SANG PAMOMONG episode 17

Chapter 17

Guys…kadang hidup itu membosankan…bener?
Yang jawab bener, pasti karena hidupnya monoton, ga ada warna…pakelah cat tembok……….pa’an sih ini.

Kadang aku jenuh juga sih, pagi kadang sampe sore kuliah. Kadang harus asistensi tugas…
Tugas ini belum kelar..ditambah tugas lainnya.
Huft…begini rupanya kehidupan mahasiswa itu ya?
Untunglah, aku punya temen2 yang asik, baik temen kost maupun temen kuliah.
Nah, mereka ini yang buay hidup aku lebih berwarna. Dan asiknya lagi, temen aku bukan orang yang suka dengan kehidupan malam macam ke klub malam, ato diskotik ato karaoke atau yang suka minum minuman beralkohol.
Paling sering sih, kita ngumpul.di tempat Firda yang asli kota ini.
Kalo di kostan yang lain, kurang bebas rasanya.

Suatu hari, kami janjian buat ketemuan di rumah Firda lagi. Azizah, yang lain fakultas gabung juga dengan kami.
Sore itu, selepas Ashar, kami ngumpul di rumah Firda. Tuan rumah dah siap dengan segala fasilitasnya.
Minuman dan makanan ringan tentunya…hehe.
Aku kadang ngerasa ga enak sama keluarga Firda, yang mesti merogoh koceknya untuk menjamu kami.
Tapi ortu Firda malah senang kami kumpul di rumah mereka. Daripada pergi ga ketauan juntrungannya, mending main di rumah, kata mereka.
Dan kami diberi tempat di halaman belakang yang ada rumah-rumahannya. Namanya gazebo mungkin ya?
Kalau sedang bersama, isinya cuman ngobrol dan ketawa-ketawa.
Apalagi ada Dino yang suka ngocol, bikin perut sakit dan suasana meriah.
Nah..ada satu hal yang aku ga ngerti nih.. Azizah dan Sinta, kok ga bisa akrab ya? Padahal dwngan Dino, Firda dan aku, mereka bisa akrab gitu. Tapi antar mereka berdua, kok kayak ada jarak gitu deh.
Yang aneh lagi, keduanya selalu berebut duduk di samping aku….
Nah ini juga yang bikin aku gerah..
Ga bisa bebas bergerak jadinya. Mau ngerokok ga enak, ada 2 cewe di sampingku.
Sampai oleh Dino aku dijuluki Si Jelek Beristri Dua.
Wah…ngiri dia pastinya…
Saat itu kami duduk berlima, seperti biasa Zizah dan Sinta duduk di kanan kiriku.

“Kalian berdua nih..ga kasihan sama si Aji. Dipepet lo berdua, si Aji ga bisa napas tuh…!” Dino berkomentar.
“Ah..bilang aja ngiri!” kata Sinta.
“Lo berdua nggak ngerti sih sama Aji. Dia kan jadi ga bisa ngerokok kalo lo pepet terus gitu. Bisa asem tuh mulut!”
“Ngerokok tinggal ngerokok kok… Iya kan Ji?” kata Zizah.
Bingung dah mau jawab apa…
“Dah..lo berdua, bantuin gua di dapur yuk!” ajak Firda pada Zizah dan Sinta.
“Zizah aja deh…” kata Sinta
“Sinta aja deh…” kata Zizah.
“Elo..b e r d u a…!” kata Firda.
Akhirnya dua cewe itu ikut Firda ke dapur.

“Gila lo men… Pake pelet apa lo, ampe dua cewe manis gitu pada ngerebutin elo?”
“Pelet apaan… Mereka deket gua mungkin takut ama lo kali. Lo kan tukang grepe2…!” jawabku.
“Muke gile lo… Emang gua cowo apaan, sembarangan grepe2 cewe?”
Hahaha…kami ketawa bersama…
Tak lama 3 cewe cantik itu kembali. Agak aman nih, di samping kiri dah ada Dino…siapa yang akan berlabuh di sebelah kanan?”
Mereka bertiga meletakkan makanan dan minuman di depan kami.
“Nah…yang cewe2 ngumpul di sini, biar cowo2 bebas kalo mau ngerokok.’

Wuih…leganya, akhirnya terbebas juga dari 2 cewe yang selalu memepetku.
Dengan nikmat, aku dan Dino menikmati rokok kami.

Berbagai hal kami bicarakan, dari dosen, pelajaran, sampai pasangan yang baru jadian di kampus.

‘Lo kapan mau jadian Din?” tanyaku.
“Lah…gebetan aja belum punya. Nah..lo kapan mau nembak tu dua cewe di hadapan lo?”
“Hush…emang burung, ditembak…”
“Ga usah salting gitu lah….hahaha!” goda Dino.
“Siapa yang salting coba? Lo kali…!” balasku.
“Duh..kalian tuh, ejek-ejekan mulu dari tadi.” kata Firda.
“Kalo ga gini ga rame Fir!” sahut Dino.
Aku mengangguk menyetujui..emang dah biasa aku dan Dino saling ejek kok.
Dan ga ada yang sakit hati…
“Duh..kalian akrab banget deh..!” kata Zizah.
“Nah elo kenapa ga bisa akrab ma Sinta?” tanya Dino.
“Hmm..!” jawab Zizah..
“Iya lah… Elo berdua yang akrab dong. Jangan saling diam gitu. Biar tambah rame nih!”
Sinta dan Zizah terdiam…


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset