SANG PAMOMONG episode 40

Chapter 40

Malam itu aku melanjutkan latihan tenaga dalam. Kali ini, aku fokus pada meditasi.
Aku mulai latihan pukul 10 malam, biar ga ada yang ganggu.
Aku mulai duduk dalam posisi setengah lotus.. Kaki kanan dilipat di atas kaki kiri atau sebaliknya.
Kedua tangan diletakkan di lutut, telapak tangan menghadap ke atas. Jari telunjuk dan ibu jari membentuk lingkaran..mirip tanda OK.
Merilekskan badan, memejamkan mata. Mulai memusatkan pikiran. Menyatukan rasa dan karsa…mencapai titik keheningan.
Konsentrasi penuh…memusatkan pada satu titik. Membangun niat untuk bermeditasi.
Untuk membantu mempercepat konsentrasi, aku berdzikir asma Allah.
Sulit sekali mencapai konsentrasi.
Pikiran kadang masih melayang kemana-mana.
Kalo sudah gitu, mulai lagi dari awal.
Jangan dipaksakan, karena memaksa konsentrasi, malah kita ga bisa konsentrasi.
Untuk mencapai keheningan, kita hanya perlu menghilangkan pikiran yang macam-macam, hanya fokus pada satu tujuan.
Setelah mengulang beberapa kali, akhirnya aku bisa mencapai titik hening itu.
Berawal dari mendengar desah nafas, lalu meningkat pada detak jantung, lalu hening. Tak terdengar apapun.
Saat itulah, aku mulai merasakan gerak hidup energi yang terkumpul di tan tian (bawah pusar), menggerakkannya ke seluruh tubuh, pada titik titik yang aku kehendaki.
Setelah lancar dalam mengatur besar kecilnya energi yang akan digunakan, lalu menyimpan kembali tenaga itu di bawah pusar.
Mengendapkannya di sana.
Saat aku menyelesaikan latihanku, jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
Tapi tak ada rasa kantuk dan lelah..tubuhku malah terasa segar dan penuh tenaga.
Mungkin iti adalah efek dari meditasi tadi.
Tapi bagaimanapun, tubuh tetap butuh istirahat. Akupun bersiap untuk tidur.
Kayaknya baru sebentar tertidur, aku dibangunkan oleh Zulaikha.

“Bangun woi…tidur mulu. Ga tahu ada serangan datang!”

Aku tergeragap…masih setengah sadar.
“Hah…apa? Serangan apa?”
“Bangun dulu…itu ada serangan santet!”
“Siapa yang disantet?”
“Ya kamu lah…wong arahnya ke kamar ini!”

Aku segera bangun dan lari keluar kamar.
Tampak Nyi Among sedang sibuk menangkis cahaya merah yang datang bertubi-tubi.
Zulaikha segera membantu Nyi Among..
Lha terus aku disuruh ngapain coba?
Masa cuman nonton?
Aku menyalurkan energi batin ke seluruh tubuh, melindungi tubuhku jika ada serangan ghaib datang.
Lalu kucoba menerawang arah datangnya cahaya merah itu.
Ah…dari arah timur rupanya.
Ini mesti dicari sumbernya…kalau sumbernya dihancurkan, pasti serangan itu akan terhenti dengan sendirinya.

“Zulaikha….!” panggilku.
“Ada apa?” katanya, sambil menghampiriku.
“Boleh minta tolong?”
“Apa?”
“Kamu cari sumber dari santet ini, hajar dukunnya. Mampu ga?”
“Serahkan padaku…!” katanya sambil melesat pergi ke arah datangnya serangan.
Aku segera mengalirkan energi batin ke kedua tanganku, dan membantu Nyi Among menghalau serangan bola cahaya itu.
Beberapa saat kemudian, srangan terhenti. Mungkin Zulaikha sudah sampai di tempat si dukun.

Aku dan Nyi Among berdiam diri sambil tetap siaga. Berjaga jika ada serangan susulan yang datang.
Sampai setengah jam kemudian, tak ada serangan lagi.
Malah Zulaikha datang sambil cengengesan.

“Kok malah cengengesan kenapa?” tanyaku.
“Hehe…dukun ecek-ecek gitu kok mau main-main sama aku. Sekali kepret…KO dia.”
“Kamu tanya ga, siapa yang nyuruh?”
“Iya lah… Katanya yang nyuruh namanya Kevin.’
Wah…ga ada kapok-kapoknya ni orang. Kalo belum kebentur batunya, kayaknya masih bakal balas dendam dia.
” Emang kamu ga dihadang sama jin peliharaan dukun itu?”
“Halah..dukun ecek-ecek, jin nya juga sama aja. Sekali pukul langsung mati… Ga puas banget deh..!”
Nyi Among tersenyum melihat tingkah Zulaikha yang sok hebat itu.
“Jangan takabur cah ayu… Ga baik!” kata Nyi Among.
“Hehe..iya Nyi.. Maaf, tadi sempat sombong!” jawab Zulaikha.
“Nah…lain kali jangan takabur begitu. Nanti akibatnya kamu akan memandang remeh musuh, dan itu akan merugikan buatmu sendiri!”
“Terima kasih sudah diingatkan Nyi…!”
“Nak…apa rencanamu setelah ada kejadian ini?”
“Belum tahu Bu… Aku cuma ingin membuat si Kevin jadi jera, dan tidak lagi main dukun!”
“Kamu ga dendam sama dia?”
“Enggak kok Bu… Cuman jengkel sama peebuatannya!”
“Oh begitu… Baguslah. Coba cari cara supaya dia kapok! Tapi jangan balas dendam!”
“Baik Bu….!”

Nyi Among segera memudar dan hilang dari pandangan.
Aku dan Zulaikha berembug, gimana caranya supaya Kevin kapok dan ga main dukun lagi.
Setelah perdebatan yang sengit, akhirnya kami temukan suatu cara yang sederhana untuk membuatnya kapok.


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset