Sulastri Demiyanti, gadis cantik, putih, berkepang dua anak pak Parto pensiunan di Angdam Salatiga memiliki istri namanya Salamah bekerja sebagai pedagang tahu, tempe di Pasar Babatan , merasa bangga memiliki putri yang baru lulus SMA Kristen di Ungaran, tapi sayang Sulastri tidak mau melanjutkan sekolah dia ingin bekerja karena selalu diganggu Nugroho sopir cold pembawa sayuran dari Bandungan dibawa ke pasar Ungaran, Sulastri jengkel setiap ke sekolah selalu Nugroho nungguin dan godain makanya Sulastri mencoba bekerja di Golden Power biar tidak melihat laki-laki itu, Sulastri pandai menjahit sehingga dia diterima bekerja di Golden Power. Ternyata Nugroho malah senang mendengar Sulastri sudah bekerja dan membuat Nugroho tambah semakin ngebet, Nugroho mendekati rumah Pak Parto dan mencoba komunikasi dengan menyapanya, Pak Parto sedikit heran apa mau laki-laki muda yang berani menyapanya itu ? tapi pak Parto cukup mendehem tanda mendengar. Selesai mengirim dagangan Nugroho ke rumah pak Parto, karena dia sudah tak tahan menyimpan rindu dengan gadis berkulit putih itu. Akhirnya Nugroho berhasil berkenalan dengan pak Parto, “Nak Nugroho kerjanya sendiri ya ngurus sayuran ” tanya pak Parto. ” Inggih pak, ini orderan tiap hari yang saya ambil dari Ambarawa, kirim Bandungan, dan kirim Ungaran begitu pak setiap hari” ” Jadi Nak Nugroho nebasin dari petani terus di bagi ke masing-masing pasar gitu Nak ?”
” Njih ngaten pak,”
” Lancar pembayarannya nak..? ” tanya pak Parto lebih serius