SANG PAMOMONG episode 52

Chapter 52

“Trus gimana cerita selanjutnya?” tanyaku.
“Pak Mukri berhasil menyadarkan istrinya bahwa dia benar-benar pak Mukri. Dan dengan isak tangis, Bu Yati menceritakan kejadian yang barusan terjadi pada suaminya itu. Betapa marahnya Pak Mukri pada genderuwo itu, tapi mau gimana lagi? Mau dicari kemana? Lagian dia takut kalo beneran ketemu genderuwo itu!”
“Wah…kasihan ya..pak Mukri dan istrinya jadi korban. Udah dicariin orang pintar buat ngatasin masalah ghaib ini apa belum?”
“Udah sih… Tapi gagal. Orang pintarnya ga kuat ngusir piaraan mbah Gundul itu!”
“Walah…kurang pintar berarti…haha!”
“Bener tuh…hahaha!”

Kami ketawa ngakak berdua. Saat itulah aku merasakan ada aura ghaib yang berada di sekitar kami. Aku mengalihkan pandangan ke sekitar. Tampak ada pocong aka poci yang berdiri bersandar di sebuah pohon.
Dan tampaknya dia berniat menampakkan diri pada kami. Aku terus mengajak ngobrol Eko agar dia ga melihat poci itu.
Untunglah usahaku berhasil.
Eko tidak menengok ke arah poci itu.

Pukul 4 dini hari, aku pulang dari ronda.
Saat mengetuk pintu rumah, Anin membukakan pintu. Wajahnya masih tampak mengantuk.

“Udah bangun Dek? Kelihatan masih ngantuk gitu!”
“Mas ga tahu sih… Semalem aku kurang tidur mas!”
“Kok bisa? Banyak pikiran?”
“Bukan Mas… Ada makhluk halus yang gangguin aku!”
“Hah…makhluk halus? Gimana ceritanya?”
“Semalam aku lagi tidur Mas.. Nah, saat aku tidur, ranjangku ada yang menggoyang-goyangkan Mas. Aku kaget dan terbangun, tapi ga ada siapa-siapa. Aku pikir cuma mimpi, lalu aku tidur lagi. Belum juga mataku terpejam, ranjangku digoyang-goyang lagi!”
“Lalu…?”
“Aku bangun lagi, dan ternyata ada makhluk serem yang goyang-goyangin ranjangku. Aku takut banget mas…. Eh…ada juga kunti lagi ketawa di pojokan Mas… Wajahnya serem banget mas… Aku pengin teriak tapi ga bisa. Cuman bisa ah uh ah uh aja mas.”
“Akhirnya gimana?”
“Untunglah ada gadis cantik banget yang datang dan mengusir makhluk-makhluk itu.”
“Gadis cantik… Siapa?”
“Aku ga tahu mas… Cantik banget pokoknya, dan dia berpakaian model lama.”
“Zulaikha….!” gumamku.
“Apa Mas…?”
“Oh ..ga papa… Setelah dia menolongmu, dia trus ngapain?”
“Dia cuma bilang bahwa semua sudah aman. Lalu menyuruhku tidur!”
“Syukurlah kalo begitu… Aku mesti berterima kasih pada gadis itu!”
“Tapi gimana caranya Mas? Dia kan bukan manusia?”
“Oh ..iya ya… Lupa aku…hahaha!
Masuk yuk… !” ajakku.

Kami berdua masuk ke dalam rumah. Aku membantu Anin bersih-bersih rumah.

Aku membantu Anin membersihkan rumah, sementara Anin memasak untuk sarapan.

“Mas…mbok subuhan dulu…!”
“Astaghfirullah…lupa aku Nin…!”

Aku segera memgambil wudhu dan sholat subuh. Selesai dzikir, aku kembali bersih-bersih rumah.
Sementara Anin membuatkan kop untukku dan bapak yang baru selesai subuhan.
Bapak duduk di ruang tamu sambil menikmati kopi hitam buatan Anin.
Aku juga ikut ngopi di ruang tamu.
Anin sudah selesai menyiapkan sarapan, lalu dia mandi.
Setelah Anin siap dengan seragam dan tasnya, dan bapak sudah mandi, kami makan bersama.
Sedap rasanya makan bersama orang-orang yang disayangi.
Selesai makan, Anin menumpuk piring kotor di tempat cuci piring dan siap berangkat ke sekolah.

“Aku anter ya Nin?”
“Ga usah Mas… Mas pasti ngantuk habis ronda. Aku berangkat sendiri aja… Tapi nanti siang dijemput ya?”
“Wah ..oke…siap….!”

Setelah berpamitan dengan bapak, Anin berangkat ke sekolah.
Aku mencuci piring kotor bekas sarapan tadi.

Pukul 07.30, bapak berangkat kerja. Nah…sepi sudah rumah ini.
Saatnya tidur…..

Aku terbangun pukul 11 siang. Mata masih sepet sebetulnya, tapi kalo tidur lagi, takutnya nanti telat jemput Anin.
Akupun segera mandi.
Usai mandi, sambil menunggu waktu sholat dzuhur, aku mencoba memanggil Zulaikha.

Kupanggil hingga 3 kali, dia ga muncul. Kupanggil sekali lagi…
Muncul asap tipis di dalam kamar, lalu perlahan membentuk sosok seorang gadis.
Zulaikha datang …

“Hai….!” sapaku.
“Ngapain manggil-manggil? Bukannya aku dah diusir ya?”
“Maaf deh Zulaikha…waktu itu aku cuman bercanda. Maaf ya?”
“Bercandanya ga lucu… Bikin kesel aja…!”
“Iya… Aku minta maaf… !”
“Hmm…. ?” gumam Zulaikha sambil tampak berpikir.
‘Iya deh…aku maafin. Tapi lain kali kalo bercanda jangan keterlaluan ya?”
“Iya… Aku janji deh…!”

Zulaikha tersenyum dengan manisnya… Sangat manis..
Andai bukan makhluk ghaib, mungkin aku bakalan tergoda dengan senyumannya itu.

“Eh…Zulaikha, gimana kalo kamu tinggal di rumah ini buat ngelindungin bapak dan Anin?”
“Ga mau… Kalo kamu maksa, aku ngambek lagi nih….!”
“Biar aku saja yang di rumah ini Aden… Biar Putri yang mengikuti Aden!” kata Saloka yang tiba-tiba muncul.

Walah…diikutin jin galak dan judes kayak Zulaikha? Hadeeh….

“Nah…iya tuh… Biar Saloka yang di sini. Aku yang bakal buntutin kamu dan mengawasimu!”

Mau bilang apalagi coba? Terpaksa aku turuti saja peemintaan mereka. Daripada Zulaikha ngambek lagi…hehe.

Ah..iya, biar ga ada gangguan lagi terhadap rumah dan penghuninya, aku bekerja sama dengan Zulaikha dan Saloka untuk membuat pagar ghaib untuk melindungi rumah seisinya.
Pagar yang dulu sudah luntur… Jadi bisa ditembus makhluk usil yang ingin menakuti Anin.

Adzan dzuhur terdengar… Aku segera sholat, lalu bersiap menjemput Anin.
Sekolah Anin yang cukup dekat, hanya kutempuh dalam waktu 10 menit… Jalannya santai itu…ga ngebut.

Dan……….
Aku terlalu awal sampai di sekolah Anin. Pulangnya masih setengah jam lagi.
Daripada BT, aku chat dengan Desi.
Biasa, nanya kabar dan spik spik indah….ngoahaha.
Saking keasikan chat dengan Desi, aku ga nyadar kalo Anin udah di dekatku.

“Asik banget mas… Chat ma sapa hayo….!” ledek Anin.
“Ada deh…hehehe… Pulang yuk!”
“Pengin beli es campur mas…!”
“Mau beli yang di mana?”
“Yang deket alun-alun aja ya Mas…!”
“Oke….cabbuuutttt….!”

Kami menuju warung es campur di dekat alun-alun. Es campurnya emang enak banget. Gulanya asli, soalnya ga ada rasa pahitnya…yang ada rasa manis… Kayak aku…..

Selesai minum es campur, kami segera pulang.
Anin membonceng dengan memeluk pinggangku. Kalo yang ga kenal, pasti kita dikiranya lagi pacaran…haha

Di rumah, aku bersantai di Teras rumah ..
Menikmati asap tembakau sambil mengingat kembali cerita Eko tentang Bu Yati.
Makhluk halus piaraan mbah Gundul rupanya suka mengganggu penduduk. Aku tergelitik juga, ingin mengusir makhluk-makhluk itu.
Tapi apa urrgensinya? Khan dah biasa, hantu nakutin manusia.
Kenapa harus diusir, selama tidak mencelakai manusia.
Nah…kalo gendeeuwonya pantas diusir nih .. Dah terbukti dia mencelakakan manusia. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi.

Malamnya, pukul 9 malam, aku bersama Zulaikha keluar rumah dan mencari posisi si Genderuwo.itu. Aku sudah bertekad untuk memgusirnya atau jika perlu memusnahkannya.
Zulaikha yang punya kemampuan melacak segera melacak aura genderuwo itu.
Hingga kami tiba di sebuah pohon Putat yang amat besar.
Rupanya si sinilah genderuwo itu tinggal.
Akupun mempersiapkan diri dengan perisai ghaib, dan mempersiapkan energi batin dan tenaga dalam yang sekarang sudah semakin mantap.
Hmm…gimana caranya memancing genderuwo itu keluar…
Masa sih harus membakar burung gagak? Ribet amat…

Aha…sebuah ide muncul di kepalaku…


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset