“Brukk !”
Suara buku berjatuhan tersebar dilantai, ku lipat sedikit kemeja dan mengikat hijabku untuk menunduk dan mengambil buku yang berserakan, satu persatu ku tumpuk ditangan kiri lalu ku letakan kembali di meja, beberapa ku masukan ke dalam rak di dinding dengan rapih, namun ketika hendak pergi kutemukan satu Buku berwarna abu yang tersisa dilantai, sepertinya ku kenal dengan Buku itu, perlahan ku mengambilnya, sedikit berdebu karena sudah lama sekali tidak terbuka.
Ternyata benar, Buku catatan ini adalah buku kesayanganku ketika SMA, Aku duduk dikursi lalu mengambil secangkir teh yang biasa ku seduh di sore hari, meneguk perlahan sambil melihat sampul Buku ini, tertera tulisan yang mengingatkan masa-masa indah dulu.
“Perempuan Terbenam”
“Araa Aulia”