Kapal Pedro sudah berada di perairan Bermuda Triangle , langit yang mendadak mendung dan diiringi hujan dari gerimis sampai hujan lebat…Alessandro memberikan perintah pada nahkodanya agar tetap melaju tetapi mengurangi kecepatannya…ternyata benar nampak serombongan ikan lumba-lumba meloncat-loncat diikuti ikan paus yang mengeluarkan air Alessanro memberi pengumuman agar para wisatawan memasuki kamar masing-masing karena mendung sudah menggantung di angkasa dan kilatnya mulai mengganas Ada sebagian yang masih menonton tarian lumba-lumba . Semua wisatawan akhirnya masuk kamar masing- masing dan melihatnya di jendela kaca bulatnya. Angin berhembus cukup kencang dan Alessandro memerintahkan nahkodanya untuk menambahkan kecepatannya. Begitu ditambah kecepatan , matahari nongol lagi yang anehnya salju mulai turun perlahan . Gelombang air mulai nampak di kejauhan Alessandro yang memimpin perjalanan alias Kapten kapal memerintahkan untuk memperlambat kapal karena tak mungkin melewati pusaran air laut yang ingin menelan semua yang ada diatasnya .
Kapal Pedro dihadang sekelompok ikan hiu yang ternyata mengejar kapal nelayan…berhubung ombaknya cukup tinggi ikan itu tak dapat mengejarnya dan bertemu dengan kapal Pedro . Kawanan burung lautpun ikut membuntuti ikan hiu , sementara burung pelican mengiringi kapal nelayan karena banyak ikan disana. Ikan Hiu kabur karena ombak mulai meninggi. Alessandro melihat keluar mengggunakan teropong dan terlihat kapal nelayan tadi sudah menjauh dari ikan hiu…tapi masih memberikan sinyal SOS berarti kapal tersebut dalam bahaya, Alessandro memerintahkan untuk menolongnya dengan menurunkan pelampung kapal dan sekoci darurat , karena ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan kapal tersebut. Ombak yang setinggi rumah menghalangi penurunan sekoci tapi kapal Pedro tetap melemparkan pelampung , ssebanyak yang dibutuhkan, begitu air laut cukup mereda gelombangnya sekocipun diturunkan dan naiklah beberapa orang dan disusul dengan sekoci yang lainnya . Alessandro menuruni geladak kapal menyaksikan para korban yang sedang kebasahan serta kedinginan para korban dievakuasi oleh dokter Vanjay dokternya kapal Pedro, mereka pada muntah karena mabuk laut dan kedinginan , ternyata kapal nelayan tersebut mengalami kebocoran yang parah dan ikan hiu sempat menyerang teknisi kapal ketika sedang memperbaiki kapal di dak dasar , teknisi tersebut ikut dinaikkan dengan sekoci dalam kondisi pendarahan karena serangn ikan hiu, untung saja gelombang laut membesar sehingga menyelamatkan teknisi kapal nelayan tersebut. Alessandro berbincang dengan kapten kapal nelayan . Kapal Pedro mulai menjauhi kapal nelayan tersebut yang terdorong badai angin kencang dan mengalami kebocoran juga.
Garcia : ” Kita tak boleh lama-lama disini , karena kapal tersebut sebentar lagi akan tenggelam ” , kata Garcia kapten kapal nelayan tersebut yang sudah mengabsen anak buahnya yang selamat maupun yang luka semua terjun ke laut dan yang paling akhir adalah dirinya .
Alessandro : ” Iya …..nahkoda sudah menghalau ke arah aman …karena ini kapal pesiar dan dilengkapi dengan tanda bahaya sekecil mungkin . …tak usah khawatir anda aman bersama kami ”
Garcia : ” Thank you Alessandro for your help ….if you waren’t here , what would happen to us ? ”
Alessandro : ” Nikmatilah kapal pesiar ini , kami akan memberikan tempat untuk beristirahat ….” Alessandro menepuk bahu Garcia kapten kapal nelayan tersebut dan meneruskan pembicaraannya kalau kapal Pedro sudah keluar dari lokasi segitiga bermuda . Kini pusaran air tersebut berada menjauh dari kapal dan Pedro memerintahkan mempercepat laju kapalnya. Dokter Vanjay yang berasal dari India melaporkan kalau teknisinya kapal nelayan mengalami pendarahan hebat dan akan segera diamputasi, bersama perawatnya dokter Vanjay melakukan operasi darurat karena teknisi tersebut kehilangan kaki kanannya karena serangan hiu martil.
Alessandro : ” Lakukan sebisanya agar teknisi tersebut tetap hidup ” Garcia meminta maaf akan menemui teknisinya yang bernama Margo tersebut untuk memberikan semangat terhadapnya .
dokter Vanjay : ” Sebenarnya kami hanya membersihkan dari inveksi karena kaki kanan saudara Margo telah putus di gigit hiu tersebut ”
Garcia : ” Iya ..kami paham dokter…trima kasih atas pertolongannya…” . Perawat itu menuju ruang operasi dan membawa Margo yang akan dioperasi darurat untuk mencegah infeksi yang berkelanjutan . Karena kondisi Margo sang teknisi amat membahayakan maka kapten kapal nelayan meminta menghubungi helikopter yang terdekat yaitu di Florida. Helikopterpun tiba Margo segera diangkatnya karena amat darurat…sementara dibawah helikopter masih ada hiu dan terpaksa helikopter mendarat di kapal Pedro. Wisatawan ada beberapa yang menyaksikan pengangkatan pasien Margo sampai bisa naik keatas dan diterima dengan baik oleh dokter Vinjay dan ditemani oleh kapten Garcia sebagai penanggung jawab . Kapal Pedro beristirahat di Florida di Port Miami , disana banyak sekali kapal pesiar yang sedang sandar, beberapa wisatawan ada yang turun dan besok segera berangkat lagi, karena semua pada capek dan melakukan istirahat karena ada badai dan gelombang yang mematikan , Wisatawan sedang berjalan-jalan meninkmati keindahan Port Miami. Kapal Pedro yang sandar diwaktu pagi sangat menguntungkan wisatawan mereka sehari diberikan kebebasan dan esok harinya pukul 10 AM waktu Miami mereka sudah harus kumpul kembali di kapal Pedro . Pedro sendiri sudah memesankan tukang pijat untuknya dan untuk Alessandro yang memijitnya di atas kapal .
Wisatawan menaiki kapal kecil untuk berkeliling di Miami yang indah dan rapi bangunannya , wisatawan amat puas dengan diberikan kebebasan satu hari , mereka bisa menyantap makanan dan minuman khas Miami Florida dengan pantai yang tenang setenang hati wisatawan yang mengikuti tour Kapal Pedro…tapi mereka sudah pada pulang ke kapal karena tak memiliki saudara di Miami Florida dan malas tidur di luar tapi ada juga wisatawan yang tidur di hotel sekitar Miami Florida hanya untuk menikmati hidup .
Pagi hari wisatawan sudah kembali tetapi kapten Garcia menemui Alessandro agar menurunkan pekerjanya karena akan dibawa kekapal lainnya setelah kapal ikannya tenggelam di kepulauan Bermuda , Alessandro tak keberatan dan mempersilahkan pekerja kapal tersebut turun melaut, karena lebih aman sama penanggung jawabnya . Kapalpun segera berangkat menuju NewYork setelah semua wisatawan sudah berada di dalam kapal. Terdengarlah berita kalau serangan ikan Hiu telah menenggelamkan kapal nelayan dan yang cedera adalah teknisinya .
Alessandro : ” Hallo Garcia …bagaimana keadaan Margo teknisimu….? ”
Garcia : ” Good .., Margo sudah ditangani oleh dokter dan perdarahannya sudah berhenti , kapal engkau akan kembali ke New York…? ”
Alessandro : ” Ini hari kami akan berangkat….mampirlah ke kantorku…ini kartu namaku..” Alessandro memberikan kartu nama dan Garcia memberikan kartu namanya juga mereka saling tukar kartu nama .
Garcia : ” Kita selalu bersama hidup di laut, semoga kita akan selalu berhubungan persahabatan ” . Garcia sudah ditunggu di rumah sakit untuk penjelasan dari dokter yang merawat Margo dan Garcia mohon diri setelah saling berpelukan. Asisten Alessandro mengumumkan kalau kapal akan segera berangkat menuju New York mereka akan jalan menyusuri pantai agar bisa melihat pemandangan di sebelah kiri sepanjang Georgia sampai Virginia dengan keindahannya. Malam hari nampak lampu bertebaran dan jalan tepi pantai serta jembatan yang indah dan menarik sungguh suatu negara yang maju bangunannyapun mengalami perubahan dan kemajuan yang mengagumkan disisi lain masyarakatnya juga berpendidikan yang baik. Wisatawan puas sekali dengan suguhan Kapal Pedro dan tak berkomentar dengan kejadian yang menakutkan bahkan kapal Pedro mampu menolong kapal nelayan dengan iklas…itulah manfaat pengetahuan di klas atas seperti Amerika.