Segitiga Bermuda episode 8

Gurita Raksasa

Kapal Pedro memasuki kepulauan Carribbean  para wisatawan menginginkan diving untuk memotret hiu Caribbean , Alessandro belum bisa memberikan waktu untuk melakukan penyelaman dikarenakan belum ada instrukturnya dan belum melayaninya serta belum mengadakan survey untuk melakukan tamasya sekalian mengadakan penyelaman tetapi para wisatawan meminta untuk memberikan waktu paling tidak tiga jam dan ada seorang tamu yang memberikan jasanya untuk mengawal penyelaman itu. Pedro tidak mau bertanggung jawab kalau nanti ada musibah karena kita akan segera balik ke New York. Karena mereka mendapat keterangan dari agen mereka kalao kapal Pedro bisa melayani penyelaman maka mereka menginginkan penyelaman . Tapi Alessandro cuma memiliki tujuh alat menyelam saja jadi mereka harus mengantri tujuh-tujuh karena perahu karet berkapasitas tujuh orang saja. Mereka di dampingi perenang dari kru mesin kapal dan mulailah mereka menyelam.Instruktur Coppa memandu secara suka rela dan semua kru penyelamatan berada di dek satu untuk berjaga-jaga. Coppa memandu jalannya penyelaman sambil membawa kamera anti air dan mulai menyelam, ternyata ketujuh orang tersebut ahli dalam menyelam memang tujuannya untuk mengambil foto bersama hiu Karibia.

Alessandro mencatat nama-nama mereka dengan empat  orang laki-laki termasuk Coppa dan tiga orang wanita yang berwarga negaraan Inggris . Perasaan Alessandro tak karuan karena belum pernah mengadakan survey penyelaman di perairan Caribbean dan dia berharap tiga jam segera berakhir karena Pedro amat cemas dengan aksi para tamunya yang di tonton seluruh tamu . Coppa melihat hiu dan memberikan makanan dalam bawah lautan dengan sangat lincahnya diikuti Andreana yang berada di tengah lingkaran dan dikerubung teman-temannya secara bergantian mereka memfoto kemesraannya dengan hiu tersebut.

Bahkan hiu tersebut menyenggol tubuh Andreana yang memberikan makanan ikan dan dimasukkan dalam box dan silinder.Hiu tersebut sebesar badannya…cukup kecil juga…Coppa yang mengawasi sekitarnya untuk berjaga dan dia melihat hiu yang amat besar dan pengawas keamanan laut memberikan tanda bahaya untuk segera naik. Coppa menyuruh semua temannya untuk menaiki perahu karet karena dia melihat bahaya. Merekapun segera menuju ke atas dan menuju perahu karet semua pengendali keamanan meminta segera menaikkan perahu karet tersebut, tapi sungguh sayang Coppa malah terjatuh karena tergeser teman-temannya saat perahu dinaikkan . Petugas segera mengeluarkan tanda bahaya dan tangga keluar dalam perut kapal untuk pertolongan. Coppa segera mendekati tangga dan menyelinap di belakang tangga agar hiu tak bisa menangkapnya . Hiu trsebut tetap menyerang ke arah Coppa tapi dia tak bisa menjangkau karena Coppa berada di balik tangga tersebut . Hiu tersebut menabrak beberapa kali tapi tetap tak bisa menangkapnya. Coppa perlahan menaiki tangga tersebut dengan arah belakang , karena terlalu berat maka dia terjatuh lagi dan keamanan laut memerintahkan melepas peralatannya dan di biarkan terbuang. Coppa sudah berada hampir memasuki dek satu , tapi Hiu tersebut mendorong lagi tangga tersebut malahan sampai patah. Untung Coppa sudah bisa naik dan ditarik penjaga mesin agar jangan menepi. Alessandro turun ke dek satu dan menyalami Coppa yang terlepas dari bahaya.

Coppa   : ” Terima kasih …kalau tak ada tangga itu aku musti bagaimana….? ”

Alessandro : ” Itu adalah alat pertolongan pertama yang secara darurat dipergunakan dan kini tangga tersebut telah rusak…tapi yang saya banggakan kamu selamat Coppa…” Copa sambil menangis meminta maaf atas keinginannya yang tidak bisa di tahan. Hujanpun turun dengan derasnya  seolah memberikan selamat pada Coppa atas terselamatkan dari maut. Tapi malah membuat Coppa merenung karena dia harus mengganti kerusakan tangga yang menyebabkannya .

Pedro terdiam dan meminta Alessandro menghubungi fihak asuransi karena kapal tersebut baru tiga tahun  beroperasi sedangkan kerusakannya di atur oleh bagian penyelamatan kecelakaan sehingga Coppa tak mengganti biaya penggantian tangga. Coppa terus melamun mengingat dia sewaktu menaiki tangga dari arah belakang dan terjatuh…lalu melihat hiu tadi kembali menyerangnya dan dia belum bisa naik dan hanya berada terhimpit pada tangga dan badan kapal Coppa melihat gigi hiu tersebut yang amat tajam. Dia terkaget tatkala pundaknya disentuh pacarnya yang bernama Nancy.

Nency     : ” Sudahlah jangan bersedih lagi…itu teman-teman mengajakmu minum….ayoolah…” Nancy menarik tangan Coppa dan mengajak minum bersama. Coppa masih saja sress mengingat kejadian tersebut. Lalu Bram mengajaknya duduk di tepian sambil melihat -lihat keluar. Tiba-tiba saja kapal bergoyang-goyang…hal ini tak seperti keadaan yang lalu-lalu. Pedro melihat kesekeliling kapal melalui camera anjungan yang ternyata ada gelombang yang besar sekali…dan membelah lautan sejauh 200 meter. Alessandro memerintahkan nahkodanya untuk segera tancap gas meninggalkan kepulauan Caribbean secara cepat karena akan tersedot kalau tidak dengan cepat.

Alessandro  : ” Cepat……ada sesuatu di balik sana …. ” Pedro melihat ada sesuatu di teropongnya. Ternyata air laut meninggi sepanjang kira-kira 200 meter dan ada lobang di tengahnya…Pedropun minta secepatnya kapal melaju agar tak tertarik gelombang. Kapal seberat 250.000 gross ton ini saja masih bisa tergoncang pasti gelombang tersebut amatlah berbahaya. Kejadian menjelang pulang ini membuat Alessandro berdebar-debar untung saja ada kakeknya yang selalu mendampinginya.

Kapal Pedro menamcap tekanannya sedangkan para tamu wisatawan tersebut justru berjingkrak ria melihat kedasyatan gelombang. Pedro melihat cucunya Alessandro yang cukup cemas menghadapi gelombang yang amat dasyatnya dan tiba-tiba munculah cumi-cumi raksasa yang membuat takut para wisatawan menjerit histeris dan melarikan diri kekamarnya. ” Apa itu tadi….apa itu tadi….?!!! teriak mereka dan sudah melihatnya dengan gemetaran . Cumi-cumi raksasa itu terbang ke arah lautan yang bergulung…dan tenggelam lalu muncul lagi… banyak yang memvideokan keanehan tersebut. Gurita tersebut amat besar….dan mereka pada mencari lokasi kejadian tersebut yang sudah keluar di kepulauan Caribbean dan ternyata sudah memasuki segitiga bermuda yang disambut dengan gurita raksasa.  Coppa terkaget dari lamunannya ketika mendengar keributan dan kapal bergoyang-goyang, ” Ada apa ini darling… ” Nancy yang termangu hanya memperlihatkan video rekamannya kepada Coppa . ” Hah….gurita segede itu….hampir menyamai kapal kita….” . Kapal Pedro terlepas dari sedotan pusaran laut  tapi deburan gurita raksasa tersebut membuat lonjakan gelombang air laut . Ditelevisi menyiarkan situasi adanya badai di segitiga berbuda yang amat besar sekali dan kapal Pedro harus menahan diri untuk melaluinya karena akan sangat jauh jika mengalihkan arah yang lain.

Dalam perjalanan ini Pedro menulis semua kejadian yang dialaminya di dalam buku catatannya . Alessandro naik ke dek 18 menemui kakeknya yang beistirahat .

Alessandro   : ” Jadi kakek menulis semua tentang kejadian ini baik di kapal kecil maupun kapal pesiar ini kek…” Pedro hanya tersenyum saja . Alessandro  yang biasa dipanggil Andro membantingkan tubuhnya karena amat capek dengan perjalanannya kali ini di kasur kakeknya sambil melihat ke arah luar.

” Bagaimana tadi guritanya…apakah masih melompat….?” tanya Pedro dengan penuh selidik.

” Tak tahu kek…dia hilang sendiri dan kapal sudah memasuki kawasan angker..semoga kita tak mendapatkan kejadian yang menegangkan lagi ya kek…..?!    ” suara Andro sepertinya sangat cemas sekali dengan kejadian yang baru saja di alaminya.

” Itu tak seberapa…dulu kakek menghadapi ada ikan bersayap yang besar sekali terbang keluar dari lautan kira-kira ada lima ekor ikan yang amat besar-besar dan kakek masih menggunakan kapal kecil sewaktu berdagang, dan kamu tahu sendiri bagaimana kapal kecil diombang-ambingkan ombak yang segede rumah-rumah bertingkat…kakek hanya bisa bersabar dan berdoa semoga segera terlepas dari marabahaya…tapi kakek tak jemu-jemunya mengulangi kejadian-kejadian dalam mengarungi lautan yah…itulah manusia, jadi engkau harus yang sabar dalam mengarungi kehidupan ” Alessandro merangkul kakeknya dari belakang dan mencium kakeknya  dalam hatinya mengatakan ,” Engkaulah yang membuatku semangat kakek ” Pedro menutup bukunya dan tertidur disamping cucunya tersebut.


Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda

Status: Ongoing Tipe: Author:
Segitiga Bermuda nama yang tak asing lagi terdengar di telinga yang terkenal dengan keanehan dan merasa takut jika melaluinya, tapi siapa sangka sekarang sudah banyak terbukti beberapa pengalaman yang bisa menyiasati keanehan tersebut yang melengenda ceritanya . Dari pengenalan pulau-pulaunya serta tragedi yang menggemparkan dunia yang membuat bulu roma bergidik dengan penuh mustahil dan setengah tak percaya harus kita akui bahwa itu nyata. Hanya kuasa Tuhan lewat tangan-tangannya yang hebat hingga sedikit demi sedikit terkuaklah misteri Segitiga Bermuda yang menyulut banyak masalah antara pro dan kontra.Ada apa dengan Segitiga Bermuda....? Ayo kita ulas kisah beberapa tragedinya.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset