bisa pulang ke alammu.
Tapi kalau kurang beruntung dan tidak menemukan portal itu, maka kau akan terkurung di sini selamanya.”
DEGH….terperangkap di sini selamanya?
Sesuatu yang bagiku lebih menakutkan dari kematian…
Bagaimana mungkin aku bisa hidup di alam yang sama sekali asing bagiku?

Dan jika, seumpama aku beruntung bisa menemukan portal itu dan kembali ke alamku dalam jangka beberapa tahun misalnya…. Bagaimana dengan kuliahku, bagaimana dengan bapak dan Anin, bagaimana dengan Desi?
Argh…..benar-benar membingungkan….

Membayangkan aku di alam ini selama beberapa tahun, atau mungkin puluhan tahun, dan baru bisa kembali ke alam asal, sungguh membuatku stress..tertekan.

“Jangan terlalu khawatir nak… Ibu sudah memeriksa tadi bahwa keberadaanmu di alam ini tidak ada pemgaruhnya di alam asalmu.”
“Maksud Ibu…?”
“Ibu tadi mencoba melakukan penerawangan untuk melihat ke alam asalmu, dan ibu melihat bahwa waktu di sana seolah terhenti.. Jadi kesimpulan ibu, kita bukan hanya ada di alam yang berbeda, tapi juga pada dimensi yang berbeda. Sehingga, setahun di alam ini, mungkin hanya beberapa menit di alam asalmu!”
“Benarkah Bu?” sahutku setengah tak percaya pada perkataan Nyi Among.

Bagaimana tidak, masa setahun di dimensi ini cuma beberapa menit di alam nyata.
Tapi teringat tentang alam ghaib yang setahun waktu alam ghaib sama dengan seratus tahun di alam manusia.
Jadi dimensi ini malah kebalikannya?
Fenomena yang ga masuk akal tapi terjadi padaku.

Berapa lama aku akan berada di alam ini sampai kembali ke alamku?
Kapan aku bisa bertemu dengan Zulaikha dan Menik?
Trus selama di sini aku harus tinggal di mana?
Masa tinggal di alam terbuka?

Pertanyaan-pertanyaan semakin banyak bermunculan di benakku…
Semakin lama aku semakin bingung…


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset