SANG PAMOMONG episode 47

Chapter 47

Sesampai di kost, aku keheranan melihat banyak orang di depan kamarku.
Saat mereka melihatku datang naik motor, segera mereka ramai berteriak…

“Hei…itu si Aji…!”
“Wah…ternyata dia dari luar…”
“Wuuu…bikin ribet aja nih…!”

Setelah memarkir motor, aku segera menghampiri mereka.
Belum sempat aku menanyakan sesuatu pada mereka…. Teh Desi muncul dan segera memelukku sambil menangis…

“Eh…ada apa ini rame2 di sini?” tanyaku pada temen-temen kost yang berkumpul di situ.

“Wooo…kamu itu Ji.. Bikin kita panik aja lho!” kata mas Didit.
“Iya nih si Aji… Bikin Desi ampe panik dan nangis-nangis….!” kata mbak Wulan.
“Ada apa sih sebenernya…?” tanyaku penuh tanda tanya…
“Dah…entar tanyain sama bini lo tuh. Kita pergi dulu… Ayo ..bubar ..bubar…!” kata mas Didit.
Mereka segera bubar sambil bicara ga jelas. .ngegerundel…

“Makanya, kalo pergi-pergi tuh pamitan sama bini…!” kata mas Didit sambil beranjak pergi.

“Makasih ya mas ..!” kataku.

Teh Desi masih memelukku sambil menangis tersedu.
Aku mengajaknya duduk di teras…
Tapi dia ga mau melepaskan pelukannya.
Sambil dipeluk Teh Desi…aku membuka pintu kamar dan mengajaknya masuk.

“Udah…jangan nangis lagi ya? Ntar ilang cantiknya lho…!” godaku pada Teh Desi.
“Biarin… Kamu kemana aja Mas? Kok aku chat ga dibalas, aku telpon ga diangkat?”

Aku meraba saku celanaku, mencari hpku… Ga ada…
Di saku jaket ga ada ..
Saat kebingungan…aku melihat hpku tergeletak di meja.
Karena panik dan buru-buru semalem, aku ternyata lupa ga bawa hp.

“Itu..hpku ketinggalan di meja…!” jawabku.
“Dah tahu… Tadi dari teras aku telpon, ada bunyi hp di dalam. Tapi kok ga diangkat. Aku pikir kamu kenapa-napa. Aku khan jadi panik…!”
“Iya maaf, semalam aku terburu-buru. Maaf ya?”
“Emang kemana sih semalam, sampai nginep segala? Bikin panik orang aja!” katanya dengan bibir yang manyun.

Akupun menceritakan kejadian semalam, Teh Desi mendengarkan sambil seaekali bertanya.
Saat aku selesai bercerita….

“Wah…tidur bareng cewe… Ngapain aja hayo…!” katanya tambah manyun.
“Ya tidur lah… Lagian dia khan kakak sepupu aku… Trus mau ngapain coba?”
“Ga macem-macem khan?”
“Enggak lah… Wong sama kakak sendiri kok!”

Teh Desi kembali memelukku. Aku mengelus rambutnya yang agak acak-acakan.

“Aku takut kehilangan kamu Mas…!”
Lah…baru nyadar.. Teh Desi manggil aku Mas ..
“Aku ga bakal ninggalin kamu kok…!” kataku.
“Aku tadi panik… Aku pikir ada apa-apa sama Mas… Aku jadi takut sendiri…!”
“Sshh…cup cup… Iya, aku minta maaf sudah bikin kamu khawatir.”

Teh Desi mendongak memandangku… Aku menatap matanya yang merah sembab itu.
Teh Desi tersenyum…lalu berkata…

“Sun……!”
“Apa….?”
“Minta sun…” katanya sambil menunjuk bibirnya.

Oh….minta dicium. Aku segera mencium…….pipinya.

“Kok di pipi Mas?”
“Aku belum mandi dan gosok gigi…hehe!”
“Makanya dari tadi ada bau-bau ga enak. Mandi dulu sana….!”
“Siap..komandan…!” sahutku bergaya militer.
Teh Desi mencubitku sambil tersenyum…

Aku segera mandi, gosok gigi…dll.
Selesai mandi, aku balik ke kamar ..
Kamar sudah rapi, ada segelas kopi dan makanan kecil.
Wah…serasa dah punya istri deh.
Kulihat Teh Desi sedang menyisir rambutnya di depan cermin…

“Dah selesai mandinya Mas?”.
” Sudah….!”
“Tuh kopinya diminum dulu…!”
“Iya. ..!”

Bukannya minum kopi, aku malah menghampiri Teh Desi dan memeluknya dari belakang.
Teh Desi menyandarkan kepala di dadaku…
Pasti keras deh…dadaku kan kurus…

Aku mencium pipinya, dan teh Desi mendongak dan memandangku.

“Mas….!”
“Hmm… ?”
“Mas ga nyesel punya pacar lebih tua dari Mas?”
“Tua…??? Beda usia kita khan cuman 1,5 tahun. Kalo bedanya 40 tahun, baru nyesel aku…!”
“Ih ..mas apaan sih… Tapi umurku tetep lebih tua khan…?”
“Iya Nek… Tua banget….!” candaku.

Teh Desi melepaskan diri dari pelukanku dan berbalik serta menggelitiki pinggangku.
Geli banget sumpah..digelitikin pinggangku
Aku jadi sibuk menghindar dari serangan Teh Desi.
Tapi teh Desi terus menyerangku dengan gelitikannya yang ganas dan membuatku kegelian.
Ga tahan geli, aku tangkap tangannya…

“Geli tahu…!”
“Biarin… Bercanda mulu. Ditanyain serius juga…!”
“Iya nenek Desi, aku ga nyesel punya pacar nenek nenek…!”
“Ish…mas… Serius ah….!” rajuknya manja, sambil manyun.

Ga nunggu lama, aku cium aja bibirnya itu. Teh Desi menyambutnya dengan hangat, lalu melingkarkan tangannya di leherku.
Ciuman kami makin panas..
Sesekali bibir kami berpisah untuk mengambil nafas.
Dari bibir, aku mencium leher jenjang Teh Desi…
Teh Desi mendesah… Mungkin merasa geli karena lehernya kuciumi.
Tangan Teh Desi menuntun tanganku menuju ke gunung kembarnya…dan tanganku auto meremas dua bukit indah itu.
Skip…skip… Dikira stensilan lagi.
Untung ga kebablasan….

Gagal sudah rencana buat cuci baju…
Sampai aku mau berangkat kuliah, Teh Desi ngendon di kamarku.
Seneng sih….tapi takut khilaf….ngoahaha…

Ga terasa hubunganku dengan Teh Desi sudah berjalan 2 bulan.
Dan aku dengar kabar dari Teh Desi, kalau si Kevin sekarang dirawat di RSJ. Katanya, otaknya terganggu. Ternyata karma memang ada.
Seseorang yang berbuat dzolim, pasti akan kena karma suatu saat.
Tapi aku ikut prihatin dengan keadaannya. Semoga saja dia bisa sembuh dan jadi lebih baik lagi..Aminn

Hari-hariku semakin indah dengan hadirnya Teh Desi dalam hidupku.
Ternyata berpacaran malah membuatku semangat dalam kuliah..
Cuman keuangan yang harus diatur ulang…
Karena biaya pacaran ternyata tidaklah murah….
Untunglah Teh Desi begitu pengertian, sehingga tak pernah minta hal-hal yang di luar kemampuanku.
Bahkan kadang saat pacaran, dia yang bayarin semua…
Ga seneng gimana coba..


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset