Astuti, seharian ini kerjaannya hanya melamun, merenungi nasib yang menimpanya…. dia sadar itu karena olahnya sendiri yang suka bermain api dengan terjun kedunia kemaksiatan…yaaahhh..dengan meneguk kenikmatan yang semu ia korbankan ayah , ibu , dan saudara-saudaranya Astuti meninggalkan keluarga yang menyayanginya…dan memilih bersama Hendra laki-laki yang sudah beranak istri, Astuti takut mengatakan keterlambatan menstruasinya…..takut kalau Hendra meninggalkannya…Astuti menunggu Hendra membelikan rumah untuknya dan akan mengatakan kehamilannya.
” Mas…aku ingin menikah secara resmi..dan memiliki rumah yang mungil dengan anak yang manis yang akan kujaga untuk pelipur laraku” Astuti menggelayut di pelukan Hendra
” Sebentar lagi kau akan memilikinya sayang…dan besok kita akan ke Jember meninggalkan Lamongan dan hidup tenang disana ”
” Tapi kita harus menikah secara agama dulu mas…aku takut dosa menyelimutiku…” tangis Astuti manja Astuti mengajak ke Haji Nassir sahabat ayahnya di pesanten Nurul Iman di Lamongan. Dengan mengendarai civic wonder Hendra dan Astuti akan minta bantuan menikahkannya, Pak Haji Nassir memberikan wejangan atau nasihat kepada mereka berdua..