SANG PAMOMONG episode 90

Chapter 90 : Menik Kemana????

“Huuhhh…sebel.. Jin baru punya kemampuan segitu kok berani macem-macem ma aku… Ya aku habisin lah…!” sungut Menik setelah kaml tiba di kost.
Aku cuekin aja dan ambil wudhu, buat sholat subuh.

“Eh..mas tungguin.. Aku ikut sholat..!” katanya sambil lari-lari buat wudhu.

Jadilah aku sholat dengan mengimami jin…
Usai sholat aku teruskan dengan dzikir.
Saat selesai dzikir, Menik berbisik…

“Tuh…pacarnya mau ngasih kopi..!”

Bener saja, baru Menik selesai bicara, terdengar ketukan di pintu.
Saat kubuka pintu, Desi sudah berdiri dengan dua gelas kopl dan seplring gorengan… Pagi-pagi gini udah disediain kopi ma gorengan…mantap…
Tapi beli gorengan dimana dia?
Ah..sikat aja deh…kelamaan….

“Kok subuh-subuh baru pulang mas, emang dari mana?” tanya Desi sambil meletakkan kopi dan gorengan di teras kamar.
“Dari tempat Dlno…!” kataku sambil mencomot sepotong pisang goreng dan menggigitnya.
Desipun menemaniku menikmati kopi dan gorengan itu. Dia ga tanya aku ngapain di tempat Dino.
Benar-benar perempuan yang pengertian.
Sementara itu, aku lihat Menik mengambil sebuah gorengan….
Dan itu membuat Desi ketakutan…

“Mas…mas..i…i..itu..kok ada gorengan terbang…?” katanya sambil memeluk lenganku dan menunjuk gorengan yang diangkat Menik.
Dah tahu Desl ketakutan, Menik malah menaikturunkan gorengan itu, sehingga terlihat melayang-layang…

“Mas…itu ginana kok melayang mas….?” tanya Desi.
“Udah…biarin aja.. Ada anak jin yang iseng tuh…!”
“Hiiyy…takut aku Mas…!”
“Udah ga papa… Emang anak jin satu ini suka usil kok…!”
“Hiyy..seremm…!”
“Menik..udah… Jangan nakutin Teh Desi lagi…!” kataku pada Menik.
“Eh..Menik siapa mas?” tanya Desi.
“Anak jin iseng itu namanya Menik…! Menik, ayo minta maaf sama Teh Desi…!”

Menik meletakkan gorengan itu sambil terkikik geli.
Kemudian perlahan dia menampakkan diri…

“BHUAA……!”
“AAHHHH……!” Desi berteriak dan menyembunyikan wajahnya di lenganku.

“Neng… Lihat deh… Ga serem kok…
Tadi cuman ngagetin Neng doang!” kataku…

Perlahan Desi mengintip.sedikit… Lalu…

“Wah….ini Menik mas? Imut banget…. Jadi inget Renita waktu masih kecil…!” kata Desi sambil mencoba memegang wajah Menik, tapi ga bisa.. Tembus teruss…hahaha.

“Cuma kelihatannya imut dia mah… Tengilnya itu yang ga nguatin…!” kataku.
‘Ah…kok aku ga bisa nyentuh dia sih? Gemes deh…pengin nyubit pipinya…!” kata Desi..

Menik dengan gayanya yang sok alim…pasang senyum paling manis buat Desi, sehingga Desi tertarik padanya.

“Udah deh Menik…jangan sok imut gitu deh…!”
“Ih…mas kok jahat banget sih sama anak kecil gini…!”kata Desi.
“Iya teh… Mas Aji jahat sama aku… Aku sering dimarahin sama dia…!”

Nah…mulai ngadu dia… Bicara yang enggak-enggak..

“Ih..mas Aji, jangan galak-galak.dong sama Menik, kasian… Dia khan masih kecil…!” Desi termakan omongan si tengil…

Terpaksa aku diem aja daripada jadi panjang masalahnya.

“Kamu ga ada kuliah pagi ini Neng?” tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.
“Eh…iya Mas… Untung diingetin. Aku siap-siap dulu ya Mas? Dah Menik… Nanti kita ngobrol lagi ya?”
“Dah teh Desi yang cantik…!” kata Menik sambil melambaikan tangannya.

Begitu kulihat Desi masuk.ke kamarnya, segera kutarik telinga Menik…

“Aduh..aduh…kok aku dijewer sih mas..?”
“Kamu tuh ya, ngadu yang enggak-enggak sama Desi. Biar nanti aku suruh kakakmu buat ngebalikin kamu ke alammu…!”
“Eh…jangan dong Mas… Iya deh, aku salah… Aku minta maaf ya?” katanya dengan pandangan matanya yang

Duh…repot dah ngurusin bocah tengil kek gini.
Mending aku siap-siap buat kuliah aja…

“Eh…mas, mau kemana…?”
“Mau mandi… Ikut?”
“Ish…ga mau… Ngapain ikut mandi…hiiii?”

Aku hanya ketawa dan segera menuju kamar mandi.
Siap berangkat kuliah, Menik merengek pangin ikut…
Tetpaksa deh…diajak. Tapi dengan syarat ga boleh.nakal…
Udah kayak ngajak.adik sendiri aja deh….

Selama kuliah, Menik duduk.di.mejaku.. Berkali-kali menguap…

“Hoahm…belajar ternyata membosankan.. Jalan-jalan ah…!” katanya sambil bangkit dari mejaku.

“Jangan bikin masalah lho…!” ucapku dengan komunikasi batin agar tak ada yang mendengar.

“Tenang boss….. Aman..aman…!” katanya.
Aku cuma menggelengkan kepala melihat tingkahnya yang ga bisa ditebak.

Kuliah sudah selesai, aku celingukan mencari Menik. Tapi ga kelihatan… Mending pulang aja dah… Biar dia pulang sendiri.nanti…

Aku segera mengambil motorku di parkiran, saat kudengar teriakan cempreng….

“Mas Aji… Tolongin Menik….!”

Aku mencari-cari arah suara itu…
Dimana dia…?

“Mas Ajiiii……haeppp….!”

Mataku kubuka lebar-lebar, ga ada Menik di mana-mana.
Di mana dia? Bikin khawatir aja….!

Aku berusaha melacaknya melalui auranya, namun tak bisa kutemukan juga…
Aku jadi panik sendiri…
Gimana kalo terjadi sesuatu pada Menik? Apa yang harus aku bilang pada Zulaikha?

Lah…kok aku jadi parno sendiri ya?

Sebentar…tadi pada panggilan kedua..ada bunyi “haepp…”, seperti mulut yang dibekap.
Apakah memang terjadi sesuatu pada Menik?
Ah…bagaimana ini?
Aku sampai memukul-mukul kepalaku saking bingungnya…
Mau ga mau, aku harus mrmanggil Zulaikha…

” Zulaikha….” panggilku.

Clink…. Segera aja di depanku muncul Zulaikha.

“Ada apa kau memanggilku?”
“Aku ga bisa menemukan Menik…!”
“Coba ceritakan dari awal….!”

Maka aku menceritakan kejadian itu dari awal…
Setelah aku selesai bercerita…

“Hmm…dari ceritamu, aku merasa bahwa memang terjadi sesuatu pada Menik. Coba kulacak keberadaannya…!” kata Zulaikha.

Tampak Zulaikha berkonsentrasi dan menutup matanya.
Tak lama, dia membuka matanya…!

“Bagaimana? Bisa…?”

Zulaikha menggeleng lemah…

“Aku sudah mencoba melacak auranya, namun ga bisa…!”
“Apa ada cara lain?” tanyaku.
“Kita kembali ke kost dulu. Tuh banyak yang ngeliatin kamu karena bengong di sini. Nanti kita pikirkan lagi…!”
“Baiklah…!”

Aku segera menghidupkan motorku.dan melaju menuju kost.
Sesampai di kost, aku segera bersih-bersih dan masuk kamar.
Zulaikha sudah ada di kamar dan sedang berpikir keras tampaknya. Wajahnya sangat serius…

Kemanakah Menik….?????


SANG PAMOMONG

SANG PAMOMONG

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesia
Dalam kepercayaan Jawa, bayi yang baru lahir, didampingi oleh sosok PAMOMONG. MOMONG dalam khasanah bahasa Jawa, artinya Mengasuh. Nah..sosok Pamomong itu bisa juga disebut sebagai PENGASUH. Sosok Pamomong adalah sosok.ghaib yang hanya bisa dilihat oleh sang jabang bayi. Kadang kita melihat bayi yang ketawa-ketawa sendiri, sambil matanya melihat ke atas. Dipercaya, bahwa saat itu, sang bayi sedang diajak bercanda atau bermain oleh Pengasuhnya. Dari kepercayaan tersebut, cerita ini terlahir. Sebuah kisah fiksi yang akan menceritakan tentang seseorang yang sampai masa dewasa bisa melihat dan berkomunikasi dengan Sang Pamomong. Semoga bisa menghibur para reader semua.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset