Secara tak sengaja Angkasa melihat Embun sedang jalan berdua dengan seorang pria yang seumuran dengannya di sebuah pusat perbelanjaan. Beberapa kali ia mengucek matanya hanya untuk meyakinkan bahwa ia tidak salah lihat. Tampak oleh matanya Embun begitu sumringah berjalan beriring dengan pria itu. Benar, Angkasa tidak salah lihat. Itu benar Embun, saudara sepupunya yang cukup dekat dengannya. Sayangnya, Embun tidak menyadari kehadiran Angkasa yang saat itu tengah mengamatinya.
Angkasa tidak mengenal siapa pria disamping Embun. Selama ini Angkasa kenal betul siapa saja yang menjadi teman Embun. Mulai dari teman kerja, teman mengaji hingga teman rumahnya. Karena memang rumah Angkasa dan Embun bersebelahan.
Angkasa tidak langsung menyapa Embun seketika itu juga. Ia tidak mau langsung membuat Embun malu jika ia melabraknya langsung. Angkasa berusaha tetap berfikir positif.