Miker berusaha berdiri perlahan sambil berkata “ Jahit…. Robek lalu jahit… Patahkan lalu jahit.. haha…. Potong lalu jahit… Jahit…… Sekarang, siapa monsternya? “. Lalu melompat kebelakang menjauhi pria bertubuh besar itu.
“ Haha, hahaha! “ Miker tertawa dengan tawanya yang aneh. Lalu Dia berlari zigzag menghampiri pria itu dengan cepat. Lalu memukul pelipis pria itu dengan cukup keras sampai pria itu terpental.
Miker langsung berlari dan pria itu berusaha bangkit. Miker menendang kepala pria itu dan pria itu terpental lagi. Miker berlari lagi. Dia berkata “ Matikau!! “ sambil melakukan gerakan memutar dan bersiap menendang.
.
* Dk
.
“ Lumayan nak “ Kata pria itu sambil menahan tendangan Miker menggunakan siku, dan memukul dagu miker dari bawah dengan keras. Miker terpental dan terjatuh dengan posisi terlentang.
“ Kkkhh. Aku anak yang baik, Aku… “ Miker perlahan bangkit perlahan tapi pria itu menendang kepala Miker sebelum Dia bangkit.
“ Kau benar-benar gila, nak “ Kata pria itu sambil meninjak kepala Miker.
“ Kalian semua hanyalah kumpulan orang-orang gila “ Terusnya sambil melihat ke arah Zaki.
“ Ha ha!, benarkah?. Kalau begitu, orang gila ini akan mengalahkanmu “ Kata Zaki sambil membuka kemejanya, menunjukan 2 saku di dalam kemejanya itu yang berisikan pisau berukururan 30 cm kurang lebih.
Zaki mengambil satu pisau yang ada di bagian kiri. Lalu memutarkannya di tangan kananya.
.
“ Kau bernyali juga nak “ Kata pria besar itu.
“ Nak nak nak. Bisakah Kau mengatakan sesuatu yang lebih keren, seperti boy, bro, atau yang lainnya? “ Tanya Zaki sambil bersiap menyerang.
“ Oh boy. Cepatlah serang Aku “
“ Itu baru namanya keren “.
.
Zaki berlari ke arahnyanya, setelah Dia hampir sampai Dia berbelok dan berlari memutari orang itu. Zaki melemparkan pisaunya ke arah kepala pria itu tapi pria itu menghindar dan pisau itu menancap di lemari.
Zaki mengambil pisaunya yang satu lagi. Tapi pada saat mengambil pisaunya Zaki terpukul dan terpental cukup jauh dan secara otomatis menjatuhkan pisaunya. Lalu menabrak lemari yang sudah tua dan berdebu.
Zaki berdiri dan…
.
*brrg
.
Pria itu memukul Zaki di bagian kepala menggunakan tangan kanannya, tapi Zaki jongkok dan melangkah kesamping sambil mengambil pisaunya yang tertancap di lemari. “ Kena Kau “ Kata Zaki pelan sambil melukai tangan kanan pria itu.
Pria itu menendang ke arah Zaki tapi Zaki berhasil menghindarinya dengan mudah, Zaki terus melukai pria itu dengan pisaunya dan pria itu terus berusaha menyerang Zaki dengan tangan kiri dan kakinya.
.
*brrg Brrggkk!!!
.
Pria itu menghajar dan menendang lemari itu beberapa kali sampai lemari itu rusak dan tangan kanannya terlepas. Pria itu menendang Zaki dengan keras sampai Zaki terpental jauh dan melepaskan pisaunya.
Sekarang jarak Zaki dengan pisau yang Dia lepaskan pertama kali sekitar 2 meter. Zaki merangkak menghampiri pisau itu dan pria itu juga berlari ke arah pisau itu.
Tangan Zaki masih jauh dan pria itu sudah dekat. Tapi Zaki menggunakan kakinya untuk mendekatkan pisau itu dan akhirnya mendapatkan pisau itu. Pria itu sekarang berada di hadapan Zaki.
Zaki melemparkan pisaunya ke atas ke arah dagu pria itu. Pisau itu hampir saja mengenai pria itu. Zaki melompat mundur menjauhi pria itu.
” Sekarang apa yang akan Kau lakukan, nak “
“ Haah nak lagi…. Sekarang Aku hanya akan diam saja “ Kata Zaki sambil duduk dengan menyilang kakinya.
“ Hmm?, padahal tadi hampir……
.
* brrkk brrrgg brrkkk BBrrrrkk!!!!
.
Atap yang berada tepat di atas pria itu runtuh dan menimpa pria itu. Mungkin pria itu masih hidup, tapi Dia pasti sudah tidak berdaya. Aku ingat, benar juga, pasti pisau Zaki yang membuat atap gudang tua ini runtuh. Jika pisau itu di arahkan dengan tepat, hal itu mungkin saja terjadi.
Jadi begitu, sejak awal Zaki sudah merencanakannya. Lemari, tempat pisau jatuh, dan atap itu. Sepertinya pistol mainan yang Dia keluarkan di awal bertujuan supaya musuh meremehkannya. Ternyata Dia pintar.
.
“ Eh?. Kenapa atapnya runtuh? “ Tanya Zaki dengan polosnya sambil melihat ke atas.
“ Jadi itu hanya kebetulan???!!!!. Padahal tadi Aku baru saja mau memujimu!!!! “ Teriakku kesal dan perlahan berusaha bangun.
“ Hahaha.. Maaf maaf “ Kata Zaki sambil menggaruk kepala.
Aku berjalan perlahan ke arah Edwin dan Alvena.
“ Hey Alvena, tadi Kau hanya tertabrak Edwin. Kenapa Kau tidak membantu Zaki atau Miker? “ Tanyaku
“ Aaaaaa, Aku mati “ Katanya yang sedang memeluk Edwin.
“ Hey!, yang benar saja. Tidak mungkin ada orang mati yang bisa berbicara “ Kataku kesal sambil mencubit pipinya.
“ Aaaa, Aku mati 2 kali “ Kata Alvena lagi.
“ Itu mustahil!!! “ Bentakku.
“ Eh? “ Kata Edwin bingung, sepertinya tadi Dia pingsan.
.
Edwin berdiri dan melepaskan pelukan Alvena. Aku melihat ke arah Zaki, Dia sedang berada di sebelah Miker yang masih berbaring telungkup.
Aku berlari ke arah mereka. Aku melihat Miker…. Menangis, Dia benar-benar menangis. Dia menangis tanpa suara. Yang keluar hanya air mata. Miker bangun dan mengusap air matanya menggunakan air mata.
“ Sekarang ayo kita keluar “ Kata Miker dengan senyum sadis. Dia benar-benar aneh.
Kami semua perlahan berjalan menuju pintu keluar. Aku membuka pintu keluar perlahan. Dan kami disambut dengan baik oleh angin yang sejuk dan para penjaga yang menggunakan tank, pistol, dan perlengkapan lainnya.
School OF Psychopath episode 9
Chapter 9
Diposting Dilihat ?, Dirilis February 25, 2021
, School OF Psychopath
Status: Completed Tipe: Cerbung Author: Muhammad Salman Alparizzi Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Berawal dari membela diri , remaja ini dipindahkan ke sebuah sekolah aneh yang penuh psikopat , dan disanalah ia berubah menjadi sebuah mesin penghancur