Pria berabut putih itu mengahampiri Edwin dan Dia
mengembalikan tuxedo Edwin. Sambil berkata “ Ini
tuxedomu, Aku menemukannya di kantin “.
“ Aku kira Dia mau apa, ternyata Dia hanya memberikan
tuxedo Edwin. Dasar “ Gerutuku dalam hati.
“ Jadi Kau hanya kemari untuk mengembalikan ini? “
Tanya Edwin sambil berdiri.
“ Tidak juga, alasan utamaku kemari ingin tau siapa yang
kalah “ Kata pria itu sambil berjalan pergi. Suara kakinya
terdengar sangat jelas dalam keheningan ini.
Langkahnya terhenti lalu berkata “Oh iya, sebentar lagi
bel masuk berbunyi. Sebaiknya Kalian cepat pergi ke
kelas “ Kata pria itu dingin. Lalu berjalan lagi.
***************************
.
* Kriiiiiiiiiiiiiiiiinnnngggg!!!!
“ Bel pulang berbunyi?. Cepat sekali “ Pikirku dalam hati.
Aku mengambil tasku dan bergegas pergi dari kelas ini.
“ Mau kemana Kau? ” Tanya Edwin dingin dan membuat
langkahku terhenti. Guru dan murid yang lain pergi
keluar kelas melewatiku
“ Pulang. Memangnya kemana lagi “ Kataku sambil
membalikkan badan.
“ Tempat inilah rumahmu sekarang. Kau tidak bisa pulang
sampai Kau lulus “ Kata Edwin. Lalu Dia menghampiriku.
“ Ikuti Aku “ Kata Edwin dingin sambil berjalan melewatiku.
************************
.
“ Tempat apa ini? “ Tanya penasaran.
“ Ini adalah kamarmu. Sepertinya kuncinya ada di laci.
Pastikan pintunya selalu terkunci”. Kamar ini sangat luas dan ada kasur besar dengan sprai
berwarna putih begitu juga dindingnya. Kamar ini juga dilengkapi dengan tv, meja kayu, kursi, cctv, komputer.Dan banyak lagi.
“ Semoga Kau nyaman disini “ Kata Edwin sambil
memegang gagang pintu keluar yang terbuat dari kayu. “ Tunggu dulu. Kenapa Kau membantuku? “ Tanyaku
penasaran.
“ Aku hanya tidak mau ada orang yang melukaimu…. Selain Aku “ Katanya dingin sambil membuka pintu dan
pergi.
Aku melompat ke kasur yang empuk ini dan mendarat
dengan posisi tengkurap. Beberapa detik kemudian Aku membalikkan badanku dan melihat langit-langit putih
yang memiliki motif bunga ini. Lalu berfikir apa yang harus Aku lakukan.
Berada dalam sekolah yang aneh ini. Berada di lingkungan yang aneh ini. Bagaimana caranya Aku bisa
bertahan melawan semua Psychopath itu. Aku hanyalah orang biasa yang normal. Yah, terkadang Aku berpura-pura menjadi psychopath karena menurutku itu keren, tapi itu hanya pura-pura.
Mengingat apa yang terakhir kali Edwin lakukan pada pria
itu saja sudah membuatku mual. Apa yang harus Aku lakukan?. Mungkin Aku harus belajar lebih giat, mendapatkan ranking 1 dan keluar dari sekolah aneh ini. Itu tidak semudah kedengarannya.
***************************
.
“ Hmm?. Aku tertidur di kelas lagi. Sial seharusnya Aku tidak ketiduran. Guru disini sangat acuh “ Gerutuku dalam hati sambil mengusap ke 2 mataku.
“ Apa tidurmu nyenyak? “ Tanya Edwin padaku. Sekarang dia tidak memakal tuxedo tapi Dia memakai gretel yang dia dapat dari pria yang waktu itu.
“ Tentu saja tidak “ Jawabku sambil menguap.
*Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnng
Bel istirahat sudah berbunyi. Aku langsung pergi ke kantin. Hm? Ternyata makanan di kantin ini gratis, ada tulisan gratis di atas kantin ini, tapi tulisan itu cukup kecil.
Ini lumayan. Aku mengambil 2 gelas kopi susu dan roti. Sedangkan Edwin mengambil 3 puding dan susu putih.
*********************
.
Hm?. Ada seorang pria berseragam SD yang sedang menggusur 2 orang pria. Edwin langsung
menghampirinya dan Aku mengikutinya seperti ekor. “ Jadi sudah ada pembunuhan lagi? “ Pikirku dalam hati
“ Senjata baru lagi? “ Tanya Edwin.
“ Ya, ada yang rusak jadi Aku menggantinya. Maaf, Aku sedang sibuk lain kali saja Kita bicara “ Kata pria itu sambil pergi. Jadi itu hanya boneka.
Aku melihat pria berkupluk yang sekelas denganku mendekat. Kali ini Dia mengenakan jas hitam lengkap dengan dasi hitam, kameja putih, dan celana hitam panjang ditambah bola basket yang sedang Dia dribble.
Lalu Dia berkata “ Kau sudah taukan? Mikky Monster 7 hari lagi skornya akan selesai “
“ Miker ya?. Benar juga. Lalu? “ Tanya Edwin sambil mengangkat alis kananya.
“ Aku berencana membunuh semua yang menurutku berbahaya dalam 7 hari ini, dan Kau salah satunya.
Setelah Aku selesai Aku akan bersembunyi darinya “ Kata Pria itu sambil mengambil pedang yang runcing dan pipih dari tempatnya di belakang baju dan mendribble bola menggunakan tangan kirinya.
Aku baru menyadari Dia membawa benda itu. Dan Edwin mengambil tongkat besi dengan ujung runcing dari balik baju bagian balakangnya. “ Kenapa Kita tidak bekerja sama untuk membunuh Miker?, “ Tanya Edwin dengan seringai di wajahnya.
“ Maaf, Aku kurang bodoh untuk melawannya “ Kata pria itu sambil bersiap menyerang.
School OF Psychopath episode 3
Chapter 3
Diposting Dilihat ?, Dirilis February 25, 2021
, 
School OF Psychopath
Status: Completed Tipe: Cerbung Author: Muhammad Salman Alparizzi Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Berawal dari membela diri , remaja ini dipindahkan ke sebuah sekolah aneh yang penuh psikopat , dan disanalah ia berubah menjadi sebuah mesin penghancur