School OF Psychopath episode 5

Chapter 5

Jadi Dia yang namanya Miker. Aku perlahan mendekati mereka dengan sangat waspada, jantungku berdebar kencang sampai Aku bisa mendengarnya pelan, terdengar seperti suara drum.
Tidak seperti dugaanku. Miker orangnya ternyata cukup tampan. Dia mengenakan kameja hitam, celana hitam pendek, dan anting hitam menghiasi kedua telinganya. Edwin terlihat sangat terkejut dengan kedatangan Miker.
Perlahan Miker mendekati Edwin. Lalu berkata “ Kau sahabatku yang sangat baik” Dan berbisik “ Kau bahkan menjaga bretelku. Tapi sebaiknya Kau membersihkannya sebelum Aku mengambilnya kembali bersama nyawamu “.
Miker pergi sambil melambaikan tangannya dan berkata “ Sampai jumpa 7 hari lagi. Oh iya Kau kehilangan topi merahmu? “.
.
*Dk
.
Tiba-tiba ada seseorang yang menendangku dengan keras sampai Aku terpental dan jatuh di lantai yang dingin dan keras ini. Ternyata yang menendangu adalah pria berambut putih berkacamata yang waktu itu Aku temui.
Dia memegang sebuah tombak hitam di tangan kananya. Lalu berbalik menghadap Edwin dan berkata “ Aku akan membawanya. Kau hanya memiliki 2 pilihan. Mati atau Menyerahkannya. Dan Kau tidak memiliki hak untuk menjawabnya”.
.
*tb
.
Tombak pria itu menanjap tepat di dekat kepalaku. “ Ikuti Aku. Jika tidak Aku akan menusuk lubang hidungmu menggunakan tombak ini “. Aku mengangguk dan berdiri. Pria itu menarik tombaknya lalu perlahan berjalan dan Aku mengikutinya seperti ekor.
Edwin menunjuk pria itu menggunakan jari tengahnya. Lalu berkata “ Oh maaf. Tanganku sedang error 404 “ dengan seringai di wajahnya dan sedikit tertawa. Lalu pria itu berjalan ke arah Edwin dan berhenti sejenak di sampingnya.
Pria itu berkata “ Aku sangat membenci seringaimu, suatu saat Aku akan merobek mulutmu. Fu*k you”
“ F*ck you too “ jawab Edwin yang masih tersenyum aneh. Lalu pria itu berjalan melewati Edwin dan Aku mengikutinya.
.
.
*****
.
.
Dia membawaku ke sebuah ruangan yang aga sedikit gelap. Disini luas sekali. Lalu Dia berkata “ Kau bukan seorang psychopathkan? “. Dan Aku hanya menganguk untuk menjawabnya. Dia mengambil kebuah kursi besi lalu membawanya kedekatku.
“ Duduklah “ Katanya dingin dan Akupun langsung duduk. Dia mengeluarkan sapu tangan merah dari sakunya dan membersihkan tombaknya. Lalu berkata “ Jadi mereka melakukannya lagi ya “. “ Apa maksud dari perkataanya itu? ” Pikirku dalam hati.
Dia manaruh sapu tangannya ke saku celananya. Lalu melemparkan tombaknya. tombaknya hampir mengenai kepalaku, Aku bahkan dapat mendengar suara tombak itu melesat di samping telingaku. Lalu Dia berkata “ Ayo Kita lakukan “.
Dia memukul wajahku dengan cukup keras sampai kursi ini jatuh bersama denganku. Dia meninjakkan kakinya ke arah perutku, Aku berguling dan berhasil menghindari kakinya. Lalu Aku berlari menjauhinya.
“ Tidak ada gunanya berlari. Pintunya terkunci dan tidak ada seorangpun yang akan menolongmu. Jika Kau mau kuncinya, Kau hanya perlu menganbilnya “ Katanya sambil melemparkan kuncinya ke atas dan menangkapnya lagi menggunakan tanga kananya, lalu mengulurkan tangan kananya ke arahku.
Tanpa pikir panjang. Aku langsung berlari ke arahnya dengan ketakutan di sekujur tubuhku. Aku meraih kuncinya tapi Dia mengepalkan tangannnya dan mengelak. Lalu berkata “ Tentu saja jika Kau bisa mengambilnya “ Lalu menghajarku di perut dengan keras sampai Aku membungkuk lalu menendang kepalaku sampai Aku terpental cukup jauh.
Aku berbaring dengan posisi terlentar. Kepalaku sangat pusing. Semuanya terasa berputar. “ Apa yang harus Aku lakukan? “ tanyaku dalam hati dan berharap ada yang menjawabnya meskipun hal itu bisa dibilang mustahil.
“ Mudah saja. Kau ajarkan padanya, apa yang telah dunia ajarkan padamu. Praktekkanlah apa yang telah dunia ajarkan padamu “ Entah siapa yang berbicara tapi suaranya terdengar sangat jelas.
“ Apa yang dunia lakukan padamu?. Beritahu Dia “ Katanya lagi. Kata-kata itu membuatku ingat dengan semua kejadian memuakkan yang terjadi padaku.
Aku terlahir dengan memiliki banyak dosa, bukankah semua bayi itu suci?. Tapi kenapa orang-orang menyebutku anak haram?, kenapa mereka membenciku pada saat Aku baru dilahirkan?, Aku tidak pernah meminta ibuku melahirkanku. Tapi kenapa mereka menyalahkanku.
Aku dibesarkan bukan karena orang tuaku perduli padaku tapi karena mereka perduli pada omongan orang lain. Mereka takut orang-orang membicarakan mereka jika mereka membuangku.
Aku……………… “ Apa yang Kau lakukan?, bermalas-malasan? “ Tanyanya sambil meninjak wajahku menggunakan kaki kanannya. “ Hahahaha…… Hey bung, Kau mengotori wajahku “ Kataku dengan seringai di wajahku.
“ Heh?. Memangnya kenapa?. Apa yang akan Kau lakukan?. Apa yang bisa Kau lakukan “ Tanya pria itu meremehkanku.
“ Pertanyaanmu itu terlalu banyak, Aku hanya akan menjawab satu. Ini yang bisa Aku lakukan? “ Jawabku sambil memegang kaki kananya dan mengangkatnya sambil berdiri dan secara otomatis Dia terjatuh. Lalu meninjak paha kirinya dan menarik kaki kananya sambil melangkah kedepan


School OF Psychopath

School OF Psychopath

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Berawal dari membela diri , remaja ini dipindahkan ke sebuah sekolah aneh yang penuh psikopat , dan disanalah ia berubah menjadi sebuah mesin penghancur

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset