Alanso pria lajang baru lulus SMA, berasal dari kota Batang nama aslinya Jaelani Bin Sobri, biar lebih keren dia meminta dipanggilAlanso dia ingin kuliah sambil bekerja karena orang tuanya tidak mampu membiayai. Ketika Bibi Moonah dari Semarang datang ke Batang , Alanso dipaksa ikut untuk membantu usaha buka warung makan di rumahnya. Tugasnya adalah sebagai kasir
” Bi, terus yang masak siapa..?” tanya Alanso
” Yang masak Bibi sama mbok Atun, juga penyedia pesanan hidangan , cuci piring bersih-bersih termasuk pelayan Asrul dan Ummi yang ngerjakan.
“Kalau kamu sedang kuliah yang pegang kasir bibi, tapi kamu juga mbantu Ummi dan Asrul kalau mereka kewalahan dengan pelanggan. Dan warung dibuka mulai jam 06.00 jadi bangunmu paliiing lambat jam 05.00 , warung ditutup jam 21.00. jadi kamu masih ada waktu untuk belajar, yang belanja bibi, kadang mbok Atun kalau yang dadakan dan yang antar bisa Ummi juga bisa Asrul.” ” Piye gelem ra..? yen gelem enggal cekat-ceket, bibi mrene iki dijaluki tulong Jamilah ibumu, piye carane ben awakmu bisa kuliah , warunge bibi cedak kampus USM dadi ra perlu ragat transport, gajimu bisa kanggo macem-macem, sarapan yo tinggal njupok ora usah bingung, turu tinggal nglekar, nggosok cuci wis diurus mbok Atun karo Ummi,mbayar ledeng listrik wis diurus Pakdemu, ayook ndang bibi wis di enteni mbok Atun, yen ora melu tak tinggal”