“Kapan kamu punya anak?”
Mungkin itu satu-satunya pertanyaan favorit ayahku
Terlahir di keluarga yang kaya raya dimana wanita hanya dijadikan sebagai alat untuk menghasilkan keturunan. Usiaku kini 28 tahun dan bagi sebagian orang mungkin aku sudah “telat”
Di tanganku kini ada foto hampir 50 pria yang berbeda. Mereka adalah kandidat suami yang dipilih oleh ayahku.
Sebagian dari mereka berinisiatif untuk menikahiku karena menginginkan perusahan Ayah. Sebagian lagi untuk menjalin ikatan kuat perusahaan ayahku dengen mereka. Ada banyak alasan yang muncul tapi yang aku tahu, aku harus memilih salah satu diantara mereka.
Karena hanya itu alasanku terlahir di keluarga ini
Aku bertanya-tanya mengapa orang lain begitu mempercayai hal tidak berwujud yang dinamakan “cinta”. Hal yang sangat tidak mungkin untukku.
Mungkin bagi orang lain aku bukanlah orang yang normal, atau mungkin juga karena aku tidak pernah merasakan apa itu rasanya ” dicintai”
Kulepas segala rasa pertanyaanku diatas dan kembali memandangi setumpukan foto pria yang ada di genggamanku.
Akhirnya aku memilih dia