SANG PAMOMONG episode 25

Chapter 25

Merasa ada yang ga beres, aku meminggirkan motor dan mematikan mesin.
Aku berkonsentrasi sejenak, kemudian mengeluarkan ilmu yang diajarkan oleh Ki Patih..menembus batas ghaib.
Maka buyarlah keghaiban yang menyelubungiku, kembali ke dunia nyata.
Aku melihat sekeliling, ternyata aku masih berada di tempat pertama aku diselimuti kabut tadi.
Aneh… Perasaan tadi dah mengendarai motor lumayan lama, kok masih di sini aja?
Jalan masih lengang. Hanya satu dua motor yang lewat, itupun dengan interval yang lumayan lama.
Ah, peduli amat..yang penting sudah kembali ke alam nyata. Aku segera menghidupkan motorku lagi.
Byarr…lampu motor menyala menerangi gelap malam.
Apa itu yang tersorot lampu motor?
Aku memincingkan mata, mencoba melihat lebih jelas lagi.
Benda itu bergerak menghampiriku. Semakin lama, sosoknya semakin jelas.
Astaghfirullah…seekor macan putih menghampiriku.

Sesampainya si depan motorku, macan putih itu berhenti dan memandangku.
Aku dah ketakutan aja, kupikir.bakal diterkam macan nih.
Tapi, dari auranya…ternyata itu adalah makhluk ghaib.

“Maaf Mbah..saya numpang lewat, mau pulang!” ujarku.
Macan putih itu tiba-tiba berubah menjadi segumpal asap…lalu membentuk sebuah sosok seorang lelaki tua berpakaian putih dan bersorban.
Aku cuma memandangnya dengan bingung.

“Kenapa anak muda?”
“Eh..maaf eyang. Siapa eyang ini, dan ada maksud apa menemuiku?”
“Aku adalah penunggu di daerah ini. Adapun maksudku menemuimu adalah ingin tahu siapa adanya dirimu. Saat dirimu lewat, auramu mengusikku!”
“Maaf eyang, kalau aku mengusik eyang. Aku tidak bermaksud seperti itu!”
“Aku tahu, tapi auramu menarikku. Aura ini seperti milik Ki Panembahan. Ada hubungan apakah dirimu dengan Ki Panembahan?”
“Menurut cerita yang saya dapat, saya merupakan salah satu keturunan Ki Panembahan. Apakah eyang mengenal beliau?”
“Benar anak muda, aku mengenal.beliau. Dulu aku adalah salah satu pengikut beliau!”
“Oh..maafkan saya, karena saya memang tidak tahu apa-apa tentang beliau.”
“Yah ..karena jarakmu sudah sangat jauh dari beliau. Jadi wajar kalau kamu tidak mengenal beliau. Tapi aku lihat, auramu sangat mirip.dengan beliau. Dan ilmu yang kau gunakan tadi, aku mengenalnya sebagai salah satu ilmu beliau!”
“Itu adalah ilmu yang diberikan oleh Ki Patih dari Pasundan, eyang!”
“Hoho…ternyata ilmu itu dititipkan pada ki Patih. Ki Panembahan memang waskita…tahu bahwa di kemudian hari, keturunannya akan berjumpa dengan Ki Patih.”
Aku hanya mendengarkan omongan macan putih itu.

“Nah anak muda, karena kamu adalah keturunan Ki Panembahan, aku akan mengenalkan diri. Namaku adalah Ki Sardulo Seto. Aku pemimpin pasukan harimau di kerajaan Jin di tanah Jawa ini.
Kalau suatu saat kau membutuhkan bantuanku, panggilah namaku. Aku akan datang dengan pasukanku.”
“Terima kasih eyang Ki Sardulo Seto, saya akan mengingatnya. Perkenalkan, nama saya Bayu Satriaji. Biasa dipanggil Aji eyang!’
” Nama yanh bagus… Nama yang bagus! Baiklah Aji, sekarang saatnya aku harus pergi. Tetaplah rendah hati dan selalu menolong tanpa pamrih!”
“Baik eyang…!”
Ki Sardulo Seto kembali berubah menjadi macan putih, lalu wuzz…melesat dan hilang dari pandangan.
Aku tersentak seperti bangun tidur, motorku masih menyala. Jalan sudah tampak normal lagi dan agak ramai.
Aku segera memacu motorku. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Berapa jam tadi aku beekomunikasi dengan Ki Sardulo Seto?
Akhirnya, aku kembali ke kost dengan perut lapar. Terpaksa deh, aku masak mie instant.
Lumayan, buat tangsal perut yang kelaparan.

Selesai makan mie instant, aku duduk di teras kost sambil merokok. Mengingat lagi pertemuan dengan Ki Sardulo Seto.
Aku jadi semakin penasaram dengan moyangku Ki Panembahan. Entah seperti apa wajah beliau.
Entah…apakah aku bisa melihat wajah beliau atau tidak.

Hatchsy….aku bersin-bersin. Wah..mau pilek mungkin. Badanku menggigil kedinginan…
Tumben banget udara kok dingin.banget, atau aku yang kurang sehat?

“Assalamu’alaikum Aji!”
“Wa’alaikum salam…!” sahutku sambil mencari sumber suara.
Kutengok kesana-kemari kok ga ada orang sih?
Masak setan? Tapi kok ngucap salam?

Saat aku menengok ke samping, aku terloncat kaget. Ada sworang tua dengan jubah putih dan bersorban duduk di sampingku.
Wajahnya tampak bercahaya… Bukan cuma wajahnya…sekujur tubuhnya tampak seperti bersinar.
Tapi kok tiba-tiba ada di sampingku? Kapan datangnya?
“Si…siapa kamu?”
Orang tua itu tersenyum teduh.. Melihat senyumnya, rasa takut dan kagetku hilang entah kemana.
“Maaf..eyang siapa ya?” tanyaku heran. Manusia, jelas bukan.
Jin? Ga ada aura jin sama sekali.

“Tadi katanya ingin ketemu Ki Panembahan!”
“Jadi…jadi…eyang adalah eyang Ki Panembahan?”
“Benar Aji… Akulah moyangmu. Nah, sudah tahu wajahku bukan?”
“Sungkem dari Aji eyang. Selamat berjumpa. Aji tidak menyangka bisa berjumpa dengan eyang!”
“Bagaimana perasaanmu?”.)
” Sangat senang eyang…!”
“Kamu sudah bertemu dengan Ki Patih dan Ki Sardulo Seto?”
“Sudah eyang…!”
“Gunakanlah ilmu yang kau miliki itu di jalan kebaikan. Ulurkan tangan pada yang membutuhkan. Jauhi sifat sombong dan selalu hormat pada sesama!”
“Pesan eyang akan selalu Aji ingat eyang!”
“Itu saja pesan eyang. Sekarang kau beristirahatlah. Esok.kau harus belajar. Lakukanlah segala sesuatu dengan ikhlas..jangan mengeluh. Serta, selalu doakan yang baik untuk orang lain, karena doa itu akan kembali padamu!”
“Baik eyang..!”
“Eyang pamit dulu… Assalamu’alaikum!”
“Wa’alaikum salam…!”

Wah…ga nyangka bisa ketemu eyang Ki Panembahan. Wejangannya sungguh berharga.
Akan kuingat selalu… Semoga aku bisa jadi manusia yang lebih baik.


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset