Enak ya jadi cantik. Banyak yang pengen temanan, diperlakukan dengan ramah, dipuji, kesempatan kerjanya lebih banyak, gampang terkenal, pokoknya lebih banyak enaknya lah. Lihat aja tuh selegram dan influencer! Pada cantik, kan? Di tiktok, lihat aja yang banyak ditonton ya orang cantik dan ganteng walalupun mereka nggak lucu-lucu amat. Artis juga kebanyakan yang cantik-cantik! Iya sih ada juga yang nggak cantik, tapi itu pun mereka harus melakukan hal yang “wadidaw” dulu biar terus terkenal, itu pun ditonton biar netizen ada bahan buat menghujat. [/font][/size]
Yah… nggak bisa menafikan sih kalau first impression kita semua itu dimulai dari wajah, tanpa mikirin gimana sifatnya, latar belakangnya, pekerjaannya. Gue pun sering terpukau melihat cewek cantik, sampai dalam hati bergumam “waw, cantik banget…” “kok bisa sih dia cantik gitu,” “gilaaaa cantik amat sih tuh anak!” padahal gue sendiri cewek. Eits, bukan berarti gue lesbi ya, gue hanya terpukau kok bisa ya dia cantik sedangkan gue buluk gini? Bisa nggak, 10% aja kecantikannya dibagi ke gue? Pengen deh ngerasain gimana ya rasanya jadi cewek cantik, sebentar aja, penasaran aja gimana rasanya.
Pernah, gue bermimpi di siang bolong kalau gue tiba-tiba menjadi cewek cantik dan banyak yang naksir gue, termasuk teman-teman gue yang dulu sering hina muka gue yang jerawatan. Dunia terasa berbalik 180 derajat, benar-benar mimpi yang indah. Namun, mimpi hanyalah mimpi, ketika terbangun gue harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa gue bukan termasuk makhluk yang cantik.
Gue berjalan di sepanjang trotoar, nggak ada yang melirik ke arah gue. Itu bertanda wajah gue nggak ada menariknya sama sekali. Gue pun berhenti dan berbalik ke arah jendela kaca toko pakaian, terlihat wajah gue mengkilat karena minyak dan permukaan kulit muka gue yang kasar dengan bekas jerawat yang berlubang-lubang beserta jerawat kecil-kecil yang menghiasi wajah gue.
Gue memegang wajah gue yang terlihat murung dan kucel. Akankah suatu saat gue memiliki wajah yang cantik bak selebgram? Lalu mendapatkan tawaran endorse produk kecantikan? Tiba-tiba pegawai toko muncul di balik kaca jendela dan menatap gue dengan wajah yang nggak ramah sama sekali. Gue pun menunduk lalu cepat-cepat pergi dari sana. Yah, serasa gue nggak pantas dengan hanya melihat-lihat tokonya, seperti itulah orang-orang memandang gue.