Siang itu sepulang mengajar, kulihat sebungkus plastik berisi buah tergantung di sebelah pintu masuk. Kuraih dan membawanya masuk.
“Mas yang mengantarkan buah ke rumah, ya?” tanyaku melalui pesan watsap ke Mas Faisal.
“Iya, Dik. Semoga suka, ya.” balasnya.
“Jangan repot-repot, Mas.”
“Nggak, kebetulan tadi sekalian lewat baru pulang dari puncak.”
“Baiklah. Makasih, Mas.”
***