SANG PAMOMONG episode 46

Chapter 46

Tak lama kemudian, Mbak Dinda sudah keluar dari kamar mandi dan berpakaian.
Lalu mbak Dinda duduk di sampingku…serta menyeruput kopiku.

“Mbak…gimana ceritanya kok bisa diganggu sama 3 genderuwo sih?”
“Hah…genderuwo katamu? Aku pikir makhluk lain… Makanya kok aku ngerasain kayak dipeluk, diraba-rabq oleh banyak tangan. Huft…selamat…selamat…!”
“Iya, itu genderuwo…dan ga main-main, ada 3 lho…!”
“Hiii…serem… Untung aku belum sampai digituin sama mereka.”
“Alhamdulilah mbak… Cuma aku heran, kok mereka bertiga… Biasanya yang godain cewe cuman 1 dan biasa menyaru jadi pacar atau suaminya. Lha ini kok 3 sekaligus coba. Awal mulanya gimana Mbak?”
“Hmmm…apa mungkin mereka penunggu di hutan yang tadi pagi aku datangi bareng temen-temen ya? Emang sih, di hutan itu aku dah merasa diikuti 3 aura makhluk halus. Tahu sendiri khan, aku cuman bisa merasakan tanpa bisa melihat? Nah…aku pikir itu makhluo halus biasa aja. Dan aku juga udah sering diikuti kayak gitu, dan biasanya ga ngeganggu.”

‘Emang mbak ngapain pake ke hutan segala?”

“Kamu jangan menyela ceritaku dulu….!”

Mbak Dinda lalu menceritakan bahwa dia dan 3 temannya, semua cewe…pergi ke hutan wisata di pinggir kota. Sekedar main aja dan refreshing katanya.
Saat sampai di hutan wisata, merekq berempat agak heran, kok suasananya sepi banget. Padahal biasanya saat hari minggu, pasti ramai orang yang berwisata di situ.
Saat itu cuma ada beberapa orang saja yang sedang berwisata di situ.
Tapi malah kebetulan..pikir mereka, mereka ga akan terlalu terganggu dengan pengunjung yang lain.
Akhirnya mereka mencari tempat yang agak tenang di pinggir sebuah sungai.
Mereka menggelar tikar yang mereka bawa, dan mulai piknik.
Foto bersama, karang selfie, ketawa bersama, gosipin orang dan ngomongin cowo.
Dan di tempat itu, tidak ada pengunjung yang datang. Mereka merasa lebih bebas.
Akhirnya Mbak Dinda mengajak teman-temannya untuk mandi di sungai dekat situ yang berair jernih dan dipenuhi batu-batu besar kecil.
Teman-temannya setuju, apalagi suasana sepi dan hari mulai panas.

Sialnya, dari mereka berempat, mbak Dinda yang ga bawa baju ganti… (Kebiasaan kali yak?)
Akhirnya, karena semua cewe dan sepi…mbak Dinda memutuskan untuk mandi tanpa busana…
(Asli…aku sempet membayangkan mbak Dinda mandi telanjang di sungai… Dan ga terasa aku menelan ludah …)
Setelah masuk ke sungai dan bersembunyi di batu besar, mbak Dinda melepas semua bajunya dan meletakkan bajunya di atas batu. Nanti sehabis mandi, pasti yang terkena air sudah kering, pikirnya.
Maka mulailah mereka mandi dan bercanda… Saling memcipratkan air dan berenang kesana kemari.
Ga terasa waktu sudah masuk Ashar. Mereka segera menyelesaikan kegiatan mandi itu dan berganti pakaian.
Mbak Dinda memgambil pakaiannya di atas batu besar… Dan saat itulah dia merasakan ada aura makhluk halus yang kuat. Dengan buru-buru dan telanjang, dia naik ke darat menuju teman-temannya. Setelah berpakaian, merekapun pulang ke kost masing-masing.
Selama perjalanan hingga tempat kost, Mbak Dinda merasakan diikuti aura makhluk halus seperti yang dirasakannya di sungai tadi.
Tapi karena sudah sering memgalami kejadian seperti itu, maka mbak Dinda ga ambil pusing.
Sesampai di kost, mbak Dinda segera mandi dan sholat. Setealah Isya, dia merasakan lagi aura makhluk halus seperti tadi sore. Mbak Dinda masih cuek aja…
Ketika akan tidur, dia merasakan seperti ada tangan yang memeluknya dari belakang, menciumi tengkuknya. Dan ada banyak tangan meraba-rabanya.
Mbak Dinda sempat terlena juga….. Tapi untinglah dia segera sadar bahwa hal itu agak janggal. Dia mencoba berontak, tapi tenaganya seolah hilang begitu saja.
Dia mencoba keluar kamar dengan terseok-seok melangkah ke pintu.
Tapi pintu terkunci. Dicobanya membuka kunci, tapi tak bisa.
Dia gedor-gedor pintu dari dalam supaya teman-temannya bisa menolongnya. Benar ..teman-teman kostnya berdatangan, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan.
Saat mereka mencoba membuka pintu, mereka ga bisa.
Saat itulah mbak Dinda ingat padaku dan meraih hp untuk menelponku.
Sementara, rabaan dan ciuman dari makhluk yang ga kelihatan wujudnya itu makin mengganas.
Mbak Dinda makin takut dan berusaha berontak.
Saat itualah aki tiba di situ, dan kejadian selanjutnya sudah tahu semua khan?

“Mbak sih…mandi di kali ga pake baju… Itu sih sama aja menggoda penunggu situ. Apalagi penunggunya genderuwo yang emang hobi ma cewe!”
“Aku kan ga tahu kalo di situ ada penunggunya.”
“Yah…lain kali hati-hati mbak… Jangan kayak gitu lagi!”
“Iya deh .. Hoahmm… Ngamtuk Ji… Badanku juga raanya capek banget nih!”
“Ya udah…mbak istirahat. Aku juga mau pulang ke kost buat istirahat!”
“Jangan Ji… Kamu harus temenin aku di sini. Aku masih trauma tahu?” kata mbak Dinda sambil memeluk lenganku.
“Trus aku tidur di teras..gitu?”
“Kamu tidur di sini aja… Ranjang cukup kok buat berdua!”
“Ga enak lah mbak, sama temen-temenmu. Apa kata mereka nanti?”
“Halah ..mereka udah tahu kok kalau kamu itu adikku!”

Terpaksa deh, aku.turutin maunya Mbak Dinda. Ga tega juga mau ninggalin dia sendirian, pasti dia masih shock karena kejadian tadi.
Mbak Dinda merebahkan tubuhnya di ranjang, dan aku berbaring di sampingnya.
Tak lama, terdengar dengkur halua Mbak Dinda. Rupanya dia sudah tertidur sambil memeluk lenganku.
Wajahnya menghadap padaku…nafasnya terasa meniup niup telingaku.
Aku memandangnya dengan iba… Kasihan dia harus mengalami kejadian seperti itu.
Aku mencoba melepaskan lenganku dari pelukan mbak Dinda.
Pengin buang air kecil nih…
Perlahan kulepas tangannya yang memelukku. Untung dia ga kebangun.
Aku segera menuju kamar mandi dan menuntaskan hasratku.

‘Ji…kamu di mana?”
“Di kamar mandi Mbak… Pipis!”
“Oh ..cepetan balik ke sini, aku takut.”

Aku segera mengancingkan celanaku dan keluar kamar mandi.
Mbak Dinda tampak duduk di tepi tempat tidur sambil celingukan.kayak orang ketakutan.
Begitu melihatku keluar dari kamar mandi, langsung aku diseret ke ranjang.
Dia kemudian berbaring di sampingku sambil memegang tanganku.

“Udah mbak, tidur aja. Aku nggak pergi kok!”
“Pokoknya jangan kemana-mana. Aku takut Ji…!”
“Iya mbak… Aku ga kemana-mana kok!”

Baru selesai aku bicara, mbak Dinda sudah tertidur. Pasti kelelahan dia.
Akupun mencoba tidur…tapi kok ga bisa-bisa.
Akupun mengolah nafas sambil merilekskan badanku agar bisa segera tidur.
Dan tak lama kemudian, akupun terlelap…

Esoknya, aku bangun kesiangan… Lewat sudah sholat subuh….
Mbak Dinda masih tidur di sampingku.
Aku menyingkirkan tangan mbak Dinda dari dadaku, dan segera bangun lalu ke kamar mandi. Sekedar cuci muka…lalu buat kopi lagi. Aku bawa ke teras karena aku juga mau merokok. Pait mulut kalo belum ngisep nikotin…
Lagi enak ngopi, mbak Dinda nyusul ke teras. Udah cuci muka juga dia.

‘Nyenyak tidurnya Mbak?”
“Iya Ji… Makasih banget ya udah mau nolongin dan nemenin mbak!”
“Ya harus lah mbak… Saudaraku di sini cuman mbak… Ya aku harus selalu siap nolongin mbak lah!”
“Iya…makasih bamget pokoknya!”

Kemudian mbak Dinda berbisik di telingaku…

“Kamu ga ngapa-ngapain mbak kan semalem?”

“Ya enggak lah mbak… Masak mau makan sodara sendiri!”
“Hehe…siapa tahu kamu khilaf. Syukur deh kalo enggak…!”

Aku menghabiskan kopi dan pamit pulang ke kost. Udah ga sempat ikut kuliah pagi.
Jadi rencananya mau nyuci baju dulu….hehe

“Aku pulang dulu ya mbak?”
“Tunggu Ji… Kamu bisa kasih apa gitu ke aku biar ga diganggu makhluk halus lagi?’
” Emm…bemtar mbak, aku buatin peeisai ghaib buat melindungi mbak Dinda!”

Akupun membuatkan tabir pelindung untuk menjaga Mbak Dinda dari gangguan makhluk halus.
Setelah itu aku pulang ke kost…


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset