SANG PAMOMONG episode 56

Chapter 56

Pagi hari menikmati segelas kopi dan gorengan, bersama nenek dan Om Maman…sungguh terasa nikmat.
Sementara Anin dan si kembar Dina Dini, membamtu tante Heny di dapur.
Kehangatan suasana ngopi bareng di pagi hari, membuatku merasakan kebahagiaan tersendiri.
Sisa hari itu, aku habiskan membantu nenek dan Om Maman mengolah kebun sayur kecil di belakang rumah.
Seluruh anggota keluarga turum tangan… Yah, walaupun si kembar lebih banyak bercandanya….
Tapi kebersamaan yang dirasakan begitu menyenangkan.
Sore hari, selepas maghrib, aku dan Anin bersiap untuk pulang ke rumah.
Kami memilih perjalanan malam, karena sudah tidak panas…dan tentunya lebih santai.
Si kembar merengek meminta kami untuk menginap lagi semalam. Tapi terpaksa ki tolak, sebab Anin besok harus sekolah.
Dengan wajah ditekuk, si kembar melepas kepergian kami.
Nenek memeluk kami dengan linangan air mata.
Sementara Om Maman dan Tante Heny beepesan agar kami sering-sering main ke rumah nenek.
Usai beepamitan kami segera berangkat. Sudah pukul 7 malam.

Alhamdulillah, perjalanan lancar hingga kami tiba di rumah pukul 8.30 malam.
Bapak sedang ngopi di teras. Setelah salim dan ngobrol sejenak, kami masuk ke dalam rumah dan mandi, lalu aholat :isya berjamaah.
Usai sholat, aku membuat kopi dan menyusul bapak di teras.
Bapak memamyakan kabar nenek dan keluarga Om Maman.

Lalu kami ngobrol hal lain yang berkaitan dengan kuliahku dan sekolah Anin.
Tiba-tiba bapak mengajukan sebuah pertanyaan…

‘Desi itu siapa Ji?”

Uhuk…uhuk…hampir tersedak aku mendengar pertanyaan bapak.
Kok bapak bisa tahu, dari mana ya?

“Dia pacar kamu ya? Beberapa hari lalu, saat kamu mandi, hpmu bunyi. Bapak lihat kontaknya namanya Desi. Tapi ga bapak angkat…!”

Ohh…ternyata bapak tahu dari hpku….

“Iya pak, Desi itu pacarku. Dia satu kost tapi beda kampus Pak!”
“Bapak ga ngelarang kamu buat pacaran Ji. Yang penting kamu tetap fokus pada kuliah dan bisa jaga diri, jangan sampai kebablasan dan merusak masa depanmu dan pacarmu!”
“Baik Pak, semua nasehat bapak akan aku lakukan Pak!”
“Bafus lah… Bapak percaya, kamu bisa menjaga amanah dari Bapak. Apalagi melihat IP mu, bapak yakin kamu dapat membagi waktu dengan baik. Oke…bapak mau istirahat dulu ya?”
“Iya Pak…!”

Bapak beranjak masuk ke dalam rumah meninggalkan aku sendiri di teras.

Huft…lega rasanya…. Aku dah bicara jujur sama bapak, dan bapak tidak marah.

Inget Desi, aku pengin chat dengan Desi. Tapi saat kulihat jam di hp…wah ..sudah hampir jam 11 malam. Ga jadi ah….takut ganggu istirahatnya.

Esok harinya, saat Anin sekolah dan bapak bekerja, aku menyapu halaman depan rumah yang ga terlalu luas. Kerjaanku tiap pagi tuh…hehe.
Melihat rumput sudah mulai panjang, aku mengambil gunting rumput dan mulai memangkas rumput.
Keringat mulai menetes di dahiku… Dah mulai panas nih….
Padahal baru jam 8 pagi…

“Wah ..rajin banget mas Aji…!” sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah datangnya suara. Tampak seorang wanita cantik dengan pakaian olah raga sedang berdiri di luar halaman rumah.

“Eh…mbak Tanti… Habis olah raga ya mbak?” sapaku pada tetanggaku itu.
Tetangga jauh, orang beda RT…

“Iya nih… Rajin amat, pagi-pagi dah motongin rumput!”
“Iya Mbak… Rumputnya sudah ringgi. Takut kalo ada ular masuk halaman…! Suaminya mana mbak? Kerja….?”
“Hehe….sekarang lagi ga punya suami kok Mas Aji. Udah pisahan 5 bulan lalu…!”
“Wah ..maaf mbak… Saya nggak tahu…!” kataku merasa ga enak hati.
“Ga papa Mas… Emang belum jodoh mungkin…!”

Wah…rupanya mbak Tanti ini sekarang jadi janda kembang rupanya. Padahal, baru usia sekitar 21 kok dah jadi janda.
Seingatku, baru setahun yang lalu dia menikah…kok dah janda selama 5 bulan?
Berarti, rumah tangganya cuman bertahan 7 bulanan dong…
Eits…ini apaan sih, malah ngurusin rumah tangga orang ..

“Sekarang Mas Aji kuliah ya?”
“Iya Mbak… !”
“Wah…hebat. Semester berapa mas?”
“Mau semester 3 Mbak!”
“Oh…masih lama ya? Eh…ngomong-ngomong, mbak boleh minta air putih nggak Mas Aji? Haus nih, habis jogging!”
“Oh. Iya mbak. Sebentar, saya ambilin. Duduk dulu Mbak…!”

Aku masuk ke dalam rumah dan mengambil teko berisi air putih dan gelas kosong.

“Ini mbak, air putihnya. Silahkan diminum…!”
“Iya Mas Aji…terima kasih…!”

Mbak Tanti segera minum air putih itu. Tampaknya memang haus banget.


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset