Entah apa yang terjadi padanya. Sudah hampir 2 minggu pula aku menunggyinya di rumah sakit ini. Setiap pulang kuliah, aku selalu menemaninya. Kalau malam aku pulang untuk beristirahat.Karena kejadian ini pula, aku bisa berkenalan dengan ayahnya Mas Aji dan Anindya, adiknya yang cantik dan imut.
Kepada mereka, aku berterus terang bahwa aku adalah pacarnya.Setiap hari, setiap saat, aku lantunkan doa agar Mas Aji kesayanganku ini segera bangun dari komanya dan sehat kembali.
Aku kangen sama candanya…kangen sentuhan kasihnya… Kangen semua tentangnya.
Kembali saat aku diberitahu Firda kalau mas Aji dirawat di rumah sakit karena koma lewat pesan chat dari nomer Mas Aji. Aku hampir pingsan karenanya.
Aku menangis tak henti-hentinya. Renita, adikku, berusaha menghiburku…namun rasa sedih dan takut kehilangan membuatku tetap menangis.
Hari itu juga, aku bolos kuliah, dan dengan ditemani Renita, aku menuju rumah sakit. Aku mengaku sebagai keluarganya supaya diijinkan menemaninya.
Renita aku suruh pulang ke kost.
Hari itu hari Selasa…
Di rumah sakit, aku hanya bertemu sepasang suami isteri yang terlihat sedih, dan seorang laki-laki setengah baya. Aku pikir merekq keluarganya.
Baru kemudian aku tahu bahwa suami istri itu adalah ayah ibunya Firda. Sementara lelaki setengah baya tadi ternyata seorang Kyai.
Aku lupa namanya.
Dari cerita ortu Firda, aku baru tahu bahwa Mas Aji sampai koma begitu karena menolong menyelamatkan nyawa Firda
Entah kejadiannya bagaimana, mereka tak menceritakannya.
Dan aku jadi agak benci dengan Firda.
Pertama, karena dia Masku jadi koma begini!
Yang kedua, hampir 2 minggu mas Aji dirawat, dia tak pernah menampakkan batang hidungnya.
Kebangetan banget dah…
Rabu siang, ada seorang bapak dan seorang gadis cantik nan imut, datang menjenguk Mas Aji.
Begitu melihat kondisi mas Aji, gadis itu segera memeluk tubuh Mas Aji dan menangis terisak-isak.
Sungguh…aku dibakar api cemburu saat itu. Seorang gadis cantik, imut,dan lebih muda dariku tampak begitu perhatian pada mas Aji.
Lelaki setengah baya itu hanya mengelus kepala Mas Aji, tapi aku melihat air matanya mengalir di kedua pipinya dalam diam.
Setelah kesedihan agak reda, baru mereka sadar ada aku di situ.
Sang bapak setengah baya itu mengenalkan diri sebagai ayahnya mas Aji. Saat beliai bertanya siapa aku, aku jawab saja bahwa aku adalah pacar mas Aji, sambil melirik gadis cantik itu untuk melihat reaksinya.
Tapi gadis itu malah tampak senang…
“Kamu mbak Desi ya? Yang sering diceritakan mas Aji? Kenalin mbak, aku Anindya adiknya mas Aji!” katanya sambil mengulurkan tangannya.
Adiknya? Wah…aku pikir pacar mas Aji juga, atau minimal cewe yang naksir mas Aji.
Ternyata aku salah duga.
Aku segera akrab dengan Anindya yang supel dan ceria.
Apalagi saat aku kenalkan dia pada Renita…wah, langsung akrab aja mereka, seperti sudah berkawan lama.
Ayah mas Aji sebenarnya ingin supaya mas Aji dirawat di rumah sakit di kotanya. Tapi kata dokter, perlengkapan rumah sakit di kota mas Aji tidak mumpuni.untuk perawatan pasien koma.
Rabu Sore, ortu Firda datang dan berkenalan dengan ayah mas Aji…
Lalu mereka berbincang bertiga.
Dari percakapan mereka, aku baru tahu kalau Firda diincar sebagai tumbal untuk pesugihan seseorang, dan mas Aji berusaha menyelamatkan Firda.
Firda memang selamat, tapi mas Aji jadi.koma begini.
Berulang kali, ortu Firda meminta maaf karena gara-gara anak mereka, mas Aji harus sampai.koma seperti ini.
Mereka juga meminta maaf, Firda belum bisa menjenguk karena sedang masa pemulihan.
Ah…rasa benci pada Firda, sekarang berganti dengan rasa iba yang sangat pada penderitaannya.
Terurai sudah simpul.benci di hati.
Ayah mas Aji, sangat bijaksana. Beliau tidak marah pada ortu Firda. Beliau juga tahu bahwa mas Aji memang suka menolong, jadi pasti itu inisiatif mas Aji buat menolong Firda.
Hari minggu, ayah mas Aji pamit pulang karena cutinya habis, dan Anindya harus sekolah.
Beliau menitipkan mas Aji padaku. Beliau meninggalkan nomer hp yang bisa dihubungi jika ada perkembangan yang terjadi pada mas Aji.
Oh iya…aku juga bertemu dan berkenalan dengan Dinda, kakak sepupu mas Aji. Dia cantik dan berkaca mata. Dia seumuran denganku, dan begitu tahu.kalau aku pacar mas Aji, kami langsung akrab. Dinda diberitahu oleh papanya tentang kejadian yang menimpa mas Aji. Papanya tahu dari ayahnya mas Aji.
Dan Dinda bilang, bahwa ayahnya berpesan untuk menjaga mas Aji, jika ayah mas Aji sudah pulang.
Jadilah kami.bergiliran menjaga mas Aji.
Mas…mas Aji… Kamu dengar aku khan? Bangunlah mas… Aku merindukanmu…
Lihatlah…orang-orang yang mencintaimu begitu sedih melihat kondisimu…
Bangun mas… Aku kangen…